Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14,5 Jam Terbang Langsung dari Hangatnya Jakarta ke Romantisnya London

Kompas.com - 06/11/2017, 09:50 WIB
Caroline Damanik

Penulis

Sementara itu, berdasarkan informasi dari situs resmi Singapore Airlines, berikut transit sekitar 1 jam di Bandara Internasional Changi, durasi penerbangannya minimal sekitar 17 jam kurang 5 menit.

Biar tak mati gaya

Buat saya, berbelas-belas jam duduk di pesawat itu membosankan. Oleh karena itu, dalam perjalanan ke London, ataupun ke California, sebelumnya, saya biasanya sudah menyiapkan buku, biasanya satu buku dan beberapa e-book.

Hanya saja, kali ini saya tidak membawanya karena berencana mengerjakan sejumlah tugas di gadget. Dokumen yang perlu sudah diunduh sehingga bisa dikerjakan di Samsung Note 5 saya atau di laptop. Cukuplah mengisi waktu luang selama 14,5 jam, pikir saya.

Namun, rencana saya berubah dan justru jadi lebih menarik.

Saat check-in, kru Garuda Indonesia membagikan voucher wifi on board "Garuda In-flight Connectivity" senilai 21.95 dollar AS atau sekitar Rp 297.000 kepada kami yang akan berangkat. Voucher ini memberikan akses 24 jam penggunaan internet di pesawat kepada penumpang.

 

Akses 24 jam biasanya sudah diberikan gratis kepada penumpang di First Class. Sementara itu, untuk penumpang kelas bisnis dan ekonomi dikenakan charge tambahan dengan pilihan akses selama 3 jam, 1 jam atau hanya text chat berkapasitas 20 MB.

Berselancar di internet memberikan keleluasaan bagi saya untuk menyelesaikan sejumlah tugas, seperti tulisan dan bahan presentasi lebih cepat daripada yang direncanakan. Tentu saja juga karena mood booster berupa daftar lagu jazz yang dilantunkan Michael Buble dari layar hiburan di depan saya.

Saya juga bisa browsing untuk mengecek tempat-tempat yang akan kami kunjungi di London, seperti Greenwich Royal Observatory, National History Museum dan Shoreditch, meng-update berbagai kabar dari keluarga dan kantor via text chat.

Dan tentu saja, saya bebas posting foto dan video bermuatan senyum dan kegembiraan di Instagram. IG story yang pasti.

"Enggak bakal mati gaya!" kalau kata kids zaman now.

Selain akses internet, bagi saya, hal lain yang juga membuat penerbangan belasan jam tak terasa adalah makanan. Dalam penerbangan ini, makanan dan minuman terus berdatangan.

Baru boarding saja, penumpang sudah ditawarkan welcome drink dan handuk panas. Silakan pilih jus markisa terong belanda alias martabe atau jeruk. Saya pilih martabe tentu saja. Kombinasi jus dan handuk panas untuk menyegarkan penumpang menjelang perjalanan panjang menuju London.

Sejam kemudian, di kelas bisnis, pramugari akan mendatangi satu per satu penumpang untuk menanyakan menu pilihan penumpang yang akan disajikan sekitar dua jam kemudian.

Grilled beef sirloin dan souffle kentang, salah satu menu makanan utama dalam penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Jakarta ke London, Sabtu (4/11/2017).KOMPAS.com/Caroline Damanik Grilled beef sirloin dan souffle kentang, salah satu menu makanan utama dalam penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Jakarta ke London, Sabtu (4/11/2017).
Sepanjang perjalanan menuju London, ada dua kali makan besar yang meliputi makanan pembuka, makanan utama hingga dessert. Setiap menu, pilihannya selalu dilengkapi menu Indonesia maupun menu Western.

Misalnya, untuk menu appetizer ada selada daging ala Thailand, tuna salad dengan telur puyuh rebus, olive hijau, arthicoke dan tomat ceri, juga ada soto padang serta sup labu panggang parang dengan krim asam dan jamur enoki.

Sedangkan untuk menu utama misalnya sate ayam dengan nasi goreng kambing, daging sapi rendang iris dibalut dengan tortilla wrap, pepes ikan baramundi serta pasta agnolotti isi jamur dengan saus krim tomat.

Favorit saya, soto mie bogor untuk appetizer pada makan kedua dan menu makanan utama grilled beef sirloin dengan souffle kentang, aparagus, jamur dan tomat ceri pada makan pertama. Sirloinnya lembut sedangkan souffle kentangnya, meski agak kering, rasanya enak sekali, creamy dan gurih.

Untuk dessert, saya ingin sekali makan choco lava, namun saat saya dihampiri pramugari, saya diberi tahu bahwa choco lava sudah dipesan penumpang lain.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com