Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Intoleransi Sejak Dini Lewat Wisata Rumah Ibadat

Kompas.com - 17/09/2017, 14:56 WIB
Lisa Viranda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berlandaskan slogan "Beda itu Biasa", Komunitas Bhinneka yang juga bekerja sama dengan Sekolah Gemala Ananda, Sekolah Kembang, dan Ganara Art mengadakan kegiatan Wisata Rumah Ibadat (WRI) pada Sabtu (16/09/2017). Dalam satu hari, siswa-siswi kelas 4-6 SD sebagai peserta dari acara ini berkunjung ke 6 rumah ibadat di Jabodetabek.

"Keenam rumah ibadat ini tentunya mewakili enam agama yang ada di Indonesia. Rumah ibadat yang kami kunjungi yaitu GKI Cinere, Vihara Ratana Graha, Lithang Bakti, Masjid Jami' Imam Bonjol, Gereja St. Matias, dan Pura Amrta Jati," ujar Prameshwari Sugiri, Ketua Penyelenggara WRI kepada KompasTravel.

Acara ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap kondisi intoleransi yang semakin meluas, terutama intoleransi yang bernuansa agama. Karena itu, melalui WRI, peserta ditanamkan nilai-nilai toleransi beragama, kemampuan menerima perbedaan hingga melatih kemampuan bersosialisasi dalam diri anak-anak sejak dini.

Dalam kegiatan tersebut, peserta akan diberi penjelasan singkat perihal peralatan, simbol, orang-orang yang terlibat dalam ibadah, pakaian yang dikenakan, dan fakta menarik dari setiap rumah ibadat. Penjelasan singkat yang diberikan akan disambut dengan kegiatan tanya jawab antara peserta dan pengurus rumah ibadat.

Peserta juga diberi kesempatan untuk menjelajahi setiap sudut keenam rumah ibadat agar informasi yang diperoleh semakin komprehensif. Di akhir acara, peserta diminta untuk menyampaikan refleksinya secara lisan dan gambar.

"Sistem belajar di outdoor seperti ini memang sangat cocok untuk memberikan materi tentang rumah ibadat bagi anak-anak di bawah umur. Mereka bisa menangkap sesuatu lebih cepat ketika melihatnya secara konkret," ujar Anna Surti Ariani selaku psikolog anak.

Berlandaskan slogan Beda itu Biasa, Komunitas Bhinneka yang juga bekerja sama dengan Sekolah Gemala Ananda, Sekolah Kembang, dan Ganara Art mengadakan kegiatan Wisata Rumah Ibadat (WRI) pada Sabtu (16/09/2017). KOMPAS.COM/LISA VIRANDA Berlandaskan slogan Beda itu Biasa, Komunitas Bhinneka yang juga bekerja sama dengan Sekolah Gemala Ananda, Sekolah Kembang, dan Ganara Art mengadakan kegiatan Wisata Rumah Ibadat (WRI) pada Sabtu (16/09/2017).

Diselenggarakan untuk kelima kalinya terhitung dari bulan Mei 2017, kegiatan WRI kali ini hadir dengan sesuatu yang beda. Rumah Ibadat yang dikunjungi adalah rumah ibadat yang dekat dengan keseharian anak-anak.

Karena itu, lokasi dari keenam rumah ibadat ini dekat dengan perumahan. Berbeda dengan empat kegiatan sebelumnya yang hanya mempertimbangkan luas sebuah rumah ibadat untuk dikunjungi.

"Tujuannya adalah kami ingin para peserta menyadari betul bahwa keberagaman memang berada dekat dengan mereka," ujar Prameshwari.

Acara dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang ini juga merupakan kali pertama diperuntukkan bagi pelajar Sekolah Dasar setelah sebelumnya hanya mengikutsertakan siswa-siswi Sekolah Menengah Atas.

Berlandaskan slogan Beda itu Biasa, Komunitas Bhinneka yang juga bekerja sama dengan Sekolah Gemala Ananda, Sekolah Kembang, dan Ganara Art mengadakan kegiatan Wisata Rumah Ibadat (WRI) pada Sabtu (16/09/2017). KOMPAS.COM/LISA VIRANDA Berlandaskan slogan Beda itu Biasa, Komunitas Bhinneka yang juga bekerja sama dengan Sekolah Gemala Ananda, Sekolah Kembang, dan Ganara Art mengadakan kegiatan Wisata Rumah Ibadat (WRI) pada Sabtu (16/09/2017).

Kiska, siswi kelas 4 SD yang merupakan salah satu peserta WRI, mengaku sangat senang ikut kegiatan ini karena banyaknya pengetahuan yang ia dapat. Ditambah lagi dengan suasana asri yang disuguhkan oleh setiap rumah ibadat membuat dirinya nyaman mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.

Komunitas Bhinneka juga mengundang 10 sekolah lainnya di mana para tamu undangan ini bisa mengamati kegiatan WRI dengan harapan kegiatan WRI ini bisa diaplikasikan dalam lingkungan sekolah mereka masing-masing.

"Kami berharap melalui acara ini, Komunitas Bhinneka bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menepis perbedaan yang berpotensi memecah belah bangsa ini," tutup Prameshwari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com