Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2017, 07:02 WIB
|
EditorI Made Asdhiana

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Pemandu Pendakian Gunung Agung, Komang Kayun mengatakan Gunung Agung jarang didaki oleh wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

Salah satu alasan sedikitnya wisatawan yang mendaki Gunung Agung karena sedikitnya waktu untuk mendaki.

"Kalau setahun itu kurang lebih 800 orang. Bulan Agustus saja sudah turun. Agustus tahun lalu yang membeludak. Sekarang distop. Satu tahun lalu kurang 800-1.000 pendaki selama tahun 2016. Itu sudah termasuk lokal," kata Komang Kayun saat dihubungi KompasTravel, Senin (25/9/2017).

(BACA: Ini Wisata Karangasem yang Berpotensi Terkena Letusan Gunung Agung)

Ia menyebut per malam itu sekitar 20 orang yang mendaki Gunung Agung. "Terkadang tak ada wisatawan yang mendaki," imbuhnya.

"Dari bulan November hingga Desember itu sedikit wisatawan yang mendaki. Bulan Januari-Februari itu musim hujan sudah. Bulan Maret sampai April itu kami tutup pendakian Gunung Agung," katanya.

(BACA: Status Awas Gunung Agung, Industri Pariwisata Bali Tak Terganggu)

Menurutnya, penutupan pendakian Gunung Agung bulan Maret hingga April itu lantaran ada upacara keagamaan di Pura Besakih.

Salah satu contohnya adalah ketika tahun ada acara rangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali.

Suasana Desa Temukus yang terletak pada radius 2 km dari puncak gunung AgungRobinson Gamar Suasana Desa Temukus yang terletak pada radius 2 km dari puncak gunung Agung
Pendakian melalui Jalur Pengubengan Desa Besakih, maupun Jalur Pasar Agung, Desa Sebudi ditutup. Pendaki tidak diperboleh naik selama karya berlangsung dan pemandu juga dilarang mengantar wisatawan ke gunung.

Gunung Agung dipandang sebagai gunung paling sakral di Pulau Dewata bagi umat Hindu Bali. Puncaknya merupakan titik tertinggi Pulau Bali, yaitu 3.142 mdpl.

Gunung tipe stratovolcano ini menjadi salah satu destinasi mendaki gunung, selain juga Gunung Batur. Masyarakat Hindu Bali percaya, Agung adalah gunung tempat bersemayamnya dewa-dewa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Monas Week Digelar per 1 Juni 2023, Ada Video Mapping dan Air Mancur

Monas Week Digelar per 1 Juni 2023, Ada Video Mapping dan Air Mancur

Travel Update
Melihat Rumah Multatuli di Rangkasbitung, Cagar Budaya yang Tak Terawat

Melihat Rumah Multatuli di Rangkasbitung, Cagar Budaya yang Tak Terawat

Jalan Jalan
7 Fakta Sejarah Banda Neira, Surga di Timur Indonesia 

7 Fakta Sejarah Banda Neira, Surga di Timur Indonesia 

Jalan Jalan
7 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di OMAH Library, Tidak Hanya Baca Buku

7 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di OMAH Library, Tidak Hanya Baca Buku

Jalan Jalan
Singapore Airlines Beri WiFi Gratis Tanpa Batas untuk Semua Kelas Kabin

Singapore Airlines Beri WiFi Gratis Tanpa Batas untuk Semua Kelas Kabin

Travel Update
Kronologi Pesawat Garuda Rute Manado-Jakarta yang Alami Gangguan Mesin

Kronologi Pesawat Garuda Rute Manado-Jakarta yang Alami Gangguan Mesin

Travel Update
Okupansi Hotel di DIY Saat Libur Panjang Waisak Diprediksi Lebih Tinggi Dibanding Lebaran

Okupansi Hotel di DIY Saat Libur Panjang Waisak Diprediksi Lebih Tinggi Dibanding Lebaran

Travel Update
Panduan Lengkap ke Perpustakaan Saidjah Adinda di Rangkasbitung

Panduan Lengkap ke Perpustakaan Saidjah Adinda di Rangkasbitung

Travel Tips
Bersantai Sambil Baca Buku di OMAH Library, Nyaman seperti di Rumah

Bersantai Sambil Baca Buku di OMAH Library, Nyaman seperti di Rumah

Jalan Jalan
7 Perubahan Perjalanan Kereta Api per 1 Juni Berdasarkan Gapeka 2023

7 Perubahan Perjalanan Kereta Api per 1 Juni Berdasarkan Gapeka 2023

Travel Update
5 Tips Datang ke Animalium BRIN, Datang pada Hari yang Pas

5 Tips Datang ke Animalium BRIN, Datang pada Hari yang Pas

Travel Tips
Apakah Boleh Bawa Makanan ke Perpustakaan Nasional?

Apakah Boleh Bawa Makanan ke Perpustakaan Nasional?

Travel Tips
Viral di Twitter, di Mana Letak Banda Neira?

Viral di Twitter, di Mana Letak Banda Neira?

Jalan Jalan
Cara Menuju ke OMAH Library di Tangerang, Harus Sambung Ojek Online

Cara Menuju ke OMAH Library di Tangerang, Harus Sambung Ojek Online

Travel Tips
6 Fakta Tradisi Grebeg Besar di Yogyakarta Saat Idul Adha

6 Fakta Tradisi Grebeg Besar di Yogyakarta Saat Idul Adha

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+