Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengunjungi Dusun Wisata Meliau di Kalbar

Kompas.com - 31/10/2017, 13:41 WIB
Kontributor Travel, Fira Abdurachman

Penulis

PUTUSSIBAU, KOMPAS.com - Selain pertimbangan ekonomis menarik wisatawan, Dusun Wisata Meliau di Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mulai terbuka dan masyarakat adatnya menjalin komunikasi dengan dunia luar.

Namun untuk mengunjungi Dusun Wisata Meliau, wisatawan tetap diminta memperhatikan adat dan istiadat setempat.

(Baca juga : Isen Mulang, Semangat Hidup Suku Dayak)

Banyak kebiasaan sehari-hari yang pasti berbeda jauh dengan kehidupan kota. Misalnya saja beberapa perempuan masih ada yang bertelanjang dada. Jangan terlalu memperlihatkan kekagetan.

Lebih penting lagi, jangan pernah mencuri dan menyakiti hewan dan tumbuhan. Masyarakat adat di Kalimantan terbiasa hidup berdampingan dengan alam. Jadi, tata krama harus tetap dijaga. Hindari bertingkah ala turis yang terasing dari penduduk lokal.

(Baca juga : Segelas Tuak Sambut Peserta Bersepeda di Jantung Borneo)

Beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah:

1. Izin

Setiap turis, lokal maupun asing, diminta melapor ke Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum atau BBTN BKDS. Kantornya berada kota Putussibau dan Lanjak. Untuk penelitian dan dokumentasi harus memiliki izin khusus. Izin cukup melapor dan bayar tiket memasuki taman nasional.

Perjalanan membelah Danau Sentarum menuju Dusun Meliau, Desa Melemba.KOMPAS.COM/KRISTIAN ERDIANTO Perjalanan membelah Danau Sentarum menuju Dusun Meliau, Desa Melemba.
2. Informasi perjalanan

Perjalanan ke pedalaman memerlukan waktu panjang dengan berbagai transportasi. Dianjurkan untuk bertanya dan mendiskusikan dengan petugas Balai saat mengajukan izin. Bila tidak, KompasTravel merekomendasikan untuk bertanya ke KOMPAK, WWF dan Balai.

Ketiga lembaga lokal ini akan menjelaskan dan menggambarkan transportasi dan akomodasi untuk mencapai tujuan. Mereka juga bisa menyebutkan kisaran harga normal. Ini penting agar tidak ditipu atau salah info.

3. Bujet

Biaya perjalanan yang paling mahal adalah transportasi. Misal dari Jakarta harus ke Pontianak. Dari Pontianak ke kota Putussibau yang memakan waktu sekitar 20 jam perjalanan darat. Penerbangan sekitar 1 jam.

Setelah itu ke Lanjak sekitar 2 jam dengan mobil atau taksi. Ada juga bus umum namun waktunya sulit diprediksi.

Suasana di dalam Rumah Betang, rumah adat masyarakat Dayak Iban di Dusun Meliau, Kalimantan Barat.KOMPAS.COM/KRISTIAN ERDIANTO Suasana di dalam Rumah Betang, rumah adat masyarakat Dayak Iban di Dusun Meliau, Kalimantan Barat.
Dari Lanjak masih harus menggunakan  perahu cepat atau boat. Kadang perahu kecil bila dibutuhkan. Selain memakan biaya juga waktu yang cukup panjang.

4. Wisata Petualangan Alam

Perlu dipahami bahwa pedalaman Kalimantan adalah petualangan alam. Bila ingin berjalan bersama anak, pastikan kalau anak paham dan tahu seluk beluk pedalaman. Pasalnya, mulai tenaga, tempat tinggal, dan makanan minuman semua serba tradisional. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com