Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katering Nikahan Kahiyang Dirintis Sang Kakak dari Pinjaman Bank

Kompas.com - 06/11/2017, 08:07 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa bilang jadi anak presiden semua serba mudah? Gibran Rangkabuming Raka saat ini dikenal sebagai pebisnis kuliner ulung di Kota Solo. Usaha kuliner martabak Gibran bahkan menyebar hingga ke luar kota. Namun di balik usaha kuliner yang sukses, Gibran sebenarnya memulai usahanya dari bawah.

Putra sulung Presiden Joko Widodo ini memulai bisnis kuliner katering Chili Pari di Solo pada akhir tahun 2010. Sejak saat itu, Chili Pari terus berkembang dan semakin dikenal. Gibran sendiri saat menikah menggunakan jasa katering Chili Pari, begitu pula dengan sang adik, Kahiyang.

"Saya melihat kesempatan pasarnya ada. Pernikahan orang kan pasti, event pernikahan ada terus. Apalagi saya punya gedung pernikahan sendiri. Jadi satu paket. Pasarnya jelas, pembelinya jelas ada," kata Gibran saat diwawancara Kompas.com, Rabu (29/8/2017).

(Baca juga : Bubur Lemu seperti Buatan Gibran Bisa untuk Memulihkan Tenaga)

Dari situs resmi katering Chili Pari, dijelaskan jika awalnya Gibran tidak dapat langsung membangun usaha karena keterbatasan modal. Gibran disebut tidak ingin memanfaatkan kekuatan modal orang tua yang pada waktu itu berprofesi sebagai pengusaha mebel dan Wali Kota Solo.

Joko Widodo disebutkan Gibran sebenarnya tidak 100 persen setuju akan keinginannya merintis bisnis kuliner. Jokowi ingin Gibran meneruskan usaha mebel. "Saya ingin mandiri," kata Gibran.

(Baca juga : Mencicipi Markobar 8 Rasa Milik Putra Jokowi)

Alhasil Gibran menyusun proposal untuk mengajukan pinjaman ke bank. Karena tak ada pengalaman usaha, dan usia Gibran saat itu masih 22 tahun, proposal Gibran nyaris ditolak semua bank. Hanya ada satu bank yang menyanggupi pinjaman Gibran. Itu pun tidak dalam nominal utuh yang diinginkan.

Kateringa asal Solo, Chili Pari. Dok. Chili Pari Catering Kateringa asal Solo, Chili Pari.
Uniknya saat pertama kali membangun usaha katering, Gibran tak 'mengisi' dapur. Ia justru mendekorasi penampilan kantor katering mirip restoran mini.

“Pertama kali yang penting kantor depan dulu harus bagus. Di belakang dulu belum ada apa-apa, cuma ada satu kompor,” dikutip dari situs Chili Pari. Kantor tersebut juga digunakan sebagai tempat mencoba makanan sebelum konsumen memesan katering.

Sebagai katering baru, Chili Pari juga mengalami tantangan karena ada banyak katering dan restoran di Solo yang sudah bernama. Awal kehadiran Chili Pari diceritakan sering ditolak konsumen karena belum dikenal. Bahkan sampai pernah dibatalkan pesanan oleh konsumen karena tidak percaya.

Gibran akhirnya sowan ke rumah konsumen yang membatalkan. Ia membawa katalog, makanan untuk dicoba, dan penawaran lain untuk meyakinkan konsumen agar percaya dengan kateringnya.

Bisnis katering yang dirintis Gibran terus berkembang hingga saat ini. Chili dalam bahasa Indonesia adalah lombok artinya lambang semangat dan keberanian. Pari adalah bahasa jawa yang artinya padi, lambang kemakmuran dan kesejahteraan.

Martabak delapan rasa yang jadi andalan MarkobarKompas.com/Mentari Martabak delapan rasa yang jadi andalan Markobar
Chili Pari kini tidak terbatas pada katering saja, tetapi juga wedding organizer hingga pengadaan suvenir, undangan, dan foto pre-wedding.

Usaha kuliner Gibran juga bertambah dengan kemuculan Martabak Kota Baru (Markobar) yang memiliki 29 cabang, bisnis kedai kopi dan olahan ceker ayam. Gibran juga ditunjuk sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Solo dengan masa bakti 2012-2017.

Gibran menargetkan Chili Pari dapat eksis dan bisa merambah kota-kota lain selain Solo, begitu pula dengan usaha kulinernya yang lain. Seperti Markobar yang bisa merambah Papua. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com