Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Budaya Menyeduh Teh Indonesia Lebