Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2017, 17:04 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Friedrich Silaban dikenal lantaran buah karyanya yang masih berdiri tegak sampai sekarang. Ia adalah arsitektur yang berkarya saat Indonesia baru merdeka.

Sebagai bangsa yang baru membangun, Friedrich menyumbang sketsa bangunan cemerlang. Hingga kini kita masih dapat melihat bangunan rancangan Friedrich di Jakarta seperti Gedung Bank Indonesia (1958), Gedung Pola (1960-1961), Gedung BNI (1960-1961), Departemen Kejaksaan (1961), Monumen Pembebasan Irian Barat (1962), dan Markas Besar Angkatan Udara (1964).

Karyanya yang paling fenomenal sekaligus melejitkan kariernya adalah Masjid Istiqlal (1955). Masjid yang memiliki arti nama "merdeka" ini sampai sekarang masih menjadi yang terbesar di Asia Tenggara sekaligus menjadi lambang kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

Inilah fakta-fakta menarik seputar Friedrich Silaban saat merancang Masjid Istiqlal, seperti yang dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia pada 7-24 November 2017.

1. Friedrich si anak pendeta

Friedrich adalah seorang anak pendeta yang menganut agama Kristen. Ia lahir Bonandolok, Tapanuli, Sumatera Utara, pada 16 Desember 1912. Ia menempuh pendidikan kejuruan bangunan di Konongin Wilgemina School dalam kurun waktu 1927-1933.

Friedrich lantas mengambil perkuliahan dan ujian arsitektur di Aacademie voor Bouwkunst di Amsterdam dari 1949-1950.

2. Menang sayembara

Pada 1955, presiden pertama Indonesia Ir Soekarno mengadakan sayembara membuat desain maket Masjid Istiqlal. Sebanyak 22 dari 30 arsitek lolos persyaratan.

Bung Karno sebagai Ketua Dewan Juri mengumumkan nama Friedrich Silaban dengan karya berjudul "Ketuhanan" sebagai pemegang sayembara arsitek masjid itu. Bung Karno menjuluki Friedrich sebagai "by the grace of God" karena memenangi sayembara itu. Friedrich juga mendapat Piagam Tanda Kehormatan dan hadiah sejumlah uang. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com