Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2017, 15:09 WIB
Markus Makur

Penulis

Rumah adat orang Manggarai yang berbentuk kerucut sangat menyatu dengan bentuk lingko lodok. Antara rumah adat dan lingko lodok tak terpisahkan maknanya. Ada satu kesatuan yang sangat menyatu antara rumah adat Mbaru gendang dengan lingko lodok.

Bahasa Manggarai dalam penyatuan itu adalah gendang one lingko peang (ada rumah adat di perkampungan juga ada lahan komuninal di luarnya).

Ritus-ritus adat orang Manggarai selalu berhubungan dengan alam, sehingga alam dan rumah adat tak terpisahkan dalam kehidupan orang Manggarai. Ritus-ritus lainnya berhubungan leluhur mereka dan Sang Pencipta Kehidupan (mori jari agu dedek).

Hasil penjelajahan KompasTravel selama ini, bahwa Kabupaten Manggarai dikenal dengan 1000 rumah adat Mbaru Gendang yang tersebar di kampung-kampung. Sayangnya, sebagian besar rumah adat itu beratap seng. Artinya originalnya rumah adat itu tidak lagi menjadi ciri khas Mbaru Gendang yang diwariskan leluhur orang Manggarai.

Memang masih dilaksanakan ritus-ritus adat di dalam rumah itu, tetapi nilai keaslian dari rumah itu perlahan-lahan pudar. Jika tidak direvitalisasi rumah adat kembali ke bentuk aslinya dengan atap ijuk maka perlahan-lahan identitas rumah adat orang Manggarai akan ditelan zaman.

Salah satu rumah adat Gendang di Bangka Tuke, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Flores, NTT, Sabtu (23/4/2016).  KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Salah satu rumah adat Gendang di Bangka Tuke, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Flores, NTT, Sabtu (23/4/2016).
Hasil penelusuran KompasTravel bahwa ada empat kampung tradisional yang masih utuh dan asli bentuk rumah adatnya yang terbuat dengan atak ijuk dari pohon Enau.

Keempat kampung tradisional itu adalah, pertama Kampung Tradisional Waerebo. Ada tujuh Mbaru Gendang atau Niang di kampung itu yang kin tersohor ke seluruh dunia dan diakui oleh lembaga PBB UNESCO.

Kampung tradisional ini terletak di Desa Waerebo, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai Flores, NTT.

Kampung adat yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut ini menjadi tujuan utama wisatawan asing dan Nusantara. Bahkan wisatawan sangat mengagumi keunikan bentuk rumah tradisional Flores juga alam dan manusianya.

Wisatawan asing di rumah adat Flores di Desa Jopu, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/6/2015).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan asing di rumah adat Flores di Desa Jopu, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/6/2015).
Kekaguman dari wisatawan adalah orang-orang Manggarai di Waerebo sangat setia tinggal di lembah yang jauh dari keramaian modern dan keriuhan teknologi. Mereka menjaga warisan leluhur dan alam semesta di tengah gencarnya perkembangan teknologi global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cara Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Tiket Masuk Gratis

Cara Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Tiket Masuk Gratis

Jalan Jalan
Pameran Repatriasi di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Pameran Repatriasi di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Jalan Jalan
Berburu Tiket Liburan Domestik #DiIndonesiaAja Travel Fair, Catat Promonya

Berburu Tiket Liburan Domestik #DiIndonesiaAja Travel Fair, Catat Promonya

Travel Update
Sulawesi Selatan Targetkan Kunjungan Wisata Akhir Tahun Naik 15 Persen

Sulawesi Selatan Targetkan Kunjungan Wisata Akhir Tahun Naik 15 Persen

Travel Update
Libur Nataru 2024 Diprediksi Sumbang 107 Juta Pergerakan Wisnus, Ini Destinasi Favorit

Libur Nataru 2024 Diprediksi Sumbang 107 Juta Pergerakan Wisnus, Ini Destinasi Favorit

Travel Update
Medan, Bali, dan Makassar, Rute Penerbangan Favorit untuk Akhir Tahun

Medan, Bali, dan Makassar, Rute Penerbangan Favorit untuk Akhir Tahun

Travel Update
Pantai Klotok Wonogiri Sebelum Direvitalisasi, Dermaga Terbengkalai yang Jadi Spot Mancing

Pantai Klotok Wonogiri Sebelum Direvitalisasi, Dermaga Terbengkalai yang Jadi Spot Mancing

Travel Update
9 Juta Orang Diperkirakan Libur ke DIY Saat Akhir Tahun

9 Juta Orang Diperkirakan Libur ke DIY Saat Akhir Tahun

Travel Update
Masjid Sheikh Zayed di Solo Akan Gelar Pertunjukan Kembang Api, Rayakan Persahabatan Indonesia-UEA

Masjid Sheikh Zayed di Solo Akan Gelar Pertunjukan Kembang Api, Rayakan Persahabatan Indonesia-UEA

Travel Update
#DiIndonesiaAja Travel Fair 2023 Resmi Digelar, Dorong Pergerakan Wisnus

#DiIndonesiaAja Travel Fair 2023 Resmi Digelar, Dorong Pergerakan Wisnus

Travel Update
Rekomendasi Vila Unik untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Rekomendasi Vila Unik untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Travel Tips
Rute ke Pantai Klotok dari Pusat Wonogiri, Sekitar 1,5 Jam

Rute ke Pantai Klotok dari Pusat Wonogiri, Sekitar 1,5 Jam

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Buka Pantai Klotok Wonogiri yang Lagi Ramai

Harga Tiket dan Jam Buka Pantai Klotok Wonogiri yang Lagi Ramai

Travel Update
Rute Internasional Batik Air dari Joglosemar, ke Korea Rp 5,5 Juta  

Rute Internasional Batik Air dari Joglosemar, ke Korea Rp 5,5 Juta  

Travel Update
Pantai Klotok Wonogiri yang Indah usai Direvitalisasi, Dulu Dermaga Terbengkalai

Pantai Klotok Wonogiri yang Indah usai Direvitalisasi, Dulu Dermaga Terbengkalai

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com