Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wonderful Indonesia Unjuk Keindahan di WTM London 2017

Kompas.com - 07/11/2017, 13:28 WIB

LONDON, KOMPAS.comWonderful Indonesia menampilkan Borobudur, Bali, Komodo, Danau Toba, serta Raja Ampat di bursa pariwisata terbesar kedua di dunia, World Travel Market (WTM) London, 6-8 November 2017.  

Di WTM London, Wonderful Indonesia tak ingin tampil seadanya. Semua kekuatan dikerahkan. Semua seller raksasa ikut diboyong. Semuanya fokus menjual destinasi wisata Indonesia di jantung London Royal Docks, gedung Excel London yang berada di tepian Sungai Thames.

“Hampir semua industri besar pariwisata di semua negara yang concern di tourism selalu tampil WTM London. Itu sebabnya kita all out di sana,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana, di London, Minggu (5/11/2017), dalam siaran pers Kemenpaar.

(Baca juga : Ini yang Dipamerkan Indonesia di World Travel Market London 2017)

Paviliun Wonderful Indonesia langsung disulap dengan desain elegan. Kapal phinisi kembali dijadikan ikon. “Semua sudah disiapkan dengan optimal,” katanya.

Wonderful Indonesia tampil di bursa pariwisata terbesar kedua di dunia, World Travel Market (WTM) London, 6-8 November 2017.ARSIP KEMENPAR Wonderful Indonesia tampil di bursa pariwisata terbesar kedua di dunia, World Travel Market (WTM) London, 6-8 November 2017.
Dari waktu ke waktu, desain booth Wonderful Indonesia di berbagai pameran berskala global memang selalu menggunakan replika kapal phinisi.

(Baca juga : Indonesia Sabet Dua Prestasi Bergengsi Versi Dive Magazine di London)

Pilihannya dirasa sangat pas lantaran design kapalnya sangat eye cathing. Runcing di depan dan tumpul di belakang dengan dihiasi beberapa tiang yang tinggi menjulang. Tampilannya pun gampang diingat.

"Phinisi itu sudah mendunia. Pelaut-pelaut Bugis sudah menjelajah dunia dengan phinisi. Dari Asia, Afrika, Australia, Amerika, Eropa pernah dijelajahi pelaut kita dengan phinisi. Ini sangat mewakili identitas Indonesia. Karena itu kami konsisten menggunakan desain ini di semua travel market besar dunia," kata Pitana yang didampingi Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Kemenpar Nia Niscaya.

(Baca juga : 14,5 Jam Terbang Langsung dari Hangatnya Jakarta ke Romantisnya London)

Identitas sebagai bangsa maritim dan negara kepulauan terbesar di dunia juga terwakilkan dengan tampilan Kapal Phinisi. Sangat pas dengan visi Presiden Jokowi yang menampatkan maritim sebagai satu dari lima prioritas pembangunan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Dubes RI di London Rizal Sukma di Paviliun Wonderful Indonesia yang tampil pada bursa pariwisata terbesar kedua di dunia, World Travel Market (WTM) London, 6-8 November 2017. ARSIP KEMENPAR Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Dubes RI di London Rizal Sukma di Paviliun Wonderful Indonesia yang tampil pada bursa pariwisata terbesar kedua di dunia, World Travel Market (WTM) London, 6-8 November 2017.
Bila ditarik ke pariwisata, kapal phinisi juga sangat nyambung. Tengok saja sepuluh destinasi prioritas yang bakal disulap menjadi 10 Bali Baru. Tujuh di antaranya adalah wisata bahari. Daya pikatnya adalah maritim.

“Pesannya jelas. Kami ingin menyampaikan bahwa Indonesia adalah destinasi wisata kelas dunia. Tentunya destinasi yang benar-benar Wonderful Indonesia," kata Nia Niscaya.

(Baca juga : Bangga! Indonesia Raih 2 Penghargaan di Kompetisi Video Pariwisata Dunia UNWTO)

Di London nanti, Wonderful Indonesia ikut menggandeng 50 pelaku industri pariwisata ternama. Semua berjejer rapi di Paviliun Indonesia yang terletak di Hall AS900.

"Dalam paviliun dipasang big screen LED yang memutar TVC Wonderful Indonesia. Salah satunya video promosi pariwisata Indonesia yang juara dalam kompetisi UNWTO Video Competition 2017," ujarnya.

Nihiwatu Sumba berhasil menyabet peringkat satu akomodasi terbaik di dunia versi situs Travel and Leisure.Nihiwatu Sumba Nihiwatu Sumba berhasil menyabet peringkat satu akomodasi terbaik di dunia versi situs Travel and Leisure.
Selain itu, tambah Nia, Paviliun Indonesia juga menampilkan Rumah Adat Sumba Uma Mbatangu. Uma Mbatangu berarti rumah menara.

"Ini presentasi dan bagian promosi mempopulerkan Nihiwatu Resort di Pulau Sumba kepada turis Inggris.  Inilah hotel terbaik di dunia dua tahun berturut-turut versi majalah Travel+Leisure," tambahnya.

Sampai saat ini, Inggris penyumbang terbesar turis Eropa ke Indonesia. Menurut data Kemenpar, jumlah wisatawan asal Uni Eropa yang berkunjung ke Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai 1 juta orang. Inggris menyumbang 328.882 wisman ke Indonesia. Angka tersebut meningkat 21,9 persen dari tahun 2015 yang berjumlah 269.798 wisman.

"Hingga Agustus 2017 tercatat 244.638 turis Inggris berkunjung ke Indonesia. Ini menunjukkan 63,71 persen dari target kunjungan wisman Inggris. Kita harapkan hingga akhir tahun ini, target 384.000 turis Inggris bisa tercapai," kata Nia.

Branding logo Wonderful Indonesia pada 180 unit London Cab di London, Inggris.ARSIP KEMENPAR Branding logo Wonderful Indonesia pada 180 unit London Cab di London, Inggris.
Menpar Arief Yahya setuju untuk menggeber pasar Inggris dan tak berhenti di WTM London. "Kita juga memiliki program promosi lainnya, seperti promosi media ruang dengan branding logo Wonderful Indonesia pada London Cab,” kata Arief Yahya.

Yang pasti, menurut Arief Yahya, Wonderful Indonesia akan semakin berkibar menjadi top of mind di jagat pariwisata dunia. "Kita punya potensi, kita punya kemauan, dan kita harus punya kemampuan untuk menuju ke sana," tambah Arief Yahya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com