JAKARTA, KOMPAS.com - Bubur ayam memang menjadi hidangan yang pas disantap untuk pagi hari dan malam hari. Makan olahan nasi yang ini sering diburu orang-orang untuk sarapan ini karena tergolong sederhana namun tetap terasa lezat.
Tidak heran jika banyak orang yang menjadikan makanan ini sebagai pengisi perut mereka.
Disantap hangat-hangat dipagi ataupun malam hari tentu sangat nikmat. Dinginnya suasana seketika membuat badan terasa hangat jika menyantap bubur ini hangat-hangat.
(Baca juga : Bubur Sup Ayam Hangat, Pilihan Sarapan di Cirebon)
Namun bagi Anda yang ini mencicipi bubur ayam dengan varian yang berbeda, berikut, KompasTravel himpun 4 bubur ayam yang pas untuk mengisi perut Anda :
Muhamad Hasani adalah generasi kedua penjual Bubur Ayam Bang Tatang. Beberapa waktu lalu ayahnya, Bang Tatang telah meninggal dunia. Ia meneruskan usaha ayahnya hingga saat ini.
Berlokasi di pertigaan Rawa Belong, Jakarta Barat yang menuju Pasar Palmerah, bubur satu ini menyajikan bubur yang berbeda dari yang lain. Bubur ayam Bang Tatang disajikan tampak kental. Berbeda dengan kebanyakan bubur ayam lainnya yang dihidangkan agak lembek dan berair.
(Baca juga : Bubur Jamu Coro, Kuliner Legendaris dan Menyehatkan dari Demak)
Tak ada kuah kaldu di mangkuk buburnya. Bubur ini hanya dibumbui kecap asin sebagai penambah rasa. Bagi yang gemar pedas, ada pilihan sambal untuk menambah sensasi pedas. Sementara rasa asin lain di dalam bubur juga hadir dari tongcai. Ada pula irisan daun seledri di dalam mangkuk.
(Baca juga : Ini Ragam Bubur Khas Nusantara yang Lezat nan Menggoda)
Bubur Ayam Bang Tatang mulai buka pukul 18.00 WIB. Tak ada jaminan bubur ayam masih bisa didapatkan hingga pukul 22.00 WIB.
2. Bubur Ayam Hias Rias, Jakarta
Bernamakan “Nasi Uduk & Bubur Ayam Hias Rias”, Anda bisa menemukan bubur dengan cita rasa yang cantik sekali.
Tidak ada kuah bumbu, taburan daun bawang, seledri, maupun kacang goreng. Bubur ayam Hias Rias hanya berisi bubur, suwiran ayam, potongan cakwe, tongcai cincang dan emping sebagai pengganti kerupuk. Jika Anda memesan bubur ayam spesial, akan ada tambahan kuning telur mentah dan sate ampela.
Meskipun tampilannya tidak sesemarak bubur ayam biasanya, rasa bubur ayam Hias Rias ini sungguh tak bisa diragukan. Rasa buburnya saja berbeda dari bubur yang lain.
Untuk membuat rasanya lebih istimewa Anda boleh mengaduknya agar bubur tercampur dengan kuning telur. Jangan khawatir, tidak ada sedikit pun terasa amis yang menyeruak saat menyantap bubur ini.
Belum lagi sate ampela dengan rasa gurih manis menambah santapan bubur ini semakin nikmat.
Untuk harga bubur ayam di sini memang tergolong cukup mahal. Bubur ayam spesial bisa dinikmati dengan harga Rp 18.000. Kisaran harga bubur ayam dibandrol Rp 13.000 sampai Rp 19.000.
Walaupun cukup mahal, harga ini sesuai dengan rasa dan porsi bubur ini, dijamin kenyang. Anda bisa menemukan warung bubur ini di pelataran Pasar Hias Rias, Cikini, Jakarta Pusat.
Bubur ayam, sarapan rakyat yang mudah ditemui di berbagai sudut kota Salatiga pada pagi hari sebelum semua memulai aktivitasnya. Bubur ayam di Jalan Jenderal Soedirman, depan Toko Timur Baru, seberang pasar besar, kerap jadi rujukan bubur ayam nikmat.
Betempatan di emperan Toko Timur Baru, seberang Pasar Besar Salatiga, di Jalan Jenderal Sudirman, gerobak dorong warna biru bertulis ‘Bubur Ayam Rp 6.000’ menjadi incaran masyarakat sekitar.
Gerobak itu dikerubuti pembeli sejak pukul 06.00 WIB. Beberapa kursi plastik disediakan penjual untuk pembeli atau kalau suka lesehan, lembaran tikar dihamparkan di emperan toko.
Semangkuk bubur ayam terdiri dari bubur, suwiran ayam, kedelai goreng, irisan kol, kuah opor kuning, dan hamburan kerupuk yang sangat banyak. Tak lupa sambal merah pedas yang menambah selera.
Kuah kaldu ayam berwarna kuning membuat rasa bubur ayam ini begitu gurih dan nikmat. Porsinya yang cukup memenuhi mangkok, membuat kita tak merasa rugi membayar Rp 6.000. Bisa terbilang sangat murah.
Dengan segelas teh manis hangat, kita cuma menambah Rp 1.000. Sedangkan untuk segelas air putih diberikan gratis.
4. Bubur Ayam Mang Oyo, Bandung
Berada di Jl. Taman Sari 118/56, Bandung, bubur ayam Ayam Mang Oyo sudah lebih mudah dicari di Bandung, karena tersebar di beberapa titik di Bandung.
Bubur Ayam Mang Oyo memiliki ke istimewa dan unik. Bubur ayam ini disajikan di piring plastik lalu kita miringkan, bahkan kita balik buburnya nempel dan tidak jatuh. Memang buburnya cukup kental dan lebih mengenyangkan dibanding bubur lain.
Saat dicicipi, bubur ayam di Mang Oyo ini terasa kental dan lebih padat. Untuk pelengkapnya juga dibuat unik dengan singkatan seperti atel untuk ayam telur, acak untuk ayam cakwe, serta apel untuk ati ampela.
Hidangan itu disajikan sangat menarik, bubur dengan topping potongan ati ampela ditambah satu butir telur rebus yang sudah dipotong jadi dua, lalu diberi suwiran ayam dan cakwe. Sementara, kerupuk, kacang, dan daun seledri disajikan di tempat terpisah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.