JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Associations of Indonesia Tour and Travel Agencies (Asita) Bali, I Ketut Ardana mengatakan pertanyaan tentang status Gunung Agung dan dampak terhadap wisata Bali muncul rekan-rekan industri pariwisata luar negeri. Hal itu dinilai sebagai imbas peningkatan aktivitas kegunungapian Gunung Agung.
"Dampak pertama tentu banyak pertanyaan bermunculan dari baik dalam maupun luar negeri (partner para industri). Pertanyaan-pertanyaan juga datang dari individual travellers yang booking lewat online," kata Ketut saat dihubungi oleh KompasTravel, Senin (25/9/2017).
(BACA: Ini Wisata Karangasem yang Berpotensi Terkena Letusan Gunung Agung)
Ia menyebut negara-negara yang bertanya pada Asita Bali yaitu Perancis,Thailand, Singapura, Inggris, dan negara-negara lainnya.
Imbasnya, lanjut Ketut Ardana, Amerika Serikat dan Inggris sudah mengeluarkan pembaruan travel advice untuk warga negaranya yang ingin atau sedang berwisata di Bali.
(BACA: Kemenpar Tekankan Pentingnya Informasi Terkini Gunung Agung)
"Negara-negara lain, kami masih menunggu laporan dari teman-teman anggota (Asita Bali). Sesungguhnya wilayah yang sementara ini perlu dihindari adalah Kabupaten Karangaem. Delapan kabupaten atau kota lainnya cukup safe alias aman-aman saja. Jadi wisatawan tidak perlu khawatir apalagi takut datang ke Bali," jawabnya.
"Mereka tanya informasi detail Gunung Agung. Memang antara bencana dan wisata itu ada kaitannya," kata Sutopo di kantornya, Jakarta, Senin (25/9/2017).
Sebelumnya, lima negara di dunia telah memperbaharui imbauan untuk warga negaranya yang tengah berada di Bali agar berhati-hati mengingat Gunung Agung sedang menunjukkan aktivitas kegunungapian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.