ATAMBUA, KOMPAS.com - Perayaan Sumpah Pemuda di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (28/10/2017) kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
Perayaan kali ini digelar berbarengan dengan Festival Fulan Fehan. Fulan Fehan sendiri yakni padang rumput sabana yang begitu luas menghijau berlatarkan Gunung Lakaan (Gunung tertinggi kedua di Pulau Timor Barat).
(Baca juga : Festival Budaya Digelar di NTT, Bidik Turis Timor Leste)
Fulan Fehan sendiri berada di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen yang berbatasan dengan Negara Timor Leste, atau sekitar 29 kilometer dari Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.
Hadir dalam acara ini Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Anggota DPR RI dari NTT Herman Herry, Bupati Belu Willybrodus Lay dan ribuan warga setempat.
(Baca juga : Mimpi Fernando da Silva, Pariwisata Timor Leste seperti Bali)
Di bawah lereng, para laki-laki menari sambil membawa pedang. Sementara para perempuan beserta anak-anak menari sambil menabuh tihar (kendang kecil), seakan membakar semangat dalam perang.
(Baca juga : Mau Nonton Lomba Pacuan Kuda di Pinggir Pantai? Kunjungi Pulau Timor)
Likurai, nama tarian perang asal Kabupaten Belu, NTT itu dipertontonkan dalam Festival Fulan Fehan. Tarian kolosal itu berhasil menyabet penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) karena dilakukan lebih dari 6.000 orang.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam sambutannya mengapresiasi penuh kegiatan yang didukung penuh oleh pemerintah dan DPR RI.
Mendagri pun berharap, kegiatan itu digelar secara rutin sehingga bisa mendatangkan banyak wisatawan ke daerah itu.
Di tempat yang sama Anggota DPR RI Herman Hery yang mendukung penuh kegiatan itu mengatakan, Festival Fulan Fehan ini bukan saja sebagai peringatan Sumpah Pemuda, tetapi bagian memperlihatkan, mempertontonkan kejayaan Indonesia di beranda terdepan Negara Republik Indonesia.
“Bahwa harga diri bangsa yaitu NKRI sedang kita pertontonkan kepada dunia internasional dan kepada semua pihak,” tutup Herman Herry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.