Favorit saya, tentu saja scone, kudapan khas Inggris, yang teksturnya ringan, lembut dan tidak terlalu manis berlapis selai buah yang agak asam.
Pengalaman nge-teh dan makan kudapan ala Inggris di tempat yang pernah didapuk penghargaan ‘Best Value Afternoon Tea’ oleh Daily Telegraph 2012 ini hanya seharga 12 pounds.
Itu pun sudah termasuk 4 pounds sebagai biaya masuk museum kipas karena tiketnya dijual sebagai paket. Biasanya, paket afternoon tea di London dibanderol dengan harga minimal 20 pounds.
Biaya : 12 pounds atau Rp 216.000 (tiket masuk museum dan paket afternoon tea)
Jam operasional : pukul 13.45, 14.15, 15.15, 15.45 (Selasa dan Minggu), atau mulai dari 12.30 hingga 16.00 (Jumat dan Sabtu), hari lain tutup
5. Royal Observatory Greenwich
Dari The Fan Museum, kami berjalan melewati satu sisi Greenwich Park yang sangat luas, lalu mendaki menuju Royal Observatory. Kira-kira 600-an meter dalam waktu sekitar 10 menit. Agak berat karena menelusuri jalan mendaki di tengah udara dingin.
Dari jalan pendakian, kami bisa melihat megahnya kompleks bangunan Greenwich Palace. Kesempatan menikmati pemandangan itu pun tak kami lewatkan dengan berfoto-foto.
Dalam beberapa langkah ke atas, kami sudah tiba di gerbang Royal Observatory Greenwich. Nama tempat itu berada di atas sebuah jam analog berwarna putih yang menempel pada tiang berlapis bata merah.
Di samping tiang itu, ada pagar tinggi terdiri dari sejumlah tiang besi berwarna hitam membatasi area luar dan dalam Royal Observatory. Dari balik pagar terlihat jelas para pengunjung asyik memotret ke arah bawah.
Kami pun masuk setelah membayar tiket. Saya langsung bergegas menuju tempat sejumlah pengunjung ramai berfoto di pekarangan Royal Observatory Greenwich. Rupanya, mereka memotret dua lempeng baja yang membentuk garis lurus dengan nama kota-kota di dunia dan letaknya dalam garis bujur.
Dua lempeng baja ini merupakan lambang dari garis meridian atau garis imajiner yang membelah dunia menjadi bujur barat dan timur. Sepasang kekasih berwajah Asia Selatan asyik berfoto di depan tulisan Mumbay di sisi kanan garis meridian.
Lalu saya menemukan nama “Jakarta 106°49'E” dan ikut asyik memotret. Saya pun harus berulang kali memotret karena sepatu pria yang memotret kekasihnya di depan nama Mumbay masuk ke dalam foto saya.
Selain garis meridian, di observatorium ini, pengunjung bisa mengekplorasi Flamsteed House, John Harrison’s timekeepers, Camera Obscura, dan the Great Equatorial Telescope, juga mendapatkan layanan audio guide gratis.
Biaya : 5,55 pounds hingga 8,5 pounds dan tambahan 5,5 pounds hingga 8 pounds (untuk pertunjukan di planetarium)
Jam operasional : 10.00-17.00
***
Tepat pukul 17.00, kami keluar dari Royal Observatory. Langit sudah mulai gelap dan kami bergegas pulang. Jika mengantongi tiket cruise tour pulang pergi, pastikan Anda berada tepat waktu di Greenwich Pier sebelum kapal berhenti beroperasi
Untuk para pengunjung yang ingin menyediakan lebih banyak waktu untuk mengeksplor Greenwich, masih banyak tempat lain yang bisa dikunjungi seperti Queen's House yang merupakan bagian dari Greenwich Palace, tempat King Henry VIII lahir dan tinggal bersama keluarganya, hingga Greenwich Market.
Sementara itu, luas Greenwich Park sendiri mencapai 74 hektar dan tak bisa dijalani dalam waktu sebentar. Ingat, jika jalan-jalan ke Greenwich, gunakan sepatu yang nyaman dan hindari heels atau sepatu yang mudah membuat kaki cedera.
Selamat bersenang-senang di Greenwich, “the home of time”....