Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Komodo di Taman Nasional Stress Akibat Banyaknya Wisatawan?

Kompas.com - 14/11/2017, 10:06 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Taman Nasional Komodo menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang datang ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Terutama ke daerah Manggarai Barat via Labuan Bajo.

Pada 2015, Manggarai Barat merupakan salah satu daerah di NTT yang paling tinggi jumlah wisatawannya. Total ada 71.681 wisatawan yang berkunjung ke sana, terdiri dari 34.274 wisatawan mancanegara dan 37.407 wisawatan domestik.

Meningkatnya kunjungan wisatawan ke TN Komodo sempat memicu kekhawatiran, karena disebut-sebut menjadikan komodo di kawasan tersebut mengalami stress. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Maurius Ardu Jelamu mengatakan khawatir dengan kondisi tersebut.

“Saya mendapatkan masukan dari wisatawan internasional, beberapa dari Singapura dan Eropa. Ketika mereka ke sana, mereka melihat pola pengaturan kunjungan agak kurang bagus. Karena begitu banyak orang yang masuk,” ujar Marius kepada KompasTravel saat dihubungi Senin (13/11/2017).

Baca juga : Jetski Dilarang di Kawasan TN Komodo

Marius menjelaskan bahwa komodo yang berada di taman nasional kondisinya sangat sensitif, sehingga jika terganggu dengan keberadaan manusia, akan merugikan binatang itu sendiri.

“Komodo kan bukan hanya milik Indonesia, tapi sudah milik dunia. Kita pun harus jaga kelestariannya. Makanya para wisatawan internasional itu memberi masukan agar diatur pola pengunjung agar tidak mengganggu komodo,” kata Marius.

Marius bercerita ada beberapa kejadian komodo melukai pengunjung. Padahal, lanjut Marius, sebelumnya binatang tersebut tidak berperilaku seperti itu. Maka dari itu perlu diketahui dan diteliti mengapa komodo berperilaku demikian. 

Jika sudah mendapatkan hasil penelitiannya, lanjut Marius, apabila memang Komodo sensitif dengan keberadaan manusia maka bisa diatur pola pengunjungnya.

“Bukan dibatasi, tapi diatur. Misalnya mulai dari jam kunjungan, kemudian ada jeda atau jam kosong (waktu bebas dari pengunjung). Sehingga tidak semua orang tumpah-ruah dalam jam yang sama,” kata Marius.

Baca juga : Selain Komodo, Pink Beach di Flores Juga Memikat Wisatawan

Dihubungi secara terpisah, Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) NTT, Abed Frans mengatakan pernah mendengar soal adanya komodo yang mengalami stres akibat adanya kunjungan wisatawan.

“Dari teman-teman dan dari tamu begitu sih katanya. Tapi nggak semua. Nggak tahu juga stressnya dari mana. Kalau saya sih belum yakin juga kalau komodo itu ada yang stress. Padahal kita ditugaskan untuk menaikkan (jumlah) pengunjung,” kata Abed.

Ada kontradiksi antara kepentingan untuk menaikkan jumlah wisatawan dan keberlangsungan ekosistem itu sendiri. Namun, jika memang benar ada komodo yang mengalami stress, Abed menuturkan mungkin pengunjung setiap hari perlu dibatasi.

Taman Nasional Komodo di Resort Loh Buaya, Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Taman Nasional Komodo di Resort Loh Buaya, Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014).

“Peningkatan secara signifikan iya, tapi kan belum capai target, jadi jangan bilang penuh. Masih bisa ke sana, peluangnya masih ada. Pembatasan pun belum perlu. Jadi harus dikondisikan dengan kondisi di lapangan,” jelas Abed.

Data yang dihimpun KompasTravel dari Taman Nasional Komodo, terlihat ada peningkatan pengunjung di Taman Nasional Komodo mulai tahun 2010.

Adapun jumlah pengunjung tahun 2010 sekitar 44.672 pengunjung, dan meningkat hingga 2016 yakni 107.711 pengunjung. Sementara tercatat hingga bulan September 2017, jumlah pengunjung mencapai 98.305 orang.

********************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com