Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2017, 17:05 WIB
|
EditorSri Anindiati Nursastri

AMBON, KOMPAS.com - Pemulihan Kota Ambon terus dilakukan pasca konflik silam. Kini Ambon terus berlari untuk menobatkan diri sebagai "Kota Musik" dunia.

"Ambon manise", julukan itu begitu tersirat ketika melihat masyarakatnya bernyanyi. Sangat mudah bagi wisatawan untuk mendengarkan merdunya mereka bernyanyi. Mulai dari sambutan di beberapa tempat wisata, resto, juga hotel.

Masyarakat Ambon bilang, di dalam DNA mereka memang terselip bakat musik. Ibaratnya, nafas orang Ambon saja sudah merdu.

Melihat potensi tersebut, Sekretaris Daerah Kota Ambon, Antony Latuheru mengatakan kotanya memang pantas disebut "The City of Music". Ia bersama tim sejak awal tahun 2017 terus melakukan tersebut di berbagai sektor, terutama pariwisata.

"Yang sedang digarap itu ialah 'Ambon Kota Musik', banyak talenta talenta berbakat di sini. Lagi terus dimaksimalkan," ungkapnya kepada KompasTravel saat kegiatan Culinary and Cultural Trip, JAS Airport Service, Sabtu (11/11/2017).

Baca juga : Kapal Pesiar Berbendera Jepang Singgahi Kota Ambon

Kota yang sempat disinggahi oleh banyak negara karena rempahnya ini memersatukan musik dengan wisata baharinya yang sangat kaya. Di berbagai destinasi bahari unggulannya terdapat program atau acara musik dari masyarakat.

Mulai dari Ienternational Ambon Music Festival yang digelar tiap Oktober, Festival Budaya Ambon yang sudah digelar pada 7 September 2017, Pesta Teluk Ambon yang digelar pada 8-10 September, Open Water Swimming yang dilaksanakan 11-13 September, dan Tour de Moluccas pada 15 September 2017.

"Seluruh bahari kita temanya musik, sudah jadi ciri khas dan beda dari yang lain. Jadi kebanyakan atraksi-atraksi musiknya di laut," kata Henry Marijes Sopachua, Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon dalam kesempatan yang sama.

Baca juga : Jokowi Resmikan Jembatan Merah Putih, Ini Panduan Mini Wisata Ambon

Henry mengatakan wisatawan asing yang datang untuk menikmati ragam acara tersebut mayoritas berasal dari Belanda, Australia, Jerman, dan Kanada.

"Di Ambon, musik tak hanya sekedar acara tapi sudah jadi ciri hidup kita. Sedari kecil latihan musik di mana-mana, lintas agama, di rumah, tempat wisata, kafe dan lainnya," ungkap Henry.

Menurutnya, tak jarang musik digunakan sebagai alat pemersatu ragam adat dan budaya juga agama di Ambon. Salah satunya fungsi musik di sini ialah menjadi bahan rekonsiliasi lintas agama, termasuk saat pemulihan pasca kerusuhan silam.

Kini Anda bisa lihat di berbagai tempat ibadah pun memainkan musik dengan caranya masing masing. Salah satu alat musik khas Ambon yang digunakan ialah tifa totobuang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Garuda Indonesia Akan Luncurkan Pesawat Pikachu dari Pokemon

Garuda Indonesia Akan Luncurkan Pesawat Pikachu dari Pokemon

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke Krakatau Park Lampung, Bisa Dapat Diskon Tiket 

5 Tips Berkunjung ke Krakatau Park Lampung, Bisa Dapat Diskon Tiket 

Jalan Jalan
Melihat Koleksi Museum Multatuli, Ada Buku Asli 'Max Havelaar'

Melihat Koleksi Museum Multatuli, Ada Buku Asli "Max Havelaar"

Jalan Jalan
Kursi Kereta Ekonomi Tak Lagi Tegak, Kapan Bisa Dicoba Penumpang?

Kursi Kereta Ekonomi Tak Lagi Tegak, Kapan Bisa Dicoba Penumpang?

Travel Update
Tak Cuma Baca Buku, Ini 5 Aktivitas Seru di Perpustakaan Nasional

Tak Cuma Baca Buku, Ini 5 Aktivitas Seru di Perpustakaan Nasional

Jalan Jalan
Embun Upas Muncul di Gunung Bromo, Suhu Capai 5 Derajat Celsius

Embun Upas Muncul di Gunung Bromo, Suhu Capai 5 Derajat Celsius

Travel Update
Video Viral Singa di Faunaland Ancol Tampak Sakit, Ini Kata Pengelola

Video Viral Singa di Faunaland Ancol Tampak Sakit, Ini Kata Pengelola

Travel Update
DAMRI Operasikan 178 Armada untuk Layani 157.000 Calon Jemaah Haji

DAMRI Operasikan 178 Armada untuk Layani 157.000 Calon Jemaah Haji

Travel Update
Apakah Paspor Biasa Bisa Digunakan untuk Umrah dan Haji?

Apakah Paspor Biasa Bisa Digunakan untuk Umrah dan Haji?

Travel Tips
5 Aktivitas di Krakatau Park Lampung, Bisa Main dan Belajar

5 Aktivitas di Krakatau Park Lampung, Bisa Main dan Belajar

Jalan Jalan
Pameran Seni Karakter Hantu Akan Digelar mulai 15 Juni di Jakarta

Pameran Seni Karakter Hantu Akan Digelar mulai 15 Juni di Jakarta

Travel Update
Indonesia Akan Usulkan Geopark Kebumen dan Geopark Meratus ke UNESCO

Indonesia Akan Usulkan Geopark Kebumen dan Geopark Meratus ke UNESCO

Travel Update
Pengalaman Naik ke Lantai 24 Perpusnas, Perpustakaan Tertinggi di Dunia

Pengalaman Naik ke Lantai 24 Perpusnas, Perpustakaan Tertinggi di Dunia

Hotel Story
Asiana Airline Tak Lagi Jual Kursi Dekat Pintu Darurat supaya Tidak Dibuka Sembarangan

Asiana Airline Tak Lagi Jual Kursi Dekat Pintu Darurat supaya Tidak Dibuka Sembarangan

Travel Update
Harga Tiket Masuk Krakatau Park Lampung, Masih Ada Promo

Harga Tiket Masuk Krakatau Park Lampung, Masih Ada Promo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+