Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar Ajak Diaspora dan KBRI Bangkok Pelajari Pariwisata Thailand

Kompas.com - 29/09/2017, 10:07 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta kepada Dubes RI untuk Kerajaan Thailand Ahmad Rusdi untuk mempelajari secara khusus pariwisata Thailand.

"Quick wins-nya, memahami kelebihan Thailand dalam menangani keamanan, kuliner, street food dan homestay dulu," kata Arief Yahya di Kantor KBRI Bangkok, Kamis (28/9/2017).

(BACA: Liburan ke Thailand, Apa yang Baru dan Seru?)

Menurut Arief Yahya kuliner dan street food Thailand itu sangat terkenal di dunia. Hampir semu negara di dunia, restoran Thai sangat terkenal dan ramai pengunjung. Rasanya cocok untuk lidah mana pun juga, baik di Asia, Eropa, Australia maupun Amerika.

"Kita belajar dari Thailand, bagaimana mereka membuat dan menjadi seperti sekarang," kata Arief dalam siaran pers Kementerian Pariwisata, Jumat (29/9/2017).

Pantai Patong di Phuket, Thailand, Sabtu (5/12/2015), merupakan destinasi wisata yang selalu diramaikan turis asing untuk berwisata bahari, menikmati sunset, olahraga parasailing, jetski atau berjalan-jalan sepanjang pantai berpasir putih serta menikmati kehidupan malam.KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Pantai Patong di Phuket, Thailand, Sabtu (5/12/2015), merupakan destinasi wisata yang selalu diramaikan turis asing untuk berwisata bahari, menikmati sunset, olahraga parasailing, jetski atau berjalan-jalan sepanjang pantai berpasir putih serta menikmati kehidupan malam.
Soal homestay, Menpar juga sering menggunakan contoh sukses Thailand. Bagaimana pengelolaannya, peran pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.

"Kita harus belajar dari sukses Thailand, karena mereka sudah kita tetapkan sebagai musuh profesional," katanya.

(BACA: Dari Film hingga Penerbangan, Cara Thailand Gaet Turis China)

Menpar juga meminta diaspora maupun KBRI belajar soal keamanan Thailand. Ini merespons atas dua penanya yang menyebut pelayanan dan jaminan keamanan di Thailand terhadap wisatawan itu sangat baik.

"Tolong pelajari, kita mau belajar. Nanti PIC kita adalah Kiki (Rizki Handayani, Asdep Pengembangan Pemasaran ASEAN)," kata Arief Yahya.

(BACA: Melancong ke Chiang Mai, Tempat Melarikan Diri dari Hiruk Pikuk Kota)

Mengapa Menpar Arief meminta KBRI mempelajari pariwisata Thailand? Pertama, Presiden Joko Widodo sudah menetapkan pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi.

Menteri Pariwisata Arief Yahya didampingi Dubes RI di Thailand Ahmad Rusdi berbincang-bincang dengan diaspora perihal pariwisata Thailand, Kamis (28/9/2017). Indonesia ingin belajar dari Thailand bagaimana cara mengelola pariwisata dan mendatangkan wisman.ARSIP KEMENPAR Menteri Pariwisata Arief Yahya didampingi Dubes RI di Thailand Ahmad Rusdi berbincang-bincang dengan diaspora perihal pariwisata Thailand, Kamis (28/9/2017). Indonesia ingin belajar dari Thailand bagaimana cara mengelola pariwisata dan mendatangkan wisman.
"Tiga tahun berturut-turut, pariwisata jadi leading sector. Bahkan tahun 2018 nanti, tiga prioritas utama pemerintah adalah pertanian, pariwisata dan perikanan," ujar Arief Yahya.

Kalau Presiden Jokowi sendiri sudah menetapkan pariwisata sebagai core economy bangsa, maka secara otomatis semua sektor harus mendukung. "Karena itu, Pak Dubes pun harus membantu mengembangkan pariwisata secara Indonesia Incorporated," ungkapnya.

Sejak dilantik sebagai Dubes RI di Thailand, Ahmad Rusdi sudah bergerak mempelajari pariwisata Thailand. Dubes kelahiran Pekalongan itu turun langsung ke lapangan dan mencari banyak info kepariwisataan.

"Dengan senang hati kami akan bantu, Thailand tahun kemarin sudah 32 juta wisman," kata Ahmad Rusdi.

Maesa Elephant Camp di Chiang Mai, Thailand, Jumat (16/6/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Maesa Elephant Camp di Chiang Mai, Thailand, Jumat (16/6/2017).
Dubes Ahmad Rusdi rupanya sangat paham Wonderful Indonesia juara di mana-mana. Termasuk soal video pariwisata Indonesia The Journey of a Wonderful World yang juara di UNWTO saat General Assembly di Chengdu, China.

Pada akhir diskusi, Menpar meminta segera dibentuk tim atau ditunjuk PIC yang mempelajari industri pariwisata Thailand yang hebat. "Saya ingin banyak mendengar, saya ingin banyak belajar," kata Arief. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com