Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Bedanya Yukata dan Kimono Khas Jepang?

Kompas.com - 21/11/2017, 16:08 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com - Saat liburan ke Jepang, rasanya tidak afdol jika belum berfoto mengenakan kimono atau yukata. Jangan salah, ini adalah dua jenis pakaian yang berbeda.

"Kimono pada dasarnya terbuat dari sutra, dan harganya sangat mahal," tutur Teddy Murakami, pemandu yang mengantarkan KompasTravel berkeliling Hiroshima di sela-sela media trip dari Silk Air beberapa waktu lalu.

Kimono adalah pakaian tradisional Jepang yang berasal dari era Muromachi (1392-1568). Namun kini, semakin sedikit warga Jepang yang mengenakan kimono karena harganya yang sangat mahal dan pemakaiannya yang sulit.

Baca juga : Cantiknya Musim Gugur dan Pohon Maple di Kyoto, Jepang

Gaya dari pemakaian kimono juga merepresentasikan status sosial seseorang. Komon adalah tipe kimono paling umum yang digunakan oleh wanita Jepang. Wanita lajang juga biasa mengunakan furisode yang memiliki bentuk serupa.

"Lain halnya dengan yukata. Istilah bagi yukata adalah summer kimono, terbuat dari katun dan bahan lain mudah menyerap keringat," tambah Teddy.

Yukata memang biasa digunakan pada musim panas. Pakaian tradisional ini biasa digunakan pada acara-acara dan festival sepanjang musim panas.

Baca juga : Mencicipi Yakimeshi, Nasi Goreng Khas Jepang

Pada zaman dahulu, yukata digunakan para perempuan sebagai baju saat hendak mandi. Yukata juga sangat populer pada zaman Edo (1603-1868). Pada saat itu, terdapat peraturan yang melarang para penduduk Jepang untuk memiliki kehidupan yang tampak mewah.

Kedua pakaian tradisional ini biasanya dipasangkan dengan alas kaki. Kimono biasanya dipasangkan dengan zori, sementara yukata dipasangkan dengan geta yang terbuat dari kayu.

Tak hanya perempuan, kimono dan yukata juga digunakan oleh laki-laki. Bahkan yukata khusus laki-laki cenderung lebih stylish, dengan obi (kain pinggang) berada di pinggul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com