Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Berwisata ke Goa Batu Cermin di Labuan Bajo

Kompas.com - 18/11/2017, 11:30 WIB
Markus Makur

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Keselamatan pengunjung sangat diutamakan dalam mengunjungi obyek wisata di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Keselamatan itu ada pada pribadi masing-masing juga pengunjung harus mengikuti petunjuk-petunjuk dari pemandu lokal.

Tak terkecuali saat anda mengunjungi obyek wisata goa alam Batu Cermin, Desa Batu Cermin, Manggarai Barat, Flores, NTT. Saat anda berkunjung ke Goa Batu Cermin, anda berhadapan dengan batu alam.

(Baca juga : Berada di Antara Langit dan Bumi, Masuklah ke Goa Batu Cermin)

Batu alam di Goa Batu Cermin itu ada yang cadas dan ada yang halus. Memang di beberapa titik sudah ada tangga yang terbuat dari semen. Namun, pada saat hujan, tangga itu kadang-kadang licin, juga batu alamnya licin.

Hasil pengamatan KompasTravel ketika beberapa kali mengunjungi obyek itu. Ada beberapa tips bagi pengunjung saat berwisata ke tempat itu.

Dinding-dinding batu alam di Goa Watu Cermin, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa (24/10/2017).KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Dinding-dinding batu alam di Goa Watu Cermin, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa (24/10/2017).

1. Didampingi Pemandu Lokal

Saat anda membayar karcis masuk yang dijaga petugas Dinas Pariwisata Manggarai Barat, mulai saat itulah anda siap dipandu oleh pemandu lokal.

(Baca juga : Bercerminlah di Goa Watu Cermin Labuan Bajo)

Pemandu lokal di tempat itu ada yang masih praktek lapangan dari Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Labuan Bajo. Juga pemandu lokal yang ditempatkan di obyek wisata itu yang siap memandu pengunjung.

Rombongan jurnalis dari Jakarta sedang berselfie di obyek wisata Goa Batu Cermin di Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Flores, NTT, Rabu (31/8/2016). KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Rombongan jurnalis dari Jakarta sedang berselfie di obyek wisata Goa Batu Cermin di Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Flores, NTT, Rabu (31/8/2016).
Pemandu lokal akan memandu anda mulai dari pintu gerbang sampai di dalam goa. Sebaiknya pengunjung mematuhi apa yang dijelaskan oleh pemandu demi kenyamanan dan keselamatan anda selama berkunjung di tempat itu.

Pemandu akan memberikan penjelasan tentang sejarah goa alam itu yang kini berusia ratusan tahun. Pemandu akan memandu anda saat mengelilingi goa alam itu sampai selesai.

Pada akhir perjalanan, pengunjung memberikan tips kepada pemandu lokal. Jumlahnya tergantung kerelaan dari pengunjung. Kenyaman, keamanan dan keselamatan anda terjamin selama berwisata yang dipandu pemandu lokal.

Wisatawan di Goa Watu Cermin, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa (24/10/2017).KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Wisatawan di Goa Watu Cermin, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa (24/10/2017).
Pemandu juga akan memberikan petunjuk mana batu atau benda yang bisa disentuh dan mana yang tidak boleh disentuh.

2. Memakai Sepatu

Ada berbagai sepatu yang dipakai. Jika anda berencana berwisata ke Goa Batu Cermin, sebaiknya bersepatu wisata, bukan sepatu kantoran.

Mengapa bersepatu? Karena goa alam itu penuh dengan batu, ada yang tajam maupun yang halus. Sebaiknya bersepatu agar kaki pengunjung tidak luka kalau terantuk dengan batu tajam. Juga tidak terpeleset saat bersentuhan dengan batu licin.

Seorang pemandu wisata di Labuan Bajo membantu wisatawan mancanegara untuk melewati batuan karang di obyek wisata Goa Batu Cermin, Desa Batu Cermin, Kecamatan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/11/2015). Dalam penelitian, Theodore Verhoven menyimpulkan bahwa Pulau Flores dulunya berada di dasar laut.KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Seorang pemandu wisata di Labuan Bajo membantu wisatawan mancanegara untuk melewati batuan karang di obyek wisata Goa Batu Cermin, Desa Batu Cermin, Kecamatan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/11/2015). Dalam penelitian, Theodore Verhoven menyimpulkan bahwa Pulau Flores dulunya berada di dasar laut.
Menggunakan sepatu agar pengunjung merasa nyaman saat melangkahkan kaki dari satu tangga ke tangga lainnya, juga nyaman saat bersentuhan dengan batu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com