Terdapat banyak restoran dan toko di daerah ini sekaligus kami bisa menikmati suasana lokal karena berdekatan dengan rumah-rumah penduduk asli.
Gang-gang kecil masih sama seperti dulu. Saya teringat sempat tersesat sewaktu menyusuri jalanan kecil menuju Saint Mark Square.
Untungnya, sekarang sudah ada Waze dan Google Map untuk membantu kami berjalan kaki ke titik manapun tujuan kami.
Bedanya, untuk mengambil gambar alun-alun yang menjadi ikon Venesia sekarang adalah hampir mustahil tanpa orang, saking banyaknya turis, kecuali subuh atau tengah malam. Namun, pusat kota ini masih menjadi obyek menarik bagi para fotografer dunia.
Topeng di kota Venice atau Venesia di Italia.
Cara paling romantis untuk berkeliling Venesia tentunya dengan perahu gondola, simbol kota Venesia yang paling terkenal.
Saat ini, kota Venesia menetapkan tarif resmi untuk naik gondola, yang dimulai dengan tarif 80 Euro atau sekitar Rp 1.240.000 selama 40 menit.
Dibandingkan sepuluh tahun yang lalu harga tiket untuk satu orang dewasa hanya sekitar Rp 150.000 sampai Rp 500.000 untuk sewa ekslusif termasuk sang gondolier (pendayung gondola).
Wajar harganya mahal karena tidak mudah menjadi seorang gondolier profesional. Selain harus punya ‘Surat Izin Mengayuh’ khusus, yang hanya dikeluarkan maksimum untuk empat gondolier setiap tahunnya, seorang gondolier juga butuh lebih dari 400 jam pelatihan dan magang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan