Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Rasanya Naik "Taksi Manusia" di Gunung Ijen

Kompas.com - 13/09/2017, 12:02 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Wahyu Sarah (25) akhirnya memutuskan untuk mencoba "taksi" yang ada di jalur pendakian Gunung Ijen, Jawa Timur.

Sejak awal mulai mendaki Gunung Ijen, ia ingin mencoba kendaraan "taksi manusia" itu. Seru dan takut bercampur aduk saat naik taksi tersebut. Dari awal pendakian, Sarah memang selalu ditawari jasa taksi. Namun, ia kerap menolaknya.

"Karena saya kebelet buang air kecil, jadi saya naik taksi itu. Dari awal memang mau naik tapi biayanya mahal dan sudah ke Ijen masa gak jalan kaki," kata Sarah saat berbincang dengan KompasTravel.

BACA: Taksi Manusia di Gunung Ijen, Begini Faktanya...

Harga jasa taksi di Gunung Ijen yang ditawarkan memang belum standar. Biaya taksi untuk naik dan turun Gunung Ijen ditawarkan mulai Rp 600.000.

"Saya naik taksi itu sekitar satu kilometer ke pintu pendakian. Dia minta bayarnya Rp 25.000 atau seikhlasnya karena sudah siang," ujar Sarah.

Seorang pengojek atau supir taksi sedang mengantarkan wisatawan turun dari bibir kawah ke kaki Gunung Ijen, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2017). Pengojek atau supir taksi tersebut menggunakan gerobak yang telah dimodifikasi.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Seorang pengojek atau supir taksi sedang mengantarkan wisatawan turun dari bibir kawah ke kaki Gunung Ijen, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2017). Pengojek atau supir taksi tersebut menggunakan gerobak yang telah dimodifikasi.

 

Sarah pada Sabtu lalu memang terlihat bersemangat ketika mendengar rencana akan mendaki Gunung Ijen di sela-sela acara penerbangan langsung perdana Garuda Indonesia dengan rute Jakarta - Banyuwangi. Rencana itu hadir lantaran keinginan Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala S Mansyur, mendaki Gunung Ijen.

"Lebih enak ya turun kalau naik taksi itu karena gak cape. Enak dan seru," cerita Sarah.

Ia buang rasa takut untuk mencoba menuruni jalur pendakian yang relatif curam. Sarah naik taksi sekitar satu kilometer untuk turun.

"Saya pastiin dulu remnya. Terus naik gak takut dan sedikit terguncang karena jalannya gak rata yah. Enak sih. Seru," ujarnya.

Pengojek atau supir supir taksi menunggu wisatawan yang ingin menggunakan jasa ojek atau taksi di sekitar jalur pendakian Gunung Ijen, Jawa Timur (9/9/2017). Pengojek atau supir taksi itu akan mengantarkan wisatawan menggunakan gerobak.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pengojek atau supir supir taksi menunggu wisatawan yang ingin menggunakan jasa ojek atau taksi di sekitar jalur pendakian Gunung Ijen, Jawa Timur (9/9/2017). Pengojek atau supir taksi itu akan mengantarkan wisatawan menggunakan gerobak.

Selama perjalanan, supir taksi yang biasanya penambang belerang kerap mengajak mengobrol. Perjalanan Sarah ke pintu pendakian Gunung Ijen ditemani dengan cerita tentang penambang.

"Dia kalau gak kerja, dia narik taksi," kisah Sarah.

Di dalam gerobak taksi, ia bisa menekuk kaki ketika turun. Sarah mengaku merasa nyaman saat duduk di dalam gerobak.

"Lumayan nyaman karena dikasih busa. gak terlalu sakit karena ada busa. Ini pertama kali saya naik," pungkasnya sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com