Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Ngurah Rai Siap Antisipasi Bila Gunung Agung Erupsi

Kompas.com - 27/09/2017, 10:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandara Ngurah Rai, Bali menyatakan kesiapannya dalam mengantisipasi dampak erupsi Gunung Agung di Bali, yang beberapa hari lalu terdeteksi aktivitas magma yang terus naik ke permukaan.

(BACA: Ini Wisata Karangasem yang Berpotensi Terkena Letusan Gunung Agung)

Salah satunya yaitu manajemen Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali telah menggelar rapat koordinasi mitigasi potensi dampak erupsi Gunung Agung bersama dengan pemangku kepentingan terkait pada tingkat lokal di Bali sejak 22 September 2017 ketika status 'awas' diberlakukan.

Rapat koordinasi ini melibatkan antara lain Kepolisian Daerah Bali, TNI AU Lanud Ngurah Rai, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Perum LPPNPI Bali, dan Otoritas Bandar Udara Wilayah IV.

(BACA: Status Awas Gunung Agung, Industri Pariwisata Bali Tak Terganggu)

"Jika potensi terjadinya erupsi Gunung Agung makin tinggi dan kondisi mendesak, Bandara I Gusti Ngurah Rai akan menyiapkan sejumlah langkah mitigasi dampak, seperti menyiapkan posko tanggap darurat bencana di bandara, menyiapkan fasilitas dan penunjang seperti layanan hotline contact center, help desk airlines untuk penumpang maskapai, media center untuk media massa, dan menyiapkan kendaraan bus atau roda empat untuk mengantar penumpang jika ingin mengganti rencana perjalanan via darat atau laut,” kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero), Israwadi.

Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali. KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali.
Bentuk kesiapan lainnya, lanjut Israwadi, adalah prosedur operasional standar Airport Disaster Management Plan (AMDP) yang disosialisasikan kepada anggota Airport Emergency Committee (AEC) yang terdiri dari pemangku kepentingan terkait seperti TNI, AirNav Indonesia, Kepolisian Daerah setempat, maskapai, imigrasi, karantina, dan ground handling.

“Sosialisasi ini memberitahukan mengenai tugas dan tanggung jawab agar apabila terjadi bencana, semua pihak sudah paham hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak,” kata Israwadi.

Selanjutnya jika teridentifikasi muncul abu vulkanik, maka Bandara I Gusti Ngurah Rai akan ditutup dan penerbangan akan dialihkan (divert) ke bandara sekitar, seperti Bandara Juanda Surabaya yang dapat menampung 12 slot penerbangan, Bandara Internasional Lombok yang dapat menampung 2 penerbangan, dan Bandara Adi Soemarmo Solo yang dapat menampung 30 slot penerbangan.

Dua wisatawan berfoto dengan latar belakang Gunung Agung, di Desa Batu Niti yang berjarak sekitar 12 kilometer dari gunung berstatus awas itu, Karangasem, Bali, Senin (25/9/2017). Sebagian warga yang tinggal di kawasan rawan bencana di lereng timur laut Gunung Agung masih belum mengungsi meski gunung berstatus awas dan mereka telah dihimbau untuk meninggalkan kampung.ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA Dua wisatawan berfoto dengan latar belakang Gunung Agung, di Desa Batu Niti yang berjarak sekitar 12 kilometer dari gunung berstatus awas itu, Karangasem, Bali, Senin (25/9/2017). Sebagian warga yang tinggal di kawasan rawan bencana di lereng timur laut Gunung Agung masih belum mengungsi meski gunung berstatus awas dan mereka telah dihimbau untuk meninggalkan kampung.
Selain Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Internasional Lombok juga telah melakukan sosialiasi AMDP kepada anggota AEC Lombok pada Senin (25/9/2017) pagi, sebagai lanjutan dari kegiatan koordinasi penanggulangan bencana yang sebelumnya pada 19 September 2017.

Namun kali ini dengan penambahan ditambah pengecekan fasilitas penunjang dan simulasi latihan kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com