Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara ke Lombok Tanpa Menggunakan Pesawat?

Kompas.com - 27/11/2017, 10:25 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam waktu dekat Anda ingin ke Lombok namun terkendala karena tidak dapat menggunakan transportasi udara? Memang pada pekan ini tepatnya Minggu (26/11/2017), Bandara Lombok Praya sempat ditutup sejak sore hari sekitar pukul 16.15 WIB atau 17.15 Wita hingga Senin (27/11/2017) pukul 06.00 Wita.

Penutupan bandara disebabkan adanya dampak dari erupsi Gunung Agung di Karangasem, Bali sejak Sabtu (25/11/2017).

(Baca juga : Tak Perlu Panik Gunung Agung Meletus, Perhatikan 5 Hal Ini)

Jangan khawatir, jika Anda tidak dapat menggunakan transportasi udara ke Lombok, sebab masih ada alternatif lain yang bisa Anda gunakan.

Nah, alternatif lainnya bisa Anda tempuh yakni melalui jalur darat dan laut. Transportasi yang bisa digunakan antara lain kereta api, bus dan kapal feri. Anda pun bisa menggunakan alternatif menuju Lombok dengan harga yang lebih terjangkau ala backpacker dengan biaya kurang dari Rp 400.000.

(Baca juga : Lombok Sangat Populer di Korsel)

Untuk Anda yang menempuh perjalanan dari Jakarta, pertama dapat menggunakan kereta api ke Surabaya dengan kereta api Gaya Baru Malam, biayanya Rp 110.000.

Pelabuhan Gilimanuk, Bali KOMPAS.com/SRI LESTARI Pelabuhan Gilimanuk, Bali
Jadwal perjalanan kereta api tersebut berangkat pukul 10.15 WIB dan tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 01.35 WIB. Jika menggunakan transportasi ini, waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar 14 jam 15 menit.

Setibanya di Stasiun Surabaya Gubeng, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi menggunakan kereta api Sri Tanjung hingga sampai di Stasiun Banyuwangi Baru, selama kurang lebih 6 jam 45 menit.

Untuk bisa menggunakan kereta tersebut Anda bisa berangkat pukul 14.30 WIB dan tiba di Stasiun Banyuwangi Baru pada pukul 21.15 WIB dengan biaya sebesar Rp 100.000.

Sesampainya di Stasiun Banyuwangi Baru, Anda bisa menggunakan moda transportasi lainnya seperti bus jurusan Terminal Ubung di Denpasar, Bali.

Namun, Anda harus berjalan kaki terlebih dahulu selama 15 menit ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi untuk bisa menemukan bus tersebut.

Kapal cepat menjadi sarana utama wisatawan yang datang dari Bali ke Gili Trawangan, Lombok.KOMPAS.com/ Karnia Septia K Kapal cepat menjadi sarana utama wisatawan yang datang dari Bali ke Gili Trawangan, Lombok.
Dari Pelabuhan Ketapang ke Terminal Ubung Bali Anda akan menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam sekaligus penyeberangan Selat Bali menggunakan kapal feri.

Bus tersebut selalu tersedia selama 24 jam dan dikenakan harga tiket bus sekitar Rp 30.000 - Rp 50.000.

Setelah sampai di Terminal Ubung, perjalanan dapat dilanjutkan ke Pelabuhan Padangbai menggunakan bus. Perjalanan ditempuh selama empat jam dengan biaya Rp 40.000 - Rp 50.000.

Dari Pelabuhan Padangbai Anda menyeberangi Selat Lombok menggunakan kapal feri menuju Pelabuhan Lembar, dengan waktu tempuh sekitar empat hingga lima jam. Biaya naik kapal feri ini sekitar Rp 45.000 - Rp 50.000.

Nah, ketika Anda tiba di Pelabuhan Lembar tandanya Anda sudah menginjakkan kaki di Pulau Lombok. Lombok tidak hanya sampai sana, Anda juga bisa menuju pusat Kota Mataram.

Dua pemain peresean (pepadu) bertarung dalam kesenian tradisional presean di Desa Ende, Lombok, NTB, Minggu (26/11/2017). Peresean merupakan kesenian tradisional suku Sasak yang dulunya diadakan setiap musim kemarau panjang, namun saat ini juga dipertunjukkan untuk wisatawan.ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF Dua pemain peresean (pepadu) bertarung dalam kesenian tradisional presean di Desa Ende, Lombok, NTB, Minggu (26/11/2017). Peresean merupakan kesenian tradisional suku Sasak yang dulunya diadakan setiap musim kemarau panjang, namun saat ini juga dipertunjukkan untuk wisatawan.
Transportasi yang bisa Anda gunakan dari Pelabuhan Lembar beragam, diantaranya ada angkutan kota (angkot), taksi, dan mobil sewaan.

Perlu diketahui, jika Anda ingin menggunakan transportasi angkot, hanya tersedia mulai pukul 06.00-17.00 Wita dan biaya yang dibutuhkan Rp 10.000.

Dari perjalanan Jakarta hingga sampai di Lombok menggunakan jalur darat dan laut, jika ditotalkan waktu tempuhnya sekitar 33 jam atau 1 hari 9 jam.

Namun, perlu dicatat, total waktu tersebut dapat dicapai jika Anda langsung menyambung dari moda transportasi satu ke yang lainnya.

Jika Anda harus menunggu lama keberangkatan kereta api, bus, dan kapal feri, atau pun Anda memilih untuk menginap terlebih dahulu, maka akan memakan waktu tempuh yang lebih lama.

Sejumlah wisatawan berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Pantai Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (10/10/2017). PT PLN (Persero) memprediksi kebutuhan listrik di KEK Mandalika itu baru sebesar 65 MW pada 2025, dan akan mencapai 111 MW pada 2030.ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI Sejumlah wisatawan berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Pantai Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (10/10/2017). PT PLN (Persero) memprediksi kebutuhan listrik di KEK Mandalika itu baru sebesar 65 MW pada 2025, dan akan mencapai 111 MW pada 2030.
Ini detail moda transportasi darat dan laut berikut dengan kisaran biayanya:

Stasiun Pasar Senen - Stasiun Surabaya Gubeng Rp 110.000
Stasiun Surabaya Gubeng - Stasiun Banyuwangi Baru Rp 100.000
Pelabuhan Ketapang - Terminal Ubung Rp 50.000
Terminal Ubung - Pelabuhan Padang Bai Rp 50.000
Pelabuhan Padang Bai - Pelabuhan Lembar Rp 50.000
Pelabuhan Lembar - Terminal Bertais Rp 10.000
Total Rp 370.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com