Dia pun mengingatkan ombak akan lebih tinggi dan para wisatawan disarankan segera mengenakan "ponco" merah yang sudah disediakan agar tak basah terguyur ombak laut.
Benar saja, perjalanan kami menuju lokasi anjing laut tak ubahnya seperti menaiki roller coaster. Kapal kami naik turun mengikuti gelombang laut yang datang.
Beruntung, Jeremy amat tangkas mengemudikan perahu sehingga meski sedikit terguncang-guncang perjalanan kami amat lancar
Akhirnya tibalah kami di lokasi para anjing laut beristirahat. Para mamalia air itu terlihat bergeletakan di bebatuan bahkan beberapa di antara mereka bisa memanjat ke posisi yang cukup tinggi.
Saat kami berhenti dalam jarak yang begitu dekat, para anjing laut itu sama sekali tak peduli, meski sesekali beberapa di antara mereka menatap kami, tetapi tak satu pun dari mereka yang pergi atau terlihat takut.
Setelah puas mengabadikan para anjing laut, dan hujan mulai turun di perairan Semenanjung Tasman, kami akhirnya berlayar pulang menuju ke Port Arthur.
Apa yang harus diperhatikan?
Sebelum berangkat menuju ke Port Arthur ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi keselamatan dan kenyamanan sepanjang perjalanan.
Cara paling mudah menuju ke Port Arthur adalah dengan menggunakan mobil. Persewaan mobil banyak terdapat di kota Hobart dengan harga yang bervariasi.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah memastikan tangki bahan bakar mobil penuh terisi agar tak kehabisan BBM di tengah perjalanan.
Sebab, BBM akan sulit diperoleh di malam hari karena sebagian besar SPBU di Semenanjung Tasman tutup pada pukul 18.00 waktu setempat dan SPBU terdekat dari Port Arthur berjarak 15 kilometer.
Saat melaju menuju ke Port Arthur, pengemudi diharap ekstra hati-hati di saat pagi dan malam hari. Sebab, banyak hewan liar yang tiba-tiba melintas di jalanan.
Selain itu, perhatikan kecepatan kendaraan dan sesuaikan dengan rambu-rambu yang ada, sebab jalan menuju ke Port Arthur cenderung berkelok-kelok dan di saat hujan atau musim dingin bisa amat licin.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah terkait cuaca. Namun, biasanya seseorang yang sudah memesan tempat bisa meminta penggantian jadwal jika merasa cuaca kurang mendukung.
Baca juga : Meninju Anjing Laut Langka, Seorang Pria Diusir dari Kroasia
Soal pakaian juga harus diperhatikan, karena berada di perahu yang melaju kencang bisa amat dingin meski di musim panas. Sehingga, wisatawan diharapkan membawa pakaian hangat secukupnya.
Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti tur ini? Untuk peserta dewasa dikenakan ongkos 135 dollar Australia atau sekitar Rp 1.350.000 per orang.
Sedangkan anak-anak, usia 3-16 tahun, harus membayar sebesasr 85 dolar Australia atau kurang lebih Rp 850.000 serta untuk keluarga (2 dewasa dan 3 anak-anak) diharuskan membayar 430 dollar Australia atau setara dengan Rp 4,3 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.