Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panorama Elok Negeri Asal "The Last Samurai" di Kagoshima

Kompas.com - 27/11/2017, 20:35 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

KOMPAS.com – Deretan bunga yang sedang mekar dengan aneka warna merona mata begitu kami masuk ke sebuah taman bersejarah Sengan-en di Prefektur Kagoshima, Pulau Kyushu, Jepang, siang itu.

Seorang perempuan separuh baya dengan pakaian khas hakata menyambut kami di gerbang taman.

“Saya Elizabeth Huang, Overseas Business Manager di sini. Saya orang Taiwan, tetapi sudah 30 tahun di Jepang,” katanya memperkenalkan diri dengan senyum merekah.

Sejauh mata memandang, ada empat hal menonjol di kawasan itu: taman bunga, pepohonan yang rimbun, sejumlah bangunan tua, dan lanskap alam memesona.

Hanya beberapa langkah setelah gerbang, tampak sebuah replika meriam besi seberat sekitar 70 kg terpasang di sisi kiri jalan. Kehadiran replika meriam itu memberi kesan yang kontras.

(Baca juga: Sensasi "Mengubur Diri" di Pasir Panas Kagoshima, Jepang ...)

“Meriam adalah senjata yang paling hebat dan canggih di zaman Edo untuk melawan Inggris,” katanya. Zaman Edo (1603-1867) juga disebut sebagai awal zaman modern di Jepang.

Beberapa meter setelahnya ada sebuah pondok kayu beratap bunga dengan dominasi warna kuning.

Di dalam pondok terdapat dua patung manusia besar memakai kostum dari bunga aneka warna dan bersimpuh. “Itu patung Nariakira Shimadzu dan Takamori Saigo,” kata Huang.

Salah satu sudut taman bunga Sengan-en, Kagoshima, di Pulau Kyushu, JepangKompas.com/Pascal S Bin Saju Salah satu sudut taman bunga Sengan-en, Kagoshima, di Pulau Kyushu, Jepang
Nariakira Shimadzu dan Takamori Saigo, siapakah mereka?

Menyebut Takamori Saigo, ingatan ini langsung tertuju pada film The Last Samurai dan kisah pemberontakan klan samurai Satsuma di Pulau Kyushu.

Alur cerita film itu didasarkan pada Pemberontakan Satsuma yang dipimpin Takamori ketika melawan tentara kekaisaran Jepang yang dimulai pada 1877, dekade awal zaman Meiji (Januari 1868-Juli 1912).

Perang saudara itu terjadi di Pulau Kyushu dengan pusat pertempuran berada di wilayah yang sekarang meliputi empat prefektur yakni Kagoshima, Oita, Miyazaki, dan Kumamoto.

(Baca juga: Kyushu Famtrip, Kuil Aoshima dan Fenomena “Papan Cuci Raksasa ...)

Lantas siapakah Niriakira? Tidak banyak orang asing mengenalnya, kecuali mereka yang belajar sejarah dan budaya Jepang. 

“Nariakira adalah penguasa klan Satsuma pada zaman Edo di Kyushu. Dia seorang pemimpin feodal Jepang pada zaman itu, tetapi cerdas, bijaksana, dan memahami teknologi Barat,” kata Huang.

Sebenarnya Nariakira (1809–1858) juga “orang pertama yang memperkenalkan proyek modernisasi dan industrialisasi di Jepang dalam skala yang lebih besar,” kata Huang.

Menurut Huang, Nariakira membangun kompleks industri di Iso di pinggiran Kagoshima dan menamakannya ‘Shuseikan’.

Patung Nariakira Shimadzu dan Takamori Saigo ditempatkan di dalam sebuah pondok khusus di Sengan-en, Kagoshima, Jepang.Kompas.com/Pascal S Bin Saju Patung Nariakira Shimadzu dan Takamori Saigo ditempatkan di dalam sebuah pondok khusus di Sengan-en, Kagoshima, Jepang.
“Setelah kematiannya, industri pabrik mesin dibangun lebih besar pada 1856, sesuai wasiat terakhirnya,” kata Huang lagi.

