"Biasanya tiga kali seminggu Air New Zealand membawa 750 orang," ungkapnya.
Menpar Arief Yahya meminta masyarakat agar mengikuti setiap imbauan yang dikeluarkan lembaga pemerintah yang berwenang.
Sedangkan untuk wisatawan, Menpar menyampaikan pesan agar tidak khawatir karena pemerintah sudah mempersiapkan rencana penanganan terhadap segala kemungkinan bencana.
"Bali Tourism Hospitality sudah dibuat diketuai oleh Pak Gubernur Bali. Harus satu pintu (informasinya). Biar beritanya nggak simpang siur," kata Arief Yahya.
Arief menjelaskan, Kementerian Pariwisata telah memimpin pembentukan pusat krisis berkoordinasi dengan pelaku pariwisata di Bali. Crisis center untuk pemberian informasi kepada pelaku pariwisata ini sudah mulai berjalan sejak minggu lalu.
Menpar Arief Yahya pada Kamis (5/10/2017) sudah mengunjungi beberapa titik terkait antisipasi erupsi. Bahkan sampai ke Pura Besakih yang masuk zona merah, radius 9 km dari pusat erupsi. "Betul, kata Pak Gubernur Bali, situasinya aman,” ungkap Arief Yahya.
Tim #BaliTourismHospitality juga menyiapkan antisipasi di 3A, Akses, Amenitas dan Atraksi. Akses, bagaimana mengantar kepulangan wisman dan wisnus dari Bali menuju airport terdekat yang bisa dijangkau.
Amenitas, meminta industri terutama hotel dan akomodasi, untuk memberikan diskon khusus selama beberapa hari, semasa erupsi. Atraksi, menyiapkan hiburan buat mereka yang sedang terkena dampak erupsi.
Menurut Menpar, begitu disentuh dengan cara pelayanan yang baik, saat mereka membutuhkan, itu akan bermakna dalam. Mereka akan menjadi wisatawan yang loyal dengan Bali. Begitu pun sebaliknya.
Bagi wisatawan atau siapa pun yang menginginkan informasi terbaru mengenai Gunung Agung dapat mengakses http://gunungagungupdate.bnpb.id atau via email dan nomor call center BNPB di ?pendampingnasional@gmail.com dan 08122373024?.
Bagi wisatawan atau warga yang ingin mengecek apakah lokasi saat ini berada di zona aman atau tidak dapat mengakses http://goo.gl/8gGi8s. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.