Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Oktober, 422 Penerbangan Rute Internasional Mendarat di Manado

Kompas.com - 25/10/2017, 20:04 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 422 pesawat rute internasional mendarat di Bandara Sam Ratulangi, Manado sepanjang Januari hingga awal Oktober 2017. Dari jumlah itu, Lion Air masih mendominasi dengan 241 penerbangan.

“Kemudian disusul Silk Air dengan 152 penerbangan dan Citilink dengan enam penerbangan,” kata General Manager (GM) Bandara Sam Ratulangi, Minggus Gandeguai seperti dikutip dari laman Facebook Kementerian Pariwisata, Rabu (25/10/2017).

Dia menambahkan, dari semua penerbangan internasional tersebut, rute ke Tiongkok masih dominan. Rute ke Guangzhou tercatat masih yang terbanyak dengan 110 penerbangan dari Lion Air. Agresivitas maskapai membuka rute internasional membuat kunjungan turis dari Tiongkok meningkat.

Baca juga : Turis China Senang ke Manado, Ada 19 Penerbangan Carter Per Minggu

Khusus turis asal Guangzhou, sebanyak 20.768 wisman pelesiran ke Sulut sepanjang Januari hingga awal Oktober lalu. Melihat tren positif kunjungan wisman itu, pihaknya bertekad terus meningkatkan pelayanan.

“Kami support program pariwisata dari pemerintah provinsi,” imbuh mantan GM Bandara Frans Kaisiepo, Biak, itu.

Sementara itu, General Manager Lion Air Manado Irwan Arland mengatakan bahwa rute Guangzhou memang menjadi favorit. Bahkan, tingkat keterisian Lion Air rute Guangzhou mencapai seratus persen.

“Untuk kota-kota lain, sekitar 80 sampai 90 persen,” ujar Irwan.

Pantai Pal, Marinsow, Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Pantai ini menjadi tempat penyelenggaraan Festival Bunaken 2015 yang digelar 24-27 Oktober 2015.KOMPAS.COM/KAHFI DIRGA CAHYA Pantai Pal, Marinsow, Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Pantai ini menjadi tempat penyelenggaraan Festival Bunaken 2015 yang digelar 24-27 Oktober 2015.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara (BPS Sulut), kunjungan wisman pada Agustus 2017 lalu berjumlah 8.886 orang. Kepala BPS Sulut Muhammad Edy Mahmud mengatakan, angka itu meningkat dibandingkan kunjungan pada Juli yang berjumlah 7.305 orang.

“Jika dibandingkan tahun lalu meningkat 12 persen dari 7.904 wisman,” kata Edy.

Melonjaknya kunjungan wisman memberikan dampak positif terhadap berbagai sektor usaha.
Tren kunjungan wisman yang terus meningkat membuat okupansi hotel melonjak.

Baca juga : Mantehage, Destinasi Ekowisata di Dekat Manado

Executive Secretary Arya Duta Hotel Manado, Yona Lontoh, mengatakan bahwa tingkat keterisian kamar meningkat dalam setahun terakhir.

“Bahkan, tiga bulan terakhir kami full booked. Selain instansi yang sering melakukan rapat, wisatawan mancanegara juga tidak sedikit. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi program pemerintah provinsi terkait kedatangan wisman,” ujar Lontoh.

Di sisi lain, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw sangat bersyukur melihat tren kunjungan wisman yang terus meningkat. Secara khusus, dia menyoroti tren kunjungan wisman asal Tiongkok yang makin melonjak.

Monumen Yesus Memberkati di komplek Perumaha Citra Land, menjadi salah satu ikon wisata di Manado, Sulawesi Utara.KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL Monumen Yesus Memberkati di komplek Perumaha Citra Land, menjadi salah satu ikon wisata di Manado, Sulawesi Utara.
“Pemerintah Sulut sangat berterima kasih kepada pemerintah Tiongkok atas kunjungan wisman dari Tiongkok yang memilih Sulut sebagai daerah wisata,” ujar Kandouw.

Dia menambahkan, tren positif itu tak lepas dari berbagai strategi yang sudah diterapkan Pemerintah Provinsi Sulut. Salah satunya adalah kerja sama dengan kepolisian dan Bea Cukai untuk memberi pelayanan maksimal kepada wisatawan sejak Juli 2016 lalu.

“Bukan saja kepada turis Tiongkok, tapi berlaku bagi semua turis yang berkunjung. Keamanan turis harus dijamin,” kata Kandouw.

Baca juga : 10 Kuliner Halal yang Wajib Dicicipi di Manado

Melonjaknya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang pelesiran ke Sulawesi Utara (Sulut) tak lepas dari makin banyaknya rute penerbangan internasional. Inilah kata kunci Menpar Arief Yahya dalam rumus pengembangan destinasi dan industri pariwisata dengan 3A.

“Atraksi, Akses, Amenitas! Terutama A soal Akses, dari dan menuju destinasi itu, baik direct maupun indirect flight. Ketiganya harus dihitung kapasitas maksimalnya, jangan sampai terjadi bottlenecking,” ungkap Arief Yahya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com