Rupanya semua cerita itu berhubungan erat dengan sejarah lahirnya taman bunga Sengan-en dan sebuah vila tua di dalam taman itu.

Dahulu, kawasan itu merupakan vila untuk penguasa klan Satsuma yang dibangun oleh penguasanya, Mitsuhisa Shimadzu, pada 1658. 

Dengan demikian, Sengan-en melekat pada keluarga Shimadzu, penguasa klan paling kaya dan berkuasa di Prefektur Kagoshima itu.

(Baca juga: Kyushu Famtrip, Rasa "Ayam Nanban" yang Membekas)

Keluarga Shimadzu memerintah wilayah Satsuma (sekarang Kagoshima) selama hampir 700 tahun sampai akhir abad feodal pada 1868. Namun, mereka juga membidani kelahiran zaman modern Jepang.

Taman Sengan-en sejak awal memang dibangun untuk “menghiasi” keberadaan vila warisan keluarga Shimadzu selama lebih dari 350 tahun.

Di dalam taman itu juga ada museum Shoko Shuseikan berusia 150 tahun. Semula museum ini adalah tempat pembuatan mesin, yang menjadi langkah pertama menuju industrialisasi Jepang modern saat ini.

Taman bersejarah Sengan-en melengkapi kesempurnaan sebuah vila penguasa klan Satsuma di masa lalu, sekarang wilayah kekuasaan klan Satsuma menjadi Prefektur Kagoshima, di Pulau Kyushu, Jepang. Kompas.com/Pascal S Bin Saju Taman bersejarah Sengan-en melengkapi kesempurnaan sebuah vila penguasa klan Satsuma di masa lalu, sekarang wilayah kekuasaan klan Satsuma menjadi Prefektur Kagoshima, di Pulau Kyushu, Jepang.
Kawasan ini menjadi indah memesona karena merupakan perpaduan lanskap alam dan lanskap kultur Jepang di sepanjang pantai utara kota Kagoshima, ibu kota Prefektur Kagoshima.

Salah satu fitur spektakuler Sengan-en ialah pemaduan pemandangan alam gunung api aktif Sakurajima dan Teluk Kagoshima yang teduh sehingga menjadikannya tempat terindah untuk dikunjungi di Kyushu.

“Meski selalu mengeluarkan asap sejak berabad-abad silam, tetapi gunung Sakurajima tenang dan tidak pernah berisik mengeluarkan letusan-letusan. Warga tetap nyaman di kaki gunung itu,” kata Huang.

Vila tua yang dibangun Mitsuhisa tetap berdiri walau telah mengalami beberapa perbaikan, tetapi tetap mempertahankan keasliannya. Di punggung vila ada gunung yang dirimbuni hutan alami.

Elizabeth Huang (kanan), Manajer Bisnis Luar Negeri Shimadzu Ltd, pengelola taman Sengan-en di Kagoshima, Kyushu, Jepang, sambil berbicara menawarkan sake kepada para tamunya. Di kirinya, seorang pelayan restoran di area taman itu, memberikan segelas sake untuk tamu lewat Huang.Kompas.com/Pascal S Bin Saju Elizabeth Huang (kanan), Manajer Bisnis Luar Negeri Shimadzu Ltd, pengelola taman Sengan-en di Kagoshima, Kyushu, Jepang, sambil berbicara menawarkan sake kepada para tamunya. Di kirinya, seorang pelayan restoran di area taman itu, memberikan segelas sake untuk tamu lewat Huang.
Kini taman Sengan-en yang dijuluki sebagai tempat dengan “panorama terindah” dan Shoko Shuseikan telah menjadi bagian Situs Warisan Dunia UNESCO bersama dengan lokasi bekas pabrik besi dan baja, pembuatan kapal, dan pertambangan batubara dari zaman Revolusi Industri Meiji.

Kawasan Sengan-en kini dikelola Shimadzu Ltd, tempat Huang bekerja. Huang mengatakan, Kagoshima dan khususnya Sengan-en merupakan cikal-bakal perjuangan klan samurai Satsuma, yang menginsporasi film The Last Samurai itu.

********************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com