Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan, Pendaki Gunung Slamet Menurun Drastis

Kompas.com - 02/11/2017, 07:21 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, jumlah pendaki Gunung Slamet via jalur Bambangan, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah menurun drastis. Hal ini diungkapkan oleh pengelola Basecamp Bambangan Gunung Slamet, Slamet Ardiyansah saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/11/2017).

“Bulan Oktober tidak ada 1.000 pendaki, sebelumnya (September) bisa mencapai 1.291 pendaki, bahkan pas Agustus sampai 4.312 pendaki,” katanya.

(Baca juga : 5 Puncak Gunung untuk Berburu Matahari Terbit)

Gunung yang memiliki tinggi 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini memang selalu menjadi destinasi bagi para pendaki baik domestik maupun mancanegara. Dari data yang diberikan, hingga penghujung bulan Oktober lalu, tercatat ada 18.683 pendaki yang mendaftar melalui jalur Bambangan.

“Kami mengimbau kepada para pendaki Gunung Slamet yang berencana untuk melakukan perjalanan via Bambangan untuk mempersiapkan perbekalan terutama ponco dan tenda dengan seksama,” ujar Slamet.

Tips Menuju Gunung Slamet

Berikut tips memilih moda transportasi umum menuju Basecamp Bambangan, Gunung Slamet, Purbalingga:

1. Pendaki yang menggunakan moda transportasi umum kereta dapat berhenti di Stasiun Purwokerto. Sedangkan untuk pengguna bus dapat langsung turun di Terminal Purbalingga maupun Bobotsari.

Pemandangan Gunung Slamet dari obyek wisata Bukit Tangkeban di Desa Pulosari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (28/9/2017). Kini Bukit Tangkeban dikembangkan secara kreatif oleh para pemuda desa untuk menarik wisatawan datang.KOMPAS.COM/NAZAR NURDIN Pemandangan Gunung Slamet dari obyek wisata Bukit Tangkeban di Desa Pulosari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (28/9/2017). Kini Bukit Tangkeban dikembangkan secara kreatif oleh para pemuda desa untuk menarik wisatawan datang.
2. Dari Stasiun Purwokerto atau Terminal Purwokerto, pendaki dapat menyewa angkutan umum dengan negosiasi tarif yang disesuaikan dengan jumlah rombongan. Kebanyakan angkutan trayek yang disewa berkisar antara Rp 300.000 sampai Rp 400.000 satu rombongan. Perjalanan dari Stasiun Purwokerto sampai Bambangan sekitar 2-3 jam.

3. Selain menyewa angkutan umum, pendaki juga bisa lebih dulu menggunakan bus Rp 10.000 sampai Terminal Purbalingga atau Rp 15.000 untuk sampai di Terminal Bobotsari.

4. Dari Terminal Purbalingga, pendaki dapat menyewa jasa angkutan non-trayek (plat hitam) untuk mencapai Basecamp Bambangan. Kendaraan non taryek ini banyak ditemui baik dari terminal maupun dari Simpang Serayu, Mrebet dengan tarif Rp 150.000 - Rp 250.000 per rombongan.

5. Setelah sampai di Basecamp Bambangan, pendaki akan dikenakan biaya antara lain: Simaksi pendakian Rp 15.000/hari, Perhutani Rp 5.000, Parkir sepeda motor Rp 10.000/pendakian, atau parkir mobil Rp 50.000/pendakian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com