Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Jalanan "Berideologi Kiri" di Berlin Jerman

Kompas.com - 03/10/2017, 07:12 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

KOMPAS.com - Berlin. Salah satu pusat peradaban Eropa dan saksi pergolakan ideologi komunis dan kapitalis. Di kota ini pula, perang dingin mengoyak banyak hal.

Kini, kekuatan komunis di Jerman telah tumbang seiring dengan runtuhnya tembok Berlin. Tak ada lagi kontrol dan ketakutan yang dirasakan warga, utamanya mereka yang berada di bagian timur Tembok Berlin.

Meski telah menganut ideologi pasar bebas, Jerman tak serta merta menghilangkan bermacam artefak ideologi komunis. Salah satunya adalah nama-nama jalan.

(BACA: Sarapan Siang ala Bavarian di Munich, Jerman)

Ya, saya berkesempatan berkunjung ke Berlin awal September lalu atas undangan Intel Corp untuk menghadiri pameran produk konsumer teknologi tinggi, IFA 2017.

Di tengah padatnya acara, saya menyempatkan diri untuk menyusuri sejumlah lokasi.

(BACA: Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia, Singapura Saingi Jerman)

Saya mencoba mendatangi sejumlah lokasi yang mungkin anti-mainstream dan tak masuk dalam itinerary wisatawan pada umumnya. Dan, nama kawasan ini merupakan bentuk penghormatan kepada tokoh gerakan kiri. Berikut nama-nama wilayahnya:

Karl-Marx-Straße

Ini adalah jalan yang berada di kawasan Neukölln, Berlin. Saat perang dingin, jalan ini sebenarnya masuk kawasan Berlin barat yang berhaluan liberal. Namun pemerintah Jerman Barat saat itu tak merasa alergi untuk memakai nama Karl Marx sebagai nama stasiun bawah tanah dan jalan yang membentang di atasnya.

(BACA: 7 Tips Berlibur Keliling Eropa dan Persiapannya)

Sempat menjadi kawasan dengan masalah sosial tertinggi di Berlin, Neukölln—termasuk  Karl-Marx Straße—kemudian bertransformasi menjadi kawasan jauh lebih bersahabat ketika Bandara Tempelhof ditutup pada 2008. Lokasi bandara tersebut tak jauh dari kawasan ini.

Meski jalan ini mengambil nama penggagas komunisme, namun wilayah ini sangatlah “kapitalis”. Toko-toko baju berjejer di kawasan ini, dengan menawarkan harga yang relatif lebih murah ketimbang pusat perbelanjaan papan atas Berlin, seperti Potsdamer Platz.

Karenanya, banyak travellers yang menjejakkan kaki wilayah ini. Apalagi, di kawasan jalan Karl Marx ini banyak kafe dan tempat nongkrong.

Sementara bagi yang ingin mencari makanan halal, tak susah mendapatkannya di kawasan ini. Hal ini lantaran banyak restoran khas Timur Tengah yang buka di kawasan Jalan Karl Marx.

Untuk bisa mencapai kawasan ini, travellers bisa menggunakan kereta bawah tanah (U-Bahn) jalur U7 dan berhenti di stasiun Karl-Marx-Straße.

Rosa Luxemburg-Platz

Rosa Luxemburg merupakan filsuf, ekonom dan aktivis gerakan kiri Jerman pada era 1910-1920. Dia selalu konsisten mendesak pemerintah untuk memberikan kebebasan berserikat, kebebasan pers, kebebasan berbicara serta penghapusan hukuman mati.

Meski berhaluan kiri, perempuan keturunan Yahudi Polandia ini juga nyinyir dengan Revolusi Bolshevik di Rusia yang dipimpin oleh Vladimir Lenin.

Stasiun kereta bawah tanah di Rosa Luxemburg Platz, Berlin JermanKOMPAS.com/BAMBANG P. JATMIKO Stasiun kereta bawah tanah di Rosa Luxemburg Platz, Berlin Jerman

Untuk mengenang jasa dan perjuangan Rosa Luxemburg, pemerintah Jerman Timur kala itu mengabadikan namanya menjadi sebuah lokasi kawasan Mitte.

Kini, setelah Jerman bersatu dan lebih berkiblat pada ideologi pasar, nama Rosa Luxemburg tetap dipakai untuk kawasan ini.

Kawasan Rosa Luxemburg-Platz ini memang identik dengan nuansa “kiri”. Karl Liebknecht House yang menjadi kantor pusat Partai Sosialisme Demokratik (PDS) berada di kawasan ini.

Selain itu, ada juga gedung teater Volksbühne atau Teater Rakyat. Saat dibangun pada 1913-1914, gedung ini ditujukan untuk menampilkan berbagai pertunjukan yang ramah dengan kantong kelas pekerja Berlin.

Meski kawasan ini identik dengan nuansa “kiri”, ada banyak tempat nongkrong di sekitar Rosa Luxemburg-Platz ini. Pada malam hari, suasana di kawasan ini juga hidup karena banyak klab malam yang menyuguhkan berbagai hiburan.

Travellers juga bisa menikmati sajian teater dan berbagai event budaya lainnya di Volksbühne. Ini karena gedung teater tersebut menampilkan berbagai pertunjukan seni untuk umum.

Untuk menjangkau Rosa Luxemburg Platz, travellers bisa menggunakan kereta bawah tanah jalur U2.

Karl Marx Alle

Dalam Bahasa Indonesia artinya boulevard Karl Marx. Karl Marx Alle merupakan jalan raya besar yang membentang sepanjang 2 kilometer di daerah Friedrichshain, Berlin dan terdapat dua menara kembar.

Boulevard Karl Marx atau Karl Marx Alle di Berlin Jerman.KOMPAS.com/BAMBANG P. JATMIKO Boulevard Karl Marx atau Karl Marx Alle di Berlin Jerman.
Bagi yang pernah ke Moskwa, jalan besar ini suasananya nyaris sama dengan Ibu kota Rusia tersebut: jalanan raya yang luas, dan di kanan-kirinya terdapat gedung-gedung besar.

Memang, Karl Marx Alle dibangun oleh Uni Soviet tatkala Jerman Timur masih eksis. Mengadopsi gaya arsitektur sosialis klasik, kawasan ini merupakan proyek pembangunan kawasan unggulan oleh pemerintah Jerman Timur Waktu itu.

Saat proyek selesai pada penghujung 1950an, Karl Marx Alle menjadi pusat shopping warga Berlin timur. Saat itu, setidaknya ada sekitar lima pusat perbelanjaan dibangun di kawasan ini.

Namun kini, kawasan ini terlihat kurang begitu terurus. Gedung-gedung di pinggir jalan ini sebagian besar terlihat kosong.

Meski demikian, kawasan ini pas bagi travellers yang ingin merasakan atmosfer Jerman Timur. Jika ingin nongkrong, ada sejumlah kafe di deretan gedung-gedung tua tersebut sembari menikmati arsitektur bergaya sosialisme.

Setelah berputar-putar di jalan-jalan "kiri" di Berlin, saya lantas berpikir, Jerman yang menganut ideologi pasar bebas saja tak terlalu terganggu dengan ideologi sosialisme, komunisme sejenisnya, lantas, mengapa kita tetap merasa terancam oleh ideologi komunisme yang terbukti telah gagal? Wallahu a'lam bishawab...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com