Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venesia Belum Tenggelam...

Kompas.com - 18/10/2017, 08:14 WIB

Tersedia juga Vaporetto (water busses) untuk ke area lainnya di Venesia dengan jadwal keberangkatan dan harga tiket.

Namun, kami memilih untuk berjalan kaki selama 20 menit ke penginapan yang terletak di area Castello.

Untungnya, saya masih ingat kalau ‘kota-jembatan’ ini, memang mempunyai begitu banyak jembatan. Karenanya, kami hanya membawa 1 koper kecil, sehingga tak perlu repot menggeret koper naik turun jembatan menuju hotel.

Menyusuri Grand Canal, kami melewati jembatan legendaris Rialto Bridge yang adalah jembatan pertama yang dibangun di Venesia, mengawali pembuatan 400 jembatan lainnya di atas air.

Konon, awalnya, kota ini tidak mampu menampung seluruh penduduk, sehingga sengaja dibangun kota di atas laguna. Air dari kanal akan naik pada musim gugur yaitu bulan Oktober dan November yang sering mengakibatkan kota ini kebanjiran.

Kota Venesia di ItaliaNOVA DIEN Kota Venesia di Italia
Yang jelas karena memang berada di atas air, pemerintah terus-menerus melakukan tindakan antisipasi, sehingga tak ada penduduk yang jadi korban.

Di mata saya, kota tua Venesia sekarang masih sama seperti dulu, masih menawan dan romantis. Kebanyakan bangunan lama telah direnovasi.

Salah satu yang begitu terasa adalah hampir semua bangunan hotel sudah dilengkapi dengan lift, dibanding 10 tahun yang lalu masih menggunakan tangga untuk naik ke kamar di lantai atas.

Pemandangan dari balkon Hotel Palazzo Vitturi di Venesia, Italia.NOVA DIEN Pemandangan dari balkon Hotel Palazzo Vitturi di Venesia, Italia.
Hotel Palazzo Vitturi yang kami inapi selama dua malam ini cukup antik dan cantik. Bangunan hotel ini termasuk yang paling kuno dan penting di Venesia.

Bangunannya dikelilingi oleh lapangan kecil yang disebut Castello yang indah dekat dengan alun-alun Saint Mark (atau San Marco) dan Jembatan Rialto.

Kami memilih hotel ini karena daerahnya yang tenang dengan akses yang mudah dicapai dari tiga arah yang berbeda.

Terdapat banyak restoran dan toko di daerah ini sekaligus kami bisa menikmati suasana lokal karena berdekatan dengan rumah-rumah penduduk asli.

Menara San Marco di Venesia, Italia.NOVA DIEN Menara San Marco di Venesia, Italia.
Gang-gang kecil masih sama seperti dulu. Saya teringat sempat tersesat sewaktu menyusuri jalanan kecil menuju Saint Mark Square.

Untungnya, sekarang sudah ada Waze dan Google Map untuk membantu kami berjalan kaki ke titik manapun tujuan kami.

Bedanya, untuk mengambil gambar alun-alun yang menjadi ikon Venesia sekarang adalah hampir mustahil tanpa orang, saking banyaknya turis, kecuali subuh atau tengah malam. Namun, pusat kota ini masih menjadi obyek menarik bagi para fotografer dunia.  

Topeng di kota Venice atau Venesia di Italia.NOVA DIEN Topeng di kota Venice atau Venesia di Italia.
SIM Gondolier

Cara paling romantis untuk berkeliling Venesia tentunya dengan perahu gondola, simbol kota Venesia yang paling terkenal.

Saat ini, kota Venesia menetapkan tarif resmi untuk naik gondola, yang dimulai dengan tarif 80 Euro atau sekitar Rp 1.240.000 selama 40 menit.

Dibandingkan sepuluh tahun yang lalu harga tiket untuk satu orang dewasa hanya sekitar Rp 150.000 sampai Rp 500.000 untuk sewa ekslusif termasuk sang gondolier (pendayung gondola).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com