Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Sepoi Angin dan Sensasi Naik Trem di Hongkong

Kompas.com - 02/12/2017, 16:04 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

Sensasi menaiki tram hampir sama seperti saat naik bus tingkat di Jakarta atau Bandros di Bandung. Namun perbedaannya, bus tingkat di Jakarta memiliki dek tertutup sedangkan Bandros terbuka.

Jika naik tram kita masih bisa duduk aman tanpa harus khawatir kehujanan namun juga masih bisa menikmati angin sepoi-sepoi.

Sebab, meskipun dek atas tram tertutup atap, namun masyarakat yang menaikinya bisa membuka jendela sebesar-besarnya untuk menikmati angin Hongkong.

Meski begitu, ada juga unit tram dengan atap dek terbuka. Saya kemudian memilih duduk di kursi ketiga paling depan.

Angin dengan suhu sekitar 22-24 derajat celcius ditambah dengan laju tram yang tak terlalu ngebut sukses membuat saya terkantuk-kantuk.

Sedangkan beberapa rekan satu rombongan saya asyik mengambil gambar. Pemandangan dari tingkat atas tram memang cantik, ditambah dengan karakteristik Hongkong yang dipenuhi gedung-gedung pencakar langit.

Tram menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Selain bisa menikmati pemandangan dari dek atas tram, desain tram juga sangat menarik perhatian.

Moda transportasi umum di Hongkong yakni trem dan bus berjalan berdampingan di sudut jalan area Causeway Bay, Hongkong, Rabu (15/6/2016) malam. KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Moda transportasi umum di Hongkong yakni trem dan bus berjalan berdampingan di sudut jalan area Causeway Bay, Hongkong, Rabu (15/6/2016) malam.
Beberapa tram dicat dengan warna-warna terang dan mencolok. Ada pula desain dengan gambar-gambar tokoh kartun yang dicetak dalam ukuran besar.

Berbeda dengan transportasi darat di Indonesia yang seringkali memiliki desain dan warna serupa. Jika ada transportasi yang menyertakan desain khusus, gambar atau foto yang dipampang tidak berukuran begitu besar.

Karena desain dan warna tram yang beragam, saya pun beberapa kali merasa gemas jika ada beberapa tram berjalan beriringan. Warna-warni dari deretan transportasi tertua di Hongkong itu akan sangat sayang untuk dilewatkan!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com