Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jetski Dilarang di Kawasan TN Komodo

Kompas.com - 13/11/2017, 07:10 WIB
Markus Makur

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Taman Nasional Komodo yang menyandang predikat sebagai cagar biosfer dan warisan alam dunia (UNESCO) dibentuk untuk melindungi satwa Komodo beserta ekosistemnya serta melindungi potensi keanekaragaman hayati perairan, untuk dipertahankan dan dimanfaatkan bagi tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya dan pariwisata.

Pemanfaatan ruang dalam kawasan Taman Nasional Komodo untuk aktivitas wisata diizinkan pada zona-zona tertentu sepanjang aktivitas tersebut tidak merusak dan mengancam kelestarian ekosistem satwa Komodo serta spesies-spesies lainnya baik di darat maupun di perairan.

(Baca juga : Ketika Djarot Ingin Lihat Komodo)

Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Sudiyono dalam siaran persnya kepada KompasTravel, Rabu (8/11/2017), mengatakan terkait aktivitas jetski di perairan Taman Nasional Komodo, Balai Taman Nasional Komodo belum melakukan kajian khusus tentang kelayakan aktivitas tersebut dari berbagai aspek, baik ekologis, teknis, sosial budaya maupun keamanan dan kenyamanan pengunjung.

Kapal yang digunakan wisatawan memasuki perairan Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Kapal yang digunakan wisatawan memasuki perairan Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014).
Sudiyono menjelaskan, perairan Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat, Flores, NTT merupakan habitat dan jalur migrasi bagi beberapa satwa seperti pari manta, ikan paus, dan dugong sehingga berbagai aktivitas wisata di perairan Taman Nasional Komodo perlu mempertimbangkan aspek ekologis dan dampaknya bagi kelestarian ekosistem.

"Kami selaku pengelola kawasan Taman Nasional Komodo mengimbau para pelaku wisata yang melakukan aktivitas wisata jestski di perairan Taman Nasional Komodo untuk menghentikan aktivitas tersebut sampai ada kajian khusus tentang kelayakan aktivitas jetski," katanya.

(Baca juga : Selain Komodo, Pink Beach di Flores Juga Memikat Wisatawan)

Informasi yang berkaitan dengan aktivitas jetski diterima dari warga Manggarai Barat sehingga pihak Balai Taman Nasional Komodo mengeluarkan surat imbauan untuk menghentikan aktivitas itu. Surat ini tertuang dengan nomor S.2-500/T.17/TU/11/2017 perihal aktivitas wisata jetski di perairan Taman Nasional Komodo.

Ranger atau polisi hutan di TN Komodo memberikan penjelasan kepada wisatawan yang tiba di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Ranger atau polisi hutan di TN Komodo memberikan penjelasan kepada wisatawan yang tiba di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014).
Manager Wicked Dive Manggarai Barat sekaligus aktivis pariwisata, Martha Muslin kepada KompasTravel di Labuan Bajo, Rabu (8/11/2017) menjelaskan aktivitas jetski di perairan Manggarai Barat merupakan sebuah peluang kalau dilakukan tidak di dalam kawasan Taman Nasional Komodo.

Pelaku wisata memanfaatkan bagian utara dari kawasan Manggarai Barat, sekitar Pulau Seraya dan sekitarnya, karena wisata itu sangat tidak aman di lakukan dalam kawasan Taman Nasional Komodo yang sudah dipromosikan sebagai wisata diving dan snorkeling.

Menurutnya, aktivitas jetski di dalam kawasan Taman Nasional Komodo akan mengganggu ekosistem laut karena kebisingan yang ditimbulkan dari jetski tersebut. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com