Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laos, Perpaduan Kesederhanaan dan Keindahan

Kompas.com - 24/11/2017, 07:12 WIB

Untuk melestarikan tradisi ini, diberlakukan curfew atau ‘jam malam’ di Luang Prabang, yaitu jam 11.30 malam, agar warga bisa bangun di pagi hari untuk ritual ini.

Di kota tak berpantai ini terdapat ratusan, bahkan mungkin ribuan air terjun yang terdapat di antara alam pegunungan liar yang kebanyakan masih belum tersentuh manusia. Kami mendatangi salah satu air terjun yang terkenal mendunia yaitu Kouang Si Falls.

Air terjun Kouang Si (Kuang Xi atau Tat Kuang Si Waterfalls), adalah air terjun tiga tingkat yang dapat ditempuh selama 45 menit berkendara, atau sekitar 29 kilometer dari Luang Prabang.

Air terjun ini merupakan tempat favorit bagi wisatawan di Luang Prabang ini menampilkan kolam air pirus yang tak terhitung jumlahnya, mengalir turun dari mata air setinggi 60 meter.

Ada sekitar lima lokasi air terjun di sini sekaligus menjadi lokasi salah satu pusat perlindungan beruang merah di Laos.

Festival Lampu di Kuil Luang Prabang, Laos.NOVA DIEN Festival Lampu di Kuil Luang Prabang, Laos.
Kembali ke kota Luang Prabang, hari sudah sore. Namun, kota kecil ini semakin hidup. Kami melihat cahaya lampu lentera dan lilin di mana-mana. Mulai dari pasar malam, rumah-rumah penduduk, di setiap kuil sampai di sepanjang jalan.

Lights Festival sudah dimulai! Festival lampu dan perahu ini direkomendasikan oleh National Geographic Photographer, yang tentunya menjadi objek foto paling populer di Luang Prabang.

Malam itu kami menikmati parade perahu lampu dari balkon hotel Azerai. Prosesi perahu buatan tangan dengan batang bambu dan pisang, dihiasi warna-warni lilin dan uang kertas dimulai dari Kuil Wat Xieng Thong yang terletak di persimpangan jalan, kemudian diarak menuju sungai sebagai penghormatan kepada roh air.

Lampu mewakili cahaya Buddha, sementara lilin melambangkan pelepasan dari semua kebencian, kemarahan dan kekotoran batin.

Parade perahu lampu di Luang Prabang, Laos.NOVA DIEN Parade perahu lampu di Luang Prabang, Laos.
Setiap keluarga harus membuat satu, setiap orang harus membuang satu perahu kecil yang diterangi di Sungai Mekong, berharap kesuksesan untuk masa depan masing-masing.

Setelah arakan mencapai tepi sungai, saya dan Trinity pindah ke kapal yang telah disiapkan hotel, agar kami bisa melihat prosesi tersebut dari atas air. Ada sekitar 20.000 perahu yang diturunkan di sungai Mekong malam itu.

Di bawah sinar bulan purnama, sambil menikmati makan malam dan segelas anggur putih, kami menyaksikan ritual akhir dari masa prapaskah Buddha tahunan, yang menandakan hari terakhir turunnya hujan di Luang Prabang. Simply beautiful...

Tubing di Vang Vieng

Kami mengunjungi kota kedua Laos, yang ditempuh selama 4-5 jam perjalanan darat. Kabarnya, Vang Vieng dikenal sebagai kota yang berorientasi turis dan pesta narkoba. Korban turis yang meninggal disini tidak sedikit.

Papan larangan narkoba di Van Vieng, Laos.NOVA DIEN Papan larangan narkoba di Van Vieng, Laos.
Pada tahun 2011, tercatat 27 wisatawan meninggal karena minuman keras dan korban halusinasi narkoba. Meskipun terdapat papan larangan pengunaan narkoba di mana-mana, namun masih saja peraturan tersebut dilanggar.

Kebanyakan dari mereka ditemukan di sungai dengan leher patah dan paru-paru penuh air sehabis ikutan tubing atau loncat dari tebing ke sungai. Ish!

Dan... Trinity mengajak saya ikutan tubing, semacam arung jeram, tapi hanya menggunakan ban dalam bekasan mobil. Katanya, tubing adalah aktivitas ‘wajib’ di Vang Vieng.

Seperti ajakan iklan dari setiap agen wisata di sini: "Hop on a tube, float down the river, grab a few drinks and have an awesome time! That's tubing in Vang Vieng". Jadilah, kami ikutan tubing dengan menaklukkan arus deras Sungai Nam Song selama dua jam!

Selesai tubing di Van Vien, Laos.NOVA DIEN Selesai tubing di Van Vien, Laos.
Kami diberi dua tube, jaket pelampung, tanpa informasi rute, kami naik sendiri ke dalam ban yang cukup besar untuk badan saya. Mendorong sendiri ke sungai, terbawa arus, bahkan saya sempat terpisah jauh dari Trinity.

Sempat juga mengapung dan berputar di arus yang disebut break-currents. Saya hanya bisa menunggu arus yang lebih deras, untuk mengeluarkan saya dari lingkaran arus-putar tersebut.

Saya sempat bertanya kepada orang lokal, berapa kedalaman sungai ini, yang hanya dijawab  dengan kata ‘sangat dalam’. Dipanggang matahari siang, saya pasrah terserah arus. Sempat juga disemprot air sungai oleh beberapa wisatawan Korea yang lebih memilih perahu kayak daripada tubing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com