Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2017, 21:06 WIB
WIENDA PUTRI NOVIANTY

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com –  Tepat 10 November 1945, Kota Surabaya berubah menjadi lautan api dan banjir darah. Sulut semangat para rakyat Indonesia memberantas para penjajah menyebabkan banyak perjuang dan warga sipil yang gugur pada hari tersebut. Kini, 10 November dikenang sebagai Hari Pahlawan.

"Dan untuk kita saudara-saudara. Lebih baik kita hancur lebur dari pada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!"

Begitulah penggalan pidato yang terdengar menggelegar di sebuah ruangan bagian dalam Museum 10 Nopember, Surabaya. Lain tak lain, sosok yang menerikkan pidato tersebut adalah Bung Tomo, seorang pemimpin revolusi yang paling berpengaruh di Indonesia.

Baca juga : 7 Destinasi Wisata Sejarah di Kota Pahlawan

Museum 10 Nopember didirikan sebagai bentuk kenangan atas keberanian rakyat Indonesia pada pertempuran tanggal 10 November 1945. Dengan bermodalkan banbu runcing dan senapan rampasan, rakyat Indonesia berhasil menumpas para penjajah yang ingin merenggut kemerdekaat Indonesia.

"Dan kita yakni saudara-saudara. Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita. Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah saudara-saudara. Tuhan akan melindungi kita sekalian."

Kemudian terdengarlah teriakan "Allahuakbar! Allahuakbar! Allahuakbar! Merdeka!" dari rekaman yang sama. Pidato Bung Tomo yang menggelegar berlanjut dan siap menggetarkan jiwa Anda.

Museum ini diresmikan pada 19 Februari 2000 oleh Presiden RI waktu itu, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Baca juga : Monumen Kapal Selam Surabaya, Bukti Kejayaan Maritim Indonesia

Begitu masuk, wisatawan dihadapkan pada tangga turun yang mengarah pada sebuah ruangan. Sebelum tiba di ruangan tersebut, Anda akan melewati koridor penuh foto-foto sejarah termasuk peristiwa 10 November.

Pada ruangan lantai satu, terdapat beberapa diorama dan patung yang menyiratkan perjuangan rakyat Surabaya saat melawan tentara Inggris. Namun dari sekian diorama, satu yang paling mencolok adalah Bung Tomo lengkap dengan radio jadul miliknya.

Dari sinilah asal suara rekaman pidato Bung Tomo yang menggerakkan semangat para pemuda Surabaya untuk meraih kemenangan. Meski sudah 71 tahun yang lalu, gelegar pidato tersebut masih terdengar bergelora.

Baca juga : Mudik lewat Surabaya, 5 Oleh-oleh Khas Kota Pahlawan

Pada lantai dua museum, terdapat beberapa peninggalan senjata yang dulu digunakan untuk berperang. Mulai dari senjata laras panjang, pistol, hingga keris dan pisau.

Pada bagian luar, tepat di samping Tugu Pahlawan yang berbentuk lingga (paku terbalik) terdapat monumen Makam Pahlawan Tak Dikenal. Monumen ini dibangun untuk mengenang jasa ribuan pahlawan dan warga sipil yang meninggal saat peristiwa 10 November.

Museum ini terletak satu kompleks dengan Tugu Pahlawan, lengkap dengan taman penuh deretan pohon rindang. Untuk biaya registrasi, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya Rp 2.000.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

Travel Update
Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

Travel Update
Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

Hotel Story
Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

Jalan Jalan
7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

Jalan Jalan
Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Hotel Story
Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

Travel Update
Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Travel Update
Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Jalan Jalan
Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Travel Update
Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com