Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Hari Badak Internasional, 4 Anak Badak Jawa Diberi Nama

Kompas.com - 23/09/2017, 13:05 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Merayakan Hari Badak Internasional 2017, para stake holder, puluhan komunitas, LSM, hingga masyarakat berkumpul di Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (22/9/2017).

Mereka melakukan aksi-aksi sosial, memaparkan fakta badak jawa, hingga memberi nama empat Badak Jawa baru.

"Ya, kini mulai 2016 Badak Jawa punya keluarga baru, total ada empat, dua jantan dua betina," kata Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTN UK), Mamat Rahmat kepada KompasTravel saat acara tersebut.

(BACA: Souvenir Badak, Harapan Baru Ujung Kulon)

Keempat anak badak itu, diberi nama Prabu, dan Manggala untuk yang jantan. Lalu Irna, dan Mayang untuk yang betina.

Keempat nama tersebut disahkan langsung oleh Wiratno, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Ini menjadi berita gembira dan penyemangat konservasi ditengah upaya pelestarian badak Jawa," ungkap Wiratno saat meresmikan nama-nama tersebut, Jumat (22/9/2017).

(BACA: Cocok untuk Akhir Pekan, Wisata Petualangan Tiga Hari di Ujung Kulon)

Ia dan pihak BTN UK mengatakan nama tersebut didapat dari hasil musyawarah para komunitas peduli badak, dan stake holder, termasuk balai taman nasional.

Deklarasi Hari Badak Sedunia 2017 di Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (22/9/2017).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Deklarasi Hari Badak Sedunia 2017 di Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (22/9/2017).
Tak hanya menyematkan nama tersebut, dalam acara itu juga banyak aksi sosial, deklarasi kepedulian, hingga paparan terkini kondisi Badak Indonesia. Salah satunya WWF menyumbangkan 121 camera trap untuk dialokasikan ke dalam BTN UK.

"Ya kita turut bangga dengan adanya keluarga baru Badak Jawa. Semoga dengan 121 camera trap ini makin bisa membantu pemantauan keberadaan mereka di alam," ujar Arnold Sitompul, Direktur Konservasi WWF setelah menyerahkan simbolis bantuan tersebut.

Dari hasil riset camera trap sepanjang 2016 di BTN UK jumlah badak jawa kebanggaan Indonesia tinggal 67 ekor. Sudah ditambah empat ekor bayi yang lahir pada tahun tersebut.

Kini pemerintah, khususnya Kementerian LHK dan BTN UK gencar melakukan strategi pengembangan "second habitat" badak jawa di luar TN Ujung Kulon. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut Rapid Assesment yang dilakukan 2009.

Second habitat untuk badak jawa sendiri studinya telah dilakukan di beberapa lokasi, yaitu cagar Alam Leweung Sancang Garut, Suaka Margasatwa Cikepuh di Sukabumi, CA Rawa Danau Serang, BKPH Cikesik Sukabumi, CA Rawa Danau Serang, BKPH Cikesik di Pandeglang, dan BKPH Malingping Lebak Banten.

Penyerahan 121 camera trap dari WWF untuk Balai Taman Nasional Ujung Kulon, sebagai kerja sama pelestarian Badak Jawa, yang diserahkan oleh Direktur Konservasi WWF, Arnold  Sitompul, dalam perayaan Hari Badak Internasional di Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (22/9/2017).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Penyerahan 121 camera trap dari WWF untuk Balai Taman Nasional Ujung Kulon, sebagai kerja sama pelestarian Badak Jawa, yang diserahkan oleh Direktur Konservasi WWF, Arnold Sitompul, dalam perayaan Hari Badak Internasional di Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (22/9/2017).
"Hal ini diupayakan agar ketika ada suatu hal yang membahayakan terjadi di BTN UK, badak jawa di tempat lain masih bisa selamat, tidak lansung punah," ungkap Wiratno.

Melalui peringatan World Rhino Day ini, ia berharap dukungan kepedulian semua pihak semakin meningkat.

Konsistensi daerah penyangga BTN Ujung Kulon sangat diperlukan guna terjaganya habitat yang mendukung. "Pemerintah, swasta, dan masyarakat sekitar BTN UK harus bekerja sama", tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com