Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blue Mosque, Jejak Soekarno di Negeri Beruang Merah

Kompas.com - 16/10/2017, 10:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Adzan berkumandang

Kami tiba sekitar pukul 12.30 untuk menunaikan shalat dzuhur. Namun, sang penjaga dalam bahasa Rusia menunjuk sebuah kertas berisikan tabel waktu shalat.

Ternyata shalat dzuhur di Saint Petersburg baru dilakukan pada pukul 14.00. Menjelang waktu shalat barulah warga muslim di sana silih berganti berdatangan saat adzan berkumandang di dalam masjid.

Warga muslim yang datang berasal dari berbagai etnis mulai dari etnis Rusia (layaknya orang Eropa di negara lain), etnis Tartan (berasal dari Rusia bagian tengah), Chinese, hingga melayu.

Banyaknya etnis di Rusia bisa dimaklumi lantaran Rusia menguasai seperdelapan bagian dunia ini.

Melihat kami yang berawakan Melayu, beberapa di antara mereka langsung mengucap salam, "Assalamualaikum". Setelah dijawab, mereka langsung bergegas masuk ke dalam masjid dan memulai shalat.

Orang Rusia memang tidak suka berbasa-basi. Namun, mereka juga tidak sungkan mengucap salam kepada orang asing yang berkunjung ke sana. Jadi, siapa bilang orang Rusia berhati dingin?

Seorang warga muslim Saint Petersburg melaksanakan shalat di Blue Mosque.KOMPAS.com/SABRINA ASRIL Seorang warga muslim Saint Petersburg melaksanakan shalat di Blue Mosque.
Apabila tiga lantai digunakan, masjid ini mampu menampung 7.000 jemaah. Namun, pada hari itu ada hanya ada sekitar 30 orang yang silih berganti datang untuk shalat.

Aktivitas mereka shalat di Blue Mosque terlihat biasa saja di tengah masyarakat Rusia yang mayoritas menganut Kristen Ortodoks.

Dari 142,8 juta penduduk Rusia, sebanyak 41 persen di antaranya penganut Kristen Orthodok. Sementara penganut Islam hanya 6,5 persen. Sisanya penganut atheis, Buddha, hingga Pagan.

Setelah menunaikan shalat, beberapa di antara mereka ada yang bersantai sejenak sambil menghisap rokok untuk membunuh dinginnya suhu yang mencapai 5 derajat celcius.

Lainnya ada yang langsung menghampiri istrinya yang tak berhijab menunggu di luar. Aturan di Blue Mosque, setiap wanita tak berhijab tak boleh masuk ke dalam masjid.

Kehidupan umat muslim di Saint Petersburg terlihat sangat normal. Fadli menyebutkan umat muslim di Rusia memang sangat diterima karena umat muslim sudah ada sejak dulu di negeri beruang merah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com