Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma Satu, Bakal Ada 9 Hotel Gantung Lagi di Gunung Parang

Kompas.com - 20/11/2017, 15:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penggagas sky lodge atau hotel gantung Padjajaran Anyar, Dhani Daelami mengatakan pihaknya berencana menambah sembilan hotel di di tebing Gunung Parang, Jawa Barat. Rencana tersebut diharapkan terwujud bulan Januari 2018.

"Ini baru jadi satu unit. Rencana ditambah pemerintah daerah sebanyak 9 unit," kata Dhani kepada KompasTravel di tebing Gunung Parang, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2017).

(Baca juga : Fakta Unik Hotel Gantung Tebing Parang di Purwakarta)

Menurutnya, hotel-hotel gantung di tebing Gunung Parang akan dibangun dengan ketinggian yang bervariasi. Hotel-hotel di ketinggian yang berbeda tersebut akan ditawarkan berdasarkan segmentasi pasar.

"Kita ingin bikin sky lodge itu dua unit untuk khusus yang ingin selfie. Ada segmen untuk backpacker. Itu (lokasinya) 200 meter dan 100 meter ketinggian (tebing)," jelasnya.

Hotel gantung Padjajaran Anyar yang terletak di tebing Gunung Parang, Purwakarta, Jawa Barat setinggi 500 meter difoto menggunakan drone, Minggu (19/11/2017). Hotel gantung ini diklaim sebagai hotel gantung tertinggi di dunia mengalahkan ketinggian hotel gantung di Peru.  KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES Hotel gantung Padjajaran Anyar yang terletak di tebing Gunung Parang, Purwakarta, Jawa Barat setinggi 500 meter difoto menggunakan drone, Minggu (19/11/2017). Hotel gantung ini diklaim sebagai hotel gantung tertinggi di dunia mengalahkan ketinggian hotel gantung di Peru.
Hotel gantung untuk segmen backpacker nantinya khusus untuk wisatawan ber-selfie. Hotel gantung untuk backpacker itu tak tersedia kasur atau isi kamar lainnya. "Jadi hanya transparan saja hotel gantungnya," tambah Dhani.

(Baca juga : Video Teaser: Menginap di Hotel Gantung Tertinggi Sedunia di Purwakarta)

Sementara, untuk hotel gantung lainnya akan dibangun lebih tinggi dari unit yang telah tersedia. Adapun unit yang tersedia saat ini berada di ketinggian 500 meter.

"Untuk yang lebih tinggi itu fungsinya hunian. Jadi ada perlengkapan, kasur dan lain-lain," katanya.

Tim Kompas.com memanjat Tebing Gunung Parang untuk menuju hotel gantung Padjajaran Anyar via Kampung Cisaga, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2017). Hotel gantung Padjajaran Anyar merupakan hotel yang berada di Tebing Gunung Parang dengan ketinggian 500 meter dari kaki tebing.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Tim Kompas.com memanjat Tebing Gunung Parang untuk menuju hotel gantung Padjajaran Anyar via Kampung Cisaga, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2017). Hotel gantung Padjajaran Anyar merupakan hotel yang berada di Tebing Gunung Parang dengan ketinggian 500 meter dari kaki tebing.
Hotel gantung di tebing Parang baru ada satu kamar yang selesai dibuat dan bisa dinikmati wisatawan. Luas kamarnya sendiri sekitar 2,5 x 6 meter persegi dan tinggi kamar sekitar 2,4 meter.

Sekitar akhir Oktober 2017, hotel gantung ini sudah dibuka untuk umum. Sudah ada tiga tamu yang menjajal hotel gantung di Gunung Parang.

********************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com