Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buktikan Bali Aman, Para Turis "Selfie" Berlatar Gunung Agung

Kompas.com - 29/11/2017, 20:04 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

KOMPAS.comGunung Agung di Bali sejak Sabtu (25/11/2017) mulai menunjukkan "taringnya". Abu vulkanik pun terus keluar dari gunung tersebut. Salah satu dampaknya adalah ditutupnya Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sejak Senin (27/11/2017).

Meski demikian, berbagai pihak terutama industri pariwisata terus menekankan bahwa aspek pariwisata di "Pulau Dewata" termasuk aman. Hal itu juga dirasakan penduduk Bali.

Akun Facebook bernama Tony Wijaya, misalnya, mengunggah beberapa foto turis yang sedang selfie atau swafoto dengan latar Gunung Agung. 

Baca juga: 5 Destinasi di Bali yang Aman dari Dampak Letusan Gunung Agung

Beberapa turis tampak menikmati panorama dari aktivitas Gunung Agung yang kemudian diabadikan melalui foto. Di dalam foto-foto tersebut, ada beberapa turis yang berpose sambil loncat dan mengenakan masker. beberapa turis dengan pose melompat juga ada yang menggunakan masker.

Pemilik akun tersebut menuliskan bahwa Bali dapat dipastikan aman. Berikut kutipannya.

“Gunung berapi tidak begitu menyeramkan. Selama dalam jarak aman. Tolong jangan bereaksi berlebihan dengan berita. Lihatlah orang-orang ini bisa membuat foto yang menyenangkan bahkan warga lokal pun terlihat tetap senang. Bali aman... Jangan biarkan orang atau media yang tidak bertanggung jawab memberikan respon yang berlebih,” tulis akun tersebut.

 

Ahli vulkanologi Surono mengatakan, peristiwa Gunung Agung kali ini bisa menjadi sebuah tontonan dan diabadikan turis. Sebab, peristiwa seperti ini sangat jarang terjadi, bahkan harus menunggu bertahun-tahun untuk bisa melihat proses alami tersebut. 

“Ini kan bisa jadi dokumentasi yang unik, bisa foto-foto di sana. Asalkan berada di luar radius, nggak terlalu dekat (dengan Gunung Agung). Kalau dekat nanti nggak indah,” tutur Mbah Surono kepada KompasTravel beberapa waktu lalu.

Mbah Surono melanjutkan bahwa seharusnya masyarakat, terutama masyarakat Bali, tidak perlu berlebihan menanggapi peristiwa ini. Sebab Bali adalah milik dunia dan banyak tempat wisata yang masih bisa dikunjungi.

Surono mengimbau agar para wisatawan berada pada jarak yang aman, minimal enam kilometer dari letak Gunung Agung. Selain itu, warga dan wisatawan juga dihimbau untuk menggunakan masker ketika berada dekat dengan lokasi yang terdampak abu vulkanik dari Gunung Agung.

Baca juga: Tak Perlu Panik Gunung Agung Meletus, Perhatikan 5 Hal Ini

Salah satu warga asli Bali, Karda Baguz Made, setuju dengan hal tersebut.  Wisata ke Bali tetap aman selama wisatawan berada di radius yang aman.

“Bahkan banyak tamu yang tidak ingin melewatkan momen swafoto dengan latar belakang Gunung Agung meletus karena momen ini tidak setiap saat bisa di lihat,” kata Operational Manager Bebek Tepi Sawah Restaurant tersebut saat dihubungi KompasTravel, Selasa (28/11/2017).

Beberapa kali Baguz berbincang dengan wisatawan, mereka tidak merasa ketakutan terkait erupsi Gunung Agung. Hal yang lebih dikhawatirkan para turis adalah pembatalan penerbangan.

“Alasannya flight cancel yang menyebabkan mereka (wisatawan) susah untuk kembali ke negaranya,” kata Baguz.

********************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com