Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Istilah “Maknyus”, Jargon Almarhum Bondan Winarno

Kompas.com - 29/11/2017, 19:10 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Presenter yang juga pemerhati kuliner Nusantara, Bondan Winarno tutup usia pada Rabu (29/11/2017) pagi sekitar pukul 09.05 WIB di usia 67 tahun. Bondan terkenal lekat dengan jargonnya “Maknyus” setiap kali almarhum mencicipi kuliner di Indonesia.

Istilah “maknyus” dari Bondan tak hanya ia sebut dalam setiap program di televisi. Almarhum juga membuat beberapa buku dengan judul yang mengandung istilah tersebut.

Lantas apa arti dari istilah “maknyus” yang seringkali digunakan almarhum Bondan?

Dosen Sastra Universitas Indonesia, Ibnu Wahyudi atau yang akrab disapa Iben, mengatakan istilah “Maknyus” merupakan sebuah kosa kata atau ungkapan yang berasal dari Bahasa Jawa.

(Baca juga : Presenter Kuliner Bondan Winarno Meninggal Dunia)

“Bahasa Jawa itukan banyak yang diungkapkan namun susah diartikan. Nah, banyak (Bahasa Jawa) yang berawalan ‘Mak’. Biasanya untuk menguatkan realitas kenyataan itu,” kata Iben kepada KompasTravel saat dihubungi, Rabu (29/11/2017).

Bondan WinarnoKOMPAS/SUSI IVVATY Bondan Winarno
Ia memberikan contoh bila seseorang bertemu seseorang di pasar atau tempat lainnya tetapi pertemuan tersebut terjadi di luar dugaan Anda. Karena posisinya, Anda bisa saja sedang menyukai atau bahkan tidak menyukai orang tersebut.

“Biasanya nyebutnya Makjegagik, ada juga misalnya melempar benda ke sumur, Makplung,” kata Iben.

Dengan demikian, kata dia istilah maknyus ini merupakan sebuah kata yang menggambarkan kenikmatan dan kelezatan.

(Baca juga : Jejak Buku Kuliner Karya Bondan Winarno)

Kata nyus sendiri biasanya digunakan untuk makanan. Sementara kata mak, semacam imbuhan untuk menegaskan sesuatu.

“Sepanjang yang saya tahu, ‘mak’ itu sesuatu yang tidak punya makna tetapi punya peran memperkuat kata yang ada di belakangnya. Jadi kalau ‘maknyus’ itu (dapat menggambarkan) nuansanya (makanan) lezat sekali,” ujar Iben.

Bondan WinarnoKOMPAS/EDDY HASBY Bondan Winarno
Menurut dia, istilah maknyus sendiri tidak dapat dideskripsikan dengan bahasa Indonesia. Bagi Iben, istilah tersebut menggambarkan rasa kuliner yang lebih dari lezat.

Terakhir, Iben mengatakan bahwa selama ini sangat terkesan dan mengapresiasi sosok almarhum Bondan. Menurut dia, almarhum selalu menghayati setiap memandu acara kuliner.

(Baca juga : Selamat Jalan Bondan Winarno)

“Kalau (almarhum) Mas Bondan memang orang yang sangat layak, karena almarhum tahu persis apa yang dimakan dan komentarnya yang lengkap dan saya sangat kehilangan,” kata Iben.

Adapun almarhum pernah membuat buku-buku yang mengangkat soal kuliner Nusantara, beberapa diantaranya dengan judul “100 Maknyus Jakarta”, “100 Maknyus Bali”, “100 Makanan Tradisional Indonesia Maknyus”, dan “Jalansutra: Kumpulan kolom tentang Jalan-jalan dan Makan-makan di Suara Pembaruan Minggu dan Kompas Cyber Media”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com