Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 10 Destinasi Wisata Kuliner Prioritas di Indonesia

Kompas.com - 20/09/2017, 07:24 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata, Tendi Nuralam mengatakan ada 10 destinasi wisata kuliner unggulan yang ditawarkan untuk wisatawan.

Hal itu diungkapkan di sela-sela acara "Workshop Strategi Pemasaran Wisata Kuliner dan Belanja dalam Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara".

"Ada 10 destinasi wisata kuliner (yang diunggulkan). Ada Bali, Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang), Bandung, Medan, Palembang, Malang, Batam, dan Surabaya," ujar Tendi di Jakarta, Selasa (19/9/2017).

(BACA: Ini Rute Wisata Kuliner di Solo, Tiga Hari Penuh!)

Menurutnya, 10 destinasi wisata kuliner prioritas tersebut dipilih atas beberapa kriteria. Tendi mengatakan salah satu kriteria yang ditentukan adalah komitmen pemimpin daerah untuk mengembangkan wisata kuliner.

Rendang yang disajikan di acara Promoting Wonderful Indonesia to The Yachting Community In Hongkong di The Hebe Haven Yacht Club, Sai Kung, Hongkong, Jumat (17/6/2016) malam. Anggota komunitas yachter The Hebe Haven Yacht Club rata-rata menyukai hidangan rendang.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Rendang yang disajikan di acara Promoting Wonderful Indonesia to The Yachting Community In Hongkong di The Hebe Haven Yacht Club, Sai Kung, Hongkong, Jumat (17/6/2016) malam. Anggota komunitas yachter The Hebe Haven Yacht Club rata-rata menyukai hidangan rendang.
"Kita lihat Padang. Bagaimana pedulinya terhadap wisata kuliner. Selain itu ada sentra kulinernya, kebersihan, dan komitmen masyarakat untuk mengembangkan wisata kuliner," tambahnya.

(BACA: 4 Rekomendasi Kuliner Kambing Paling Top di Jakarta)

Ia mencontohkan Kabupaten Malang yang gencar melakukan pengembangan wisata kuliner. Menurutnya, masyarakat Malang kini dianggap mendorong potensi wisata kuliner.

"Selain higienitasnya, tapi kami juga lihat nilai sejarahnya," ujarnya.

Pempek, salah satu makanan khas Palembang, banyak disajikan di rumah makan-rumah makan di Jakarta. Salah satunya di Cawan Putih di Jalan Sabang, Jakarta Pusat.KOMPAS/RADITYA HELABUMI Pempek, salah satu makanan khas Palembang, banyak disajikan di rumah makan-rumah makan di Jakarta. Salah satunya di Cawan Putih di Jalan Sabang, Jakarta Pusat.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana mengatakan wisata kuliner dan belanja di Indonesia berpotensi menjadi alasan utama bagi wisatawan saat berlibur.

Selain itu, lanjut Pitana, wisata kuliner dan belanja juga menjadi bagian dari perjalanan wisata. "Kuliner bisa jadi bagian penting dari cenderamata. Kuliner itu bukan hanya mendatangkan wisatawan tapi bisa memperbesar spending-nya," ujar Pitana pada workshop yang berlangsung di Hotel Santika Premiere Jakarta.

Penyelenggaraan workshop berlangsung dua hari mulai Selasa (19/9/2017) sampai Rabu (20/9/2017).

Kasno (73) masih terampil mengkombinasikan berbagai macam lauk untuk hidangan Gudeg Cakar Mergoyudan andalan kedainya, Rabu (21/6/2017).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Kasno (73) masih terampil mengkombinasikan berbagai macam lauk untuk hidangan Gudeg Cakar Mergoyudan andalan kedainya, Rabu (21/6/2017).
Kegiatan workshop mengulas peran wisata kuliner dan belanja sebagai bagian dari strategi pemasaran wisata budaya, seperti potensi shopping street dan sentra kuliner, potensi calender of event wiskulja, dan peran paket wisata kuliner belanja (minat khusus).

Selain itu, kegiatan juga ditujukan untuk berbagi pengetahuan tentang needs and wants berbagai segmen pasar wisata kuliner dan belanja mancanegara; berbagi informasi dan pengetahuan tentang upaya pemasaran bagi berbagai bentuk wisata kuliner dan belanja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com