Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Menarik Tentang Friedrich Silaban dan Masjid Istiqlal

Kompas.com - 20/11/2017, 17:04 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

Tak mudah untuk mewujudkan Masjid Isiqlal di kala Indonesia mengalami gejolak politik. Penanaman tiang pancang Masjid Istiqlal baru dilakukan tahun 1961, dan selesai pada 22 Februari 1978. Artinya masa tersebut terjadi pada zaman Orde Lama dan Orde Baru.

Friedrich menjabat sebagai Wakil Kepala Proyek Masjid Istiqlal menemui kesulitan saat membangun Masjid Istiqlal. Mulai dari kesulitan teknis, krisis ekonomi, dan politik. Namun akhirnya Masjid Istiqlal menjadi karya terbaik Friedrich.

5. Rajin survei dan protes

Untuk membangun Masjid Istiqlal, Friedrich ditugaskan untuk melakukan survei ke negara-negara seperti Iran, Mesir, Malaysia untuk mencari materi interior dan mihrab Masjid Istiqlal.

Friedrich begitu fokus dengan kualitas Masjid Istiqlal, agar bangunan dan interiornya dapat awet dalam jangka waktu yang panjang. Hal tersebut terlihat dari suratnya kepada Menteri Sekretaris Negara pada 1977.

"Sebagaimana telah berkali kali saya kemukakan, bahwa plaat2 untuk lantai Masjid Istiqlal kurang bijaksana, karena plaat2 marmer sebagai lantai Masjid yang besar dan yang akan dikunjungi oleh ribuan manusia, dalam waktu 10 tahun akan sudah mulai aus dan rusak. Sehingga jauh daripada seimbang dengan kekokohan Gedung Masjid Istiqlal secara keseluruhan," tulis Friedrich.

6. Dapat surat penggemar

Friedrich pernah mendapat surat dari seorang penggemar yang tak menyebutkan namanya. Dalam surat tersebut memuji kisah hidup Friedrich dan keberhasilan memenangkan sayembara Masjid Istiqlal. Penggemar tersebut juga memuji panitia yang dianggap adil.

Surat lainnya yang ditampilkan dalam pameran adalah surat pertanyaan mahasiswa arsitektur Universitas Kristen Petra Surabaya.

"Mengapa bagian utama masjid Istiqlal dibuat beratam kubah, tidak dibuat beratap piramid bersusun seperti halnya beberapa bentuk masjid di Indonesia?"

Sayang tak ada salinan surat balasan Friedrich, yang ada justru balasan surat mahasiswa yang mengaku puas dengan Friedrich beserta mengembalikan foto yang disertakan pada jawaban.

Arsitek Friedrich Silaban (kiri) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Ir Sutami, sedang mengamati bangunan Masjid Istiqlal. Sindunata/KOMPAS Arsitek Friedrich Silaban (kiri) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Ir Sutami, sedang mengamati bangunan Masjid Istiqlal.

7. Dikenang jasanya

Dalam sebuah potongan artikel terbitan Sinar Harapan, setelah Friedrich tutup usia pada 14 Mei 1984, dituliskan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Kyai Haji Sjukri Gozali mengatakan mengenal benar Friedrich.

"Saya kenal beliau sebagai orang yang berdisiplin tinggi. Silaban mengatakan lebih senang masjid tidak memakai pintu gerbang yang harus ditutup dan dibuka. Bukakanlah tempat yang diagungkan sebenarnya tak perlu memakai pintu."

Dalam kesempatan lain, disebutkan Friedrich pernah menyatakan Masjid Istiqlal sebenarnya ditujukan berfungsi ganda. Bukan hanya sebagai tempat beribadah, namun juga puluhan ribu manusia dapat ditampung bila terjadi musibah menimpa warga kota seperti kebakaran, banjir, dan sebagainya.

********************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com