Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis yang Batalkan Liburan ke Karangasem Didominasi China dan Australia

Kompas.com - 25/09/2017, 16:04 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembatalan agenda liburan ke Kabupaten Karangasem, Bali lantaran peningkatan aktivitas Gunung Agung didominasi wisatawan asal China dan Australia.

Hal itu diungkapkan oleh Raissa Sutopo selaku Head Public Relation & Marketing Two Road Hospitality selaku pengelola Hotel Alila Manggis, Bali.

"Alila Manggis telah menerima beberapa pembatalan, umumnya dari China dan Australia. Namun, selain wisatawan China dan Australia, tak ada banyak pembatalan dari market utama kami yaitu turis Eropa," jelas Raissa dalam keterangan resmi kepada KompasTravel, Senin (25/9/2017).

Menurut Raissa, Kecamatan Manggis yang menjadi lokasi Alila Manggis berdiri saat ini telah diumumkan menjadi tempat yang aman dari bahaya erupsi Gunung Agung. Selain itu, lanjut Raissa, Kecamatan Manggis juga dijadikan sebagai tempat pengungsian bagi warga Karangasem dan daerah-daerah yang termasuk Zona Bahaya.

"Sampai sekarang, tak ada penutupan bandara dan hotel. Kami tetap beroperasi secara normal dengan fokus utama kami untuk melayani kebutuhan penginapan tamu kami, juga untuk membantu pengungsi secara efisien dan dengan bantuan yang dibutuhkan," tambahnya.

BACA: Status Gunung Agung Awas, Hotel di Sekitar Karangasem Masih Penuh

Pihak Alila Manggis akan terus memantau situasi dan berkontak dengan tamu maupun calon tamu bila ada perkembangan lebih lanjut tentang status Gunung Agung dari pemerintah. Adapun Kementerian Pariwisata melaporkan memang sudah ada pembatalan wisata ke Karangasem tapi dinilai tak signifikan. Secara umum, pembatalan tersebut dialihkan ke daerah Kabupaten Badung Selatan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Karangasem, I Wayan Tama mengatakan hotel-hotel di Karangasem masih terbilang penuh meski terjadi peningkatan status aktivitas kegunungapian Gunung Agung. Ia menyebut tingkat okupansi selama bulan September 2017 rata-rata sebesar 70 persen.

"Ya kalau tentang pariwisata masih berjalan biasa walaupun info (Gunung Agung) sudah status awas. Memang ada tamu yang pindah ke Candidasa atau ke wilayah selatan dan pembatalan ada, tapi tidak signifikan terutama di daerah Amed dan Tulamben kira-kira 10 - 15 persen. Okupansi di Candidasa bulan September 70 persen bahkan hotel masih banyak yang full," kata Wayan Tama saat dihubungi KompasTravel, Senin (25/9/2017).

BACA: Status Awas Gunung Agung, Industri Pariwisata Bali Tak Terganggu

Ia mengatakan hotel-hotel di sekitar Amed dan Tulamben berjumlah sekitar 250 kamar. Adapun daerah Amed dan Tulamben merupakan daerah yang bepotensi terkena bahaya kelas dua erupsi Gunung Agung.

"Yang jalur Tulamben dan Amed ada 250 kamar. Okupansi sebelum status awas bagus, 80 persen," katanya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologis (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari level III (siaga) menjadi level IV (awas). Naiknya status ditetapkan pada Jumat (22/9/2017) malam pukul 20.30 Wita.

"Melihat perkembangan terakhir, aktivitas kegempaan vulkanik begitu tiggi dengan imi ditingkatkan statusnya dari level tiga siaga jadi empat atau awas," ujar Kepala PVMBG, Kasbaniz, Jumat malam lalu.

Dengan penetapan status awas maka warga, wisatawan atau pendaki diimbau tidak beraktivitas pada radius 9 km ditambah perluasan sektoral ke arah utara, tenggara dan selatan-baratdaya sejauh 12 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com