Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkat Derajat Cendol, Danu Berguru Cendol hingga ke Pelosok Daerah

Kompas.com - 03/10/2017, 12:27 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Radja Cendol ini dikenal sebagai salah gerai cendol terbanyak di Indonesia. Ada lebih dari 700 gerai Radja Cendol dengan sistem waralaba yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam sehari Radja Cendol mendistribusikan 10.000 gelas cendol ke konsumen. 

Suksesnya Radja Cendol tak lain karena tangan pengusaha Danu Sofwan (30). Usaha merintis bisnis cendol Danu menjadi ide segar di tengah maraknya bisnis minuman dari luar negeri. Namun Danu tak membangun bisnisnya dengan mudah semua dilakukan dari nol.

(BACA: 10.000 Gelas Per Hari, Ini Kisah Sukses Si Radja Cendol)

Terlebih Radja Cendol bisa jadi pertaruhan Danu, usai gagal membangun 10 bisnis sebelum Radja Cendol.  

"Ketika saya membuat konsep Randol, saya yakin ini akan menjadi sesuatu. Saya optimis ini akan menjadi sesuatu yang disukai masyarakat," kata Danu saat diwawancara KompasTravel, Jumat (29/9/2017).  

Sebelum merintis usaha cendol di tahun 2013, Danu tentunya melakukan riset. Ia mengatakan penting untuk membuat cita rasa cendol yang baik. Jika tidak produknya akan berada di bawah ekspektasi konsumen.

"Saya memulai bisnis ini dengan zero capital (modal nol). Saya membangun Randol dengan cara mencicil. Awalnya saya mencari pembuat cendol di Jakarta dan Bogor tetapi banyak yang bilang penghasil cendol ada di daerah Jawa," kata Danu. 

Dengan uang yang minim Rp 300.000, Danu akhirnya nekat melakukan perjalanan mencari para pembuat cendol terbaik. Awal perjalanan ia naik kendaraan umum agar sampai ke Banyumas. Di sana terlihat titik terang, yakni para pedagang cendol yang menjamur.

"Di tepi sawah saya lihat banyak pedagang cendol, saya hampiri satu-satu. Saya tanya-tanya resepnya seperti apa. Cara pembuatan seperti apa. Saat itu saya bilang, saya ada tugas kampus. Mereka sangat terbuka dan memberi tahu cara pembuatan cendol, saya catat semua," tuturnya.

Dari Banyumas, Danu kemudian menuju ke Pekalonggan yang juga terkenal dengan para pembuat cendol andal yang sukses di Bandung. Terakhis Danu pergi ke Lampung untuk belajar cendol.

Minuman cendol inovasi baru, Radja Cendol. Dok. Radja Cendol Minuman cendol inovasi baru, Radja Cendol.

Ia mengenang lagi perjuangannya dulu. Dari melakukan perjalanan backpacker untuk belajar membuat cendol, tidur di mushala, tertinggal bus, mengamen, hingga menjadi sopir temannya sendiri untuk mengumpulkan modal merintis Radja Cendol. 

Pada akhirnya usaha Danu tak sia-sia, pulang dari perjalanan belajar cendol ia melakukan eksperimen sendiri. "Itu susah banget karena tidak gampang buat cendol, saya coba cari perajin cendol dan ajak kerja sama," kata Danu.

Ide berikutnya adalah meminta cendol yang berukuran lebih besar dan kenyal untuk 'mencolek' pasar minuman bubble dari Taiwan yang saat itu tengah masif.

Radja Cendol pada akhirnya mendapat tempat di masyarakat dan terus bersaing dengan gerai minuman cita rasa luar negeri yang semakin marak.

Danu juga banyak mendapat penghargaan, salah satunya Randil sebagai The Best Innovative Traditional Drinks 2015 yang diserahkan langsung oleh Kementerian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia.

Namun layaknya bisnis lain, Radja Cendol juga mengalami tantangan tersendiri, terutama selera konsumen yang masih lebih antusias terhadap produk luar negeri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com