KULON PROGO, KOMPAS.com – Suasana cukup terik saat saya mengunjungi Wisata Alam Kalibiru di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, pada Jumat (3/11/2017) lalu sekitar pukul 14.00 WIB.
Bila dibandingkan hari libur bahkan libur panjang, saat itu tak banyak wisatawan yang berlalu lalang. Beberapa wisatawan nampaknya berasal dari negeri tetangga Malaysia dan Singapura.
Saya terus berjalan mengikuti medan yang menanjak dari loket pembelian tiket hingga bangunan pendopo. Di sana saya beristirahat sejenak. Ketika itu pula, ada beberapa wanita yang sudah lanjut usia tampak beberapa kali berjalan memikul sesuatu.
(Baca juga : Bukit Kalibiru, Sensasi Petualangan dan Keindahan Alam )
Penasaran, akhirnya saya mendekati mereka demi bisa melihat apa yang dibawa oleh segerombol ibu-ibu itu. Saat melongok, ternyata mereka mengangkut sebongkah batu dan pasir untuk bangunan.
Mereka adalah warga asli sekitar Wisata Alam Kalibiru yang mengadu nasib di sana. Bekerja untuk sekedar mencari nafkah memenuhi kehidupan sehari-hari.
Pengelola Wisata Alam Kalibiru, Sudadi mengatakan beberapa ibu-ibu itu memang bekerja untuk membantu membangun fasilitas yang ada di Kalibiru.
(Baca juga : Obyek Wisata Kalibiru di Kulon Progo Tambah Jumlah Spot Foto )
“Ini semua orang-orang Kalibiru. Mereka minta diberikan pekerjaan, seperti ini angkat pasir mereka yang kerjakan untuk membangun fasilitas kami,” ujar Sudadi saat ditemui di Wisata Alam Kalibiru beberapa waktu lalu.
Salah satu perempuan yang ikut melakukan pekerjaan tersebut adalah Nainem (67). Perempuan yang sudah ditinggalkan suaminya ini mengaku mencari uang untuk bertahan hidup.
“Sebagian ada yang kerja bakti, sebagian diberi (upah) untuk beli minum ya Rp 50 ribu sehari,” kata Nainem.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.