Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mie Kocok Legendaris di Bandung

Kompas.com - 19/11/2017, 13:05 WIB
Agie Permadi

Penulis

"Itu untuk menghilangkan bau hanyir tulang," kata salah satu Karyawan, Indra (40).

Untuk menjaga kehangatan dan kualitas kuah, pihaknya menggunakan bara arang agar menjaga aroma dari kuah mie kocok itu sendiri.

‎Penyajiannya pun terbilang beda, karena Mie Kocok Spesial yang disajikan di tempat ini menggunakan sum-sum. Bagi yang ingin merasakan mih kocok spesial Mang Dadeng satu ini dapat merogoh kocek Rp 23.000 per porsi, dan sebaiknya datang di siang hari. Menurut Indra, Mie Kocok Spesial di tempat itu kerap habis cepat diburu pelanggan.

"Ini memang rekomendasi di tempat ini," katanya.

Mie kocok di sini berisi mie kuning gepeng, tauge, potongan kikil, sum-sum, dan taburan daun seledri dan bawang goreng. Keunggulan lainnya, kikil yang disajikan kenyal, tebal dan lembut. ‎Untuk rasa bisa diadu, aroma kaldu serta rasa yang pas dapat menggoyang lidah Anda.

Mih Kocok? Mang Dadeng, tempat makan mie kocok di Jalan Banteng (KH.Ahmad Dahlan) No. 67 ini memiliki ciri khas di bumbu spesial yang merupakan rahasia keluarga. Ada 27 bumbu rempah yang digunakan.KOMPAS.com/Agie Permadi Mih Kocok? Mang Dadeng, tempat makan mie kocok di Jalan Banteng (KH.Ahmad Dahlan) No. 67 ini memiliki ciri khas di bumbu spesial yang merupakan rahasia keluarga. Ada 27 bumbu rempah yang digunakan.

‎Mih Kocok Bandung Mang Dadeng merupakan salah satu mie kocok legendaris di Kota Bandung. ‎Mie kocok ini sudah ada sejak tahun 1970-an saat itu masih dipegang Ki Usma (Ayah Pak Dadeng Pemilik Mih Kocok Mang Dadeng). Ki Usma menawarkan mie kocoknya dengan cara berkeliling, mulai dari pedagang pikul hingga menjadi pedagang roda keliling. Sampai akhirnya diteruskan oleh anaknya Dadeng yang menempati sebuah bangunan di sekitar Jalan Banteng yang hingga saat ini masih bertahan.

"Di tempat ini saja sudah dari tahun 1995-an, kalau awalnya mah sudah lama, kemungkinan tahun 1970-an. Pak Dadeng Sendiri wafat di usia sekitar 65-an perkiraan. Sekarang diteruskan sama cucunya, ini generasi ke tiga yang pegang," jelas Indra.

‎Menurutnya, kebanyakan pelanggan Mih Kocok Mang Dadeng merupakan turis lokal berasal dari Jakarta hingga Sumatera. "Tapi biasanya banyak orang Jakarta yang ke sini," katanya.

Tempat yang luas dan menyediakan berbagai macam fasilitas menjadi salah satu daya tarik lainnya selain rasa dari mie yang ditawarkan.

3. Mie Kocok SKM

Ada yang uni‎k dari mie kocok satu ini. Jika dilihat dari penyajiannya, Mie Kocok SKM memiliki warna kuah yang agak kuning. Menurut pemilik, Ponijah (48), warna tersebut berasal dari bumbu rempah-rempah yang diberikan.

"Yang membedakan itu memang bumbunya, rasanya seperti soto. Kalau di sini warna kuahnya kuning, kalo mie kocok yang lain memang gak ada (yang seperti ini). Makanya pelanggan yang sering ke sini menyebutnya soto Mie Kocok," Jelas Ponijah.

Teknik memasaknya pun terbilang berbeda. Ponijah memasak tulang dan tapal kaki sapi yang sebelumnya dibelah dua agar sumsum dalam tulang tersebut melumer untuk menjaga aroma kaldu. Tak hanya itu, ia pun menambahkan kunyit, ketumbar, tenggiri, serta bawang putih untuk menambah rasa serta bau dari kuah buatannya ini.

Mie Kocok SKM, salah satu warung mie kocok yang harus dikunjungi saat berkunjung ke Bandung. Yang unik adalah rasa dan warna kuahnya yang agak kuning karena berbagai rempah yang menjadi andalannya.KOMPAS.com/Agie Permadi Mie Kocok SKM, salah satu warung mie kocok yang harus dikunjungi saat berkunjung ke Bandung. Yang unik adalah rasa dan warna kuahnya yang agak kuning karena berbagai rempah yang menjadi andalannya.

Jika memang kuah yang direbus terlalu banyak, Ponijah dapat menyimpan sebagian kuah‎nya ke dalam pendingin untuk kemudian bisa digunakan kembali untuk dimasak dengan tambahan rempah lainnya.

"Kalau sudah dingin airnnya disimpan di freezer, jadi kalo besok mau dipakai tinggal dimasukkan bumbu kuning itu. Lalu kasih bawang daun, ebi atau udang kering (biar gurih ada sarinya)," katanya.

Tak hanya itu, Ponijah pun menekankan kualitas kikil pada mie kocoknya. Bagaimana tidak, kikil tersebut di rebus cukup lama, sehingga saat dimakan akan terasa kenyal dan lembut di lidah. Memang kikil yang disajikan mie kocok SKM ini merupakan yang terlembut dibandingkan kikil lainnya. 

Ponijah memberikan kikil lebih banyak pada porsi spesial mie kocok spesialnya. Bagi penikmat mie yang ingin merasakan mie kocok ini cukupmerogoh kocek Rp 35.000 untuk Mie Kocok SKM Spesial dan Rp 25.000 untuk Mie Kocok SKM biasa.

Mie Kocok SKM, salah satu warung mie kocok yang harus dikunjungi saat berkunjung ke Bandung. Yang unik adalah rasa dan warna kuahnya yang agak kuning karena berbagai rempah yang menjadi andalannya.KOMPAS.com/Agie Permadi Mie Kocok SKM, salah satu warung mie kocok yang harus dikunjungi saat berkunjung ke Bandung. Yang unik adalah rasa dan warna kuahnya yang agak kuning karena berbagai rempah yang menjadi andalannya.

‎Rasa mie kocok SKM ini rupanya dijaga sejak dulu. Seperti diketahui Mie Kocok SKM sendiri sudah ada sejak tahun 1970-an. Saat itu ayah Ponijah, Sukirman yang asal Kebumen, pertama kali membuat racikan bumbu mie kocok tersebut. ‎Sudah lama Sukirman memiliki usaha mie kocok ini di Jalan Sunda.

"Awalnya memang tempat di jalan Sunda No 87, kemudian pindah ke Jalan Sunda No 38 pada tahun 1990," jelasnya.

Ponijah mengaku jika kebanyakan pelanggan yang datang ke tempatnya tersebut didominasi oleh mereka yang sudah tua atau uzur.

"Ya mereka itu pelanggan kami sudah sejak lama," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com