Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan ke Raja Ampat, Jangan Lupa Bawa Pulang Abon Ikan

Kompas.com - 26/10/2017, 09:02 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

WAISAI, KOMPAS.com - Hasil laut dari Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, memang melimpah. Tak heran mayoritas panganan dan oleh-oleh dihasilkan dari sumber daya alam lautan.  

Abon ikan adalah salah satu olahan makanan paling favorit di Raja Ampat. Berbagai jenis ikan diolah dengan racikan bumbu yang pas. Antara lain ikan tenggiri, kerapu, dan bubara, yang kebetulan menjadi hasil tangkapan terbanyak di kawasan perairan Misool dan Kofiau.

"Tenggiri sama ikan bubara itu teksturnya paling cocok buat jadi abon, di antara ikan lain d isini," ujar Anjelina Mjam, Ketua Kelompok Abon Ikan Kampung Limalas, Misool, Raja Ampat kepada KompasTravel, Sabtu (21/10/2017).

Baca juga : Aneka Oleh-oleh Anti-mainstream dari Raja Ampat

KompasTravel pun diajak mencicipi abon ikan hasil buatan Anjelina. Abon tersebut dikemas amat rapi dengan plastik kedap udara. Label mereknya pun tak kalah dengan panganan supermarket, jauh dari kesan makanan ala kadarnya.

Anjelina Mjam Ketua Kelompok Abon Ikan Koperasi Embun, Kampung Limalas, Misool, Raja Ampat, sedang memperlihatkan hasil produksi abonnya yang siap jual, di Festival Maritim Raja Ampat 2017.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Anjelina Mjam Ketua Kelompok Abon Ikan Koperasi Embun, Kampung Limalas, Misool, Raja Ampat, sedang memperlihatkan hasil produksi abonnya yang siap jual, di Festival Maritim Raja Ampat 2017.
Teksturnya padat dengan aroma ikan yang lezat. Berbeda dari abon ikan yang biasa ditemui di pasar, abon ini menurut saya amat terasa ikannya.

Baca juga : Tobatnya Seorang Perusak Karang di Raja Ampat

Anjelina mengatakan, hal itu karena ikan yang di pakai segar dan murni tanpa dicampur daging lain. Hanya ikan dan bumbu. Kemasan yang rapi pun mebuat abon khas Raja Ampat ini tahan satu tahun tanpa bahan pengawet.

Pembuatan

Pembuatan abon tersebut dilakukan di Pulau Misool. Di sini merupakan salah satu daerah nelayan yang menghasilkan banyak tangkapan ikan. Ikan bubura, tenggiri, dan kerapu jadi tangkapan terbanyak tiap tahunnya.

"Proses pembuatannya satu hari. Ikan segar ditumbuk dulu, campur bumbu, baru digoreng dari ikan segar," tutur Anjelina.

Kapal Motor (KM) Thanh Cong 99612 tertangkap basah Patroli Polair Polres Raja Ampat sedang menangkap ikan hiu di perairan Pulau Misool, Kabupaten Raja Ampat.istimewa Kapal Motor (KM) Thanh Cong 99612 tertangkap basah Patroli Polair Polres Raja Ampat sedang menangkap ikan hiu di perairan Pulau Misool, Kabupaten Raja Ampat.
Masyarakat yang memproduksi abon ini tergabung dalam Kelompok Abon Ikan, Koperasi Embun, Kampung Limalas, Misool. Mereka berada di bawah binaan NGO The Nature Conservacy (TNC).

"Kita fasilitasi studi bandingnya pembuatan abon itu ke Makasar. Jadi setelah ada alatnya, ibu-ibu bisa bikin sendiri," ujar Nugroho Arif selaku staf Komunikasi Masyarakat TNC, Papua Barat, saat ditemui KompasTravel dalam kesempatan yang sama.

Baca juga : Ini Petunjuk Melihat Pari Manta Dari Dekat di Raja Ampat

Untuk mendapatkan abon ikan ini, Anda bisa mengunjungi Pulau Misool sembari menyelami keindahan bawah lautnya. Lalu hubungi nomor komunitasnya di 085339058178. Komunitas masyarakat produsen abon ini kerap membuka stan khusus di tiap Festival Raja Ampat.

Satu bungkus abon ikan teggiri atau bubara khas Raja Ampat dijual Rp 30.000, dengan berat 100 gram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com