Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersepeda di Jantung Borneo, Tanjakan Panjang Sungguh Menantang

Kompas.com - 30/10/2017, 09:06 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

KAPUAS HULU, KOMPAS.com - Sejumlah peserta Bersepeda di Jantung Borneo mulai terlihat kelelahan menjelang rest point di Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, Kalimantan Barat, Sabtu (28/10/2017).

Tujuh kilometer pertama, peserta melewati jalan aspal mulus usai pelepasan di PLBN Badau. Jalur kemudian berubah menjadi jalan tanah serta kerikil ketika melewati jalan yang sedang mengalami perbaikan.

Jalanan yang rusak dan licin sempat membuat energi peserta terkuras. Karena, selain jalanan yang licin dan becek, kondisi tanjakan yang panjang serta turunan ekstrem juga membuat peserta harus ekstra hati-hati dan menguras tenaga saat melewatinya. Hal tersebut tak terlepas dari kontur wilayahnya yang berbukit.

(Baca juga : Wakil Bupati Kapuas Hulu Lepas Peserta Bersepeda di Jantung Borneo)

Beberapa peserta juga ada yang kemudian menaikkan sepeda mereka ke atas mobil pikap yang disiapkan panitia. Ada juga peserta yang terpaksa menaikkan sepeda ke atas mobil karena ban sepedanya pecah.

Peserta Bersepeda di Jantung Borneo saat melewati jalur sepanjang 65 kilometer dari Badau menuju Bukit Kedungkang, Kalimantan Barat, Sabtu (28/10/2017).KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN Peserta Bersepeda di Jantung Borneo saat melewati jalur sepanjang 65 kilometer dari Badau menuju Bukit Kedungkang, Kalimantan Barat, Sabtu (28/10/2017).
Seperti yang dialami Edy Kurniawan Wijaya dari Sintang Orangutan Cycling Club, peserta asal Kabupaten Melawi ini terpaksa menaikkan sepedanya ke mobil tim dokumentasi.

"Ban yang saya pakai ini untuk jalan aspal, tadi waktu lewat kerikil sempat agak oleng jalan nya gak seimbang," katanya.

(Baca juga : Bersepeda di Jantung Borneo Padukan Olahraga, Ekowisata dan Konservasi)

Meski demikian, Edy bertekad untuk melanjutkan perjalanan hingga finisi di Rumah Betang Dayak Iban di Bukit Kedungkang dengan pemandangan Danau Sentarum.

Perjalanan dari start point menuju rest area ditempuh sepanjang 46 Kilometer. Sekitar pukul 11.30 WIB, semua peserta berhasil mencapai rest point.

Peserta Bersepeda di Jantung Borneo saat melewati jalur sepanjang 65 kilometer dari Badau menuju Bukit Kedungkang, Kalimantan Barat, Sabtu (28/10/2017).KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN Peserta Bersepeda di Jantung Borneo saat melewati jalur sepanjang 65 kilometer dari Badau menuju Bukit Kedungkang, Kalimantan Barat, Sabtu (28/10/2017).
Sepanjang perjalanan, peserta disuguhi pemandangan perbukitan yang menghampar di sepanjang perjalanan.

Usai beristirahat, pukul 13.00 WIB peserta kembali melanjutkan perjalanan menuju titik finish di Bukit Kedungkang.

Kondisi jalan dari rest point menuju finish berbeda dengan sebelumnya. Kali ini, peserta melewati jalanan berbukit dan berliku dengan kondisi jalan berkerikil.

Di beberapa tanjakan memang ada jalan semen, namun selebihnya melintasi jalan tanah dengan pemandangan perbukitan.

Peserta Bersepeda di Jantung Borneo saat melewati jalur sepanjang 65 kilometer dari Badau menuju Bukit Kedungkang, Kalimantan Barat, Sabtu (28/10/2017).KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN Peserta Bersepeda di Jantung Borneo saat melewati jalur sepanjang 65 kilometer dari Badau menuju Bukit Kedungkang, Kalimantan Barat, Sabtu (28/10/2017).
Menjelang titik finish, tanjakan tinggi dan panjang lagi-lagi kembali menguras tenaga peserta. Tak jarang, para pesepeda ini menuntun sepedanya untuk mencapai ujung tanjakan.

Penyanyi Agustinus Gusti Nugroho alias Nugie yang turut menjadi peserta mengatakan, jalur sepanjang 50 kilometer pertama dari start menuju rest area ini membuktikan pesepeda sejati mempunyai standar fisik yang mumpuni tanpa memandang usia.

"Jika jalur sudah mulus semua, track ini juga bisa dijadikan event internasional, karena jalur yang benar-benar menantang dengan rute Badau-Putussibau," kata Nugie.

Peserta lainnya, Lolo Asinamura mengatakan, jalur yang dilewati sangat menarik, terutama jalan aspal (road bike). Meski tak menyelesaikan rute dengan bersepeda hingga akhir, Lolo dan rekannya merasa cukup puas dengan pengalaman baru tersebut.

Ketua Panitia Bersepeda di Jantung Borneo didaulat untuk memotong sebilah bambu menggunakan mandau sebelum memasuki Rumah Betang Kedungkang, Sabtu (28/10/2017).KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN Ketua Panitia Bersepeda di Jantung Borneo didaulat untuk memotong sebilah bambu menggunakan mandau sebelum memasuki Rumah Betang Kedungkang, Sabtu (28/10/2017).
"Jalur nya menarik, untuk road bike-nya mantap. Tapi ya karena memang fisik gak terlalu mumpuni karena kurang latihan, jadi saya hanya meramaikan. Kalau punya tenaga pasti ikut sampai habis," ungkap Lolo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com