Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Apa Istimewanya?

Kompas.com - 21/10/2017, 16:37 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo baru saja mengunggah vlog mengenai keindahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Sabtu (21/10/2017). Vlog tersebut diketahui bersamaan dengan momen pembukaan KEK Mandalika yang diresmikan oleh Jokowi sendiri.

"Saya sangat senang sekali ini adalah kawasan yang 29 tahun belum selesai-selesai dan hari ini telah selesai. Telah kita buka, investasi sudah masuk, kita harapkan memberi dampak yang baik kepada masyarakat NTB," kata Jokowi di tayangan vlognya.

(BACA: Sekeping Surga di Mandalika)

Dibangun selama 29 tahun, KEK Mandalika tentu bukan proyek biasa. Kawasan ini dipersiapkan sebagai kawasan pariwisata unggulan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

KEK Mandalika memiliki lahan seluas 1.034 hektar yang digarap oleh PT Indonesia Tourism Development Corporate (ITDC), BUMN yang sukses membangun kasawan pariwisata Nusa Dua di Bali.   

(BACA: Arab Saudi Lirik Investasi Pariwisata di Mandalika, Lombok)

Posisi KEK Mandalika juga terbilang sangat strategis di Pulau Lombok. Berjarak30 menit dari  Bandara Internasional Lombok dan terbentang mulai dari Pantai Kuta, Pantai Seger, hingga Pantai Tanjung Aan. 

Sejumlah wisatawan mancanegara berada di Pantai Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (10/10). Pantai Mandalika yang berada dalam Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika dan termasuk dalam 10 destinasi wisata prioritas nasional ini memiliki daya tarik berupa pantai sepanjang 14,6 km yang membentang dari barat hingga ujung timur Pantai Tanjung Aan dengan keunikan pasir putihnya menyerupai biji merica. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/kye/17 ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI Sejumlah wisatawan mancanegara berada di Pantai Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (10/10). Pantai Mandalika yang berada dalam Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika dan termasuk dalam 10 destinasi wisata prioritas nasional ini memiliki daya tarik berupa pantai sepanjang 14,6 km yang membentang dari barat hingga ujung timur Pantai Tanjung Aan dengan keunikan pasir putihnya menyerupai biji merica. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/kye/17
Pantai Kuta yang terkenal dengan pasirnya yang putih dan air laut yang jernih, lengkap dengan latar belakang pemandangan bukit menjadi pintu masuk KEK Mandalika.

Kemudian ada Desa Adat Sade dan Desa Adat Ende khas masyarakat Sasak, penghuni asli Pulau Lombok yang berada tak jauh dari KEK Mandalika. 

(BACA: Lombok Sangat Populer di Korsel)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, berbagai fasilitas akan dibangun di KEK Mandalika tersebut. 

"(Kawasan Mandalika) akan memiliki 10.000 kamar hotel, sirkuit balap kelas dunia, convention center," kata Darmin di Pantai Kuta Mandalika, Jumat (20/10/2017).

(BACA: Royal Brunei Airlines Jajaki Pembukaan Rute ke Lombok)

Sekretaris Dewan KEK Mandalika, Enoh Suharto Pranoto bahkan mengatakan jika di KEK Mandalika nantinya akan dibangun sirkuit balap. 

Saat ini ada delapan investor pada tahap awal yang tertarik membangun hotel atau resort di KEK Mandalika dengan total nilai investasi mencapai Rp 13 triliun.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika mulai menancapkan diri sebagai salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi pelancong saat bertandang ke Pulau Lombok, di Nusa Tenggara Barat.ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika mulai menancapkan diri sebagai salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi pelancong saat bertandang ke Pulau Lombok, di Nusa Tenggara Barat.
Maka tak heran lewat vlognya Jokowi berharap banyak dari KEK Mandalika.

"Saya kira semuanya berharap seperti Pak Gubernur (NTB) rakyat dapat menikmati adanya investasi yang masuk dan ya dampak kesejahteraan itu akan kelihatan," kata Jokowi yang memprediski akan adanya penyerapan tenaga kerja 58.000 orang dari KEK Mandalika. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com