Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kalah dari "Mpok Siti", Ini Fasilitas Bus Tingkat Wisata Keliling Semarang

Kompas.com - 08/10/2017, 11:03 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Semarang memperkenalkan ragam wisata kepada wisatawan dengan cara baru, yakni hadirnya bus tingkat. Bus double decker resmi beroperasi mulai Senin (2/9/2017) dan bisa dinikmati masyarakat secara gratis.

Sebelumnya, Kota Jakarta terlebih dahulu menggunakan bus double decker untuk wisata. Bus tingkat ini juga digunakan untuk mengantar wisatawan keliling Jakarta, atau langsung ke beberapa tujuan tertentu seperti Kalijodo.

BACA: Asyik! Wisatawan Gratis Keliling Kota Semarang dengan Bus Tingkat

Meski sama-sama gratis, fasilitas bus di Semarang tak kalah dengan "Mpok Siti" yang merupakan julukan untuk bus tingkat wisata di Jakarta. Bus tingkat pertama di Semarang berwarna merah, dengan dihiasi foto-foto destinasi wisata Semarang di body luarnya. Seperti Kota Lama dan Masjid Agung Jawa Tengah.

Bagian dalamnya juga dipenuhi desain dan ilustrasi ikon-ikon Kota Semarang. Seperti ilustrasi Tugu Muda, maskot Warak Ngendhog, lumpia, dan masih banyak lagi.

Wisatawan bisa menikmati fasilitas WIFI di bus wisata kota Semarang, Jumat (6/9/2017). Bus double decker wisata Semarang beroperasi setiap hari Selasa-Minggu, dari Museum Mandala Bhakti.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wisatawan bisa menikmati fasilitas WIFI di bus wisata kota Semarang, Jumat (6/9/2017). Bus double decker wisata Semarang beroperasi setiap hari Selasa-Minggu, dari Museum Mandala Bhakti.
Bus ini dilengkapi berbagai fasilitas, salah satunya adalah koneksi internet dari salah satu provider telekomunikasi. KompasTravel sempat mencobanya, dan hasilnya cukup memuaskan untuk browsing ketika bus tersebut berjalan.

Sepanjang jalan pun wisatawan disuguhkan musik yang terdengar dari speaker. Sayangnya musih yang diputar belum memperkenalkan budaya Semarang atau Jawa Tengah. Speaker pun berfungsi untuk memperkenalkan destinasi wisata yang dilalui bus ini.

BACA: Naik Bus Tingkat Pertama di Pulau Jawa, Bagaimana Rasanya?

Bus ini juga dilengkapi dengan CCTV, tak kurang dari enam kamera, dua di atas dan tiga di bawah. CCTV tersebut terpantau selama bus berjalan. Pengemudi dan kru bus bisa melihat semua sudut bus ini. 

"CCTV untuk pengawasan penumpang, takut-takut ada yang kurang bertanggung jawab. Semisal ada copet, keributan, atau corat-coret jadi terekam," ujar Santoso, salah satu pengemudi bus tingkat tersebut kepada KompasTravel, Jumat (6/9/2017).

Bus ini juga dilengkapi dengan tombol dan dua pintu darurat di lantai atas, beberapa pemecah kaca, empat APAR anti api, kotak P3K.

Dalam bus tingkat wisata Semarang, dipasang enam CCTV untuk menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawannya. Monitor pun selalu dipantau kru perjalanan dan asisten sopir bus tersebut, Jumat (6/9/2017). Bus double decker wisata Semarang beroperasi setiap hari Selasa-Minggu, dari Museum Mandala Bhakti.  KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Dalam bus tingkat wisata Semarang, dipasang enam CCTV untuk menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawannya. Monitor pun selalu dipantau kru perjalanan dan asisten sopir bus tersebut, Jumat (6/9/2017). Bus double decker wisata Semarang beroperasi setiap hari Selasa-Minggu, dari Museum Mandala Bhakti.
Bus ini juga ramah untuk segala kalangan. Terdapat banyak pegangan tangan, tersedia kursi khusus disable, dan jalan untuk menaikkan kursi roda.

"Uniknya, bus ini shock breaker bisa diatur. Jadi kalau naik atau turunin penumpang terutama jika ada penumpang manula, bus akan ceper, jarak bus dan tanahnya pendek. Tapi sebaliknya kalau di jalan yang rusak, bisa ditinggikan," ungkap Agus JT selaku staf humas pemerinah Kota Semarang saat ditemui KompasTravel, Jumat (6/9/2017).

Tanggapan wisatwan mengenai fasilitas pun cukup baik. Salah satu wisatawan yang berasal dari Jakarta, Junaedi mengatakan fasilitasnya tak kalah dengan city tour Jakarta.

"Fasilitas sudah enak, memuaskan, tidak kalah dari Jakarta. Cuma kalu jumlah armadanya kurang, bisa diperbanyak mengajukan ke sponsor-sponsor besar seperti di Jakarta dari CSR dan lain-lain. Sama tinggal kesiapan SDM-nya dipermantap, seperti tiket," ujar Junaedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com