Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Bingung Cari Penginapan di Dekat Borobudur...

Kompas.com - 24/09/2017, 19:03 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Wisatawan tidak perlu bingung jika ingin berlama-lama tinggal di dekat Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Saat ini sudah tersedia banyak rumah tinggal atau homestay yang dibangun oleh masyarakat di sekitar cagar budaya dunia itu.

Salah satunya adalah kampung homestay di Dusun Ngaran II, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang yang berjarak tidak lebih dari 1 kilometer dari Komplek Taman Wisata Candi Borobudur (TWC) ke arah selatan.

Akses ke kampung ini bisa dijangkau dengan naik delman/dokar, sepeda kayuh, sepeda motor, mobil, atau cukup berjalan kaki sembari menikmati alam Desa Borobudur. Hampir semua rumah warga menyediakan homestay dengan fasilitas beragam.

BACA: Mengapa Jumlah Wisman di Candi Borobudur Kalah Jauh dengan Angkor Wat?

 

Kampung ini menjawab keinginan wisatawan yang ingin menikmati banyak hal di sekitar candi Borobudur. Muslih, Ketua Paguyuban Kampung Homestay Ngaran II, menyebut ada 25 homestay di kampung ini dengan total kamar 75 unit. Semua dibangun atas kesadaran pentingnya melayani wisatawan Candi Borobudur agar mereka lebih lama tinggal.

"Awalnya kami hanya menyediakan ojek saja, sementara wisatawan sering kesulitan kalau menginap. Kami menangkap peluang itu, kami berinisiatif menyediakan kamar untuk disewakan," kata Muslih saat ditemui di sela peresmian kampung Homestay Ngaran II, Borobudur, Sabtu (23/9/2017).

Lambat laun, homestay di kampung tersebut banyak peminat. Warga pun terus melakukan pengembangan dengan berbagai fasilitas tambahan. Menurutnya, wisatawan saat ini tidak hanya ingin sekadar menginap tetapi juga mendapat edukasi, mengenal budaya setempat dan berbaur dengan masyarakat.

"Kami hadir menjawab kebutuhan wisatawan. Mereka bisa ikut berinteraksi dengan induk semang (pemilik homestay), boleh ikut memasak, bahkan mandi di sungai, beraktivitas di sawah, membuah gerabah, naik delman, dan sebagainya," tutur Muslih.

Salah satu homestay di kampung Ngaran II Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (23/972017).Kompas.com/Ika Fitriana Salah satu homestay di kampung Ngaran II Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (23/972017).

 

Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, berkisar antara Rp 75.000 - Rp 600.000 per kamar. Wisatawan juga bisa menyewa seluruh rumah dengan harga Rp 300.000 - Rp 1 juta per unit.

Pilihan tergantung fasilitas yang diinginkan, misalnya kamar dengan AC, WiFi, air panas, dan sebagainya.

"Kami juga bersinergi dengan komunitas lain, seperti komunitas mobil VW yang bisa mengantar wisatawan keliling desa, paket outbond, naik andong, hingga arung jeram," tuturnya.

BACA: Cegah Kerusakan, Sebetulnya Berapa Kapasitas Pengunjung Candi Borobudur?

 

Muslih yakin dengan semangat gotong-royong masyarakat, geliat pariwisata di sekitar Candi Borobudur akan maju. Lalu, dukungan pemerintah sendiri menjadi hal penting perkembangan pariwisata. Ia sangat mengapresiasi upaya pemerintah yang turut memperbaiki infrastruktur, memberikan pembinaan dan lainnya.

Kepala Desa Borobudur, Suherman, menambahkan bahwa wisatawan kini sudah mulai memilih homestay warga di sekitar Candi Borobudur. Pada hari biasa, okupansi homestay mencapai 25 persen sedangkan pada high season bisa 100 persen.

"Musim ramai seperti hari raya Waisak, libur sekolah, summer holiday, okupansinya bisa 100 persen. Sekitar 70 persen wisatawan mancanegara (wisman), sisanya wisatawan domestik," ujarnya.

Tidak hanya homestay, kata Suherman, Desa Borobudur ke depan juga akan membangun rest area di lapangan Kujon Borobudur dan destinasi wisata alternatif menggunakan anggaran desa setempat. Seluruh pengembangan ini diharapkan akan mendukung target pemerintah untuk mendatangkan sekitar 2 juta wisman ke Candi Borobudur pada 2019 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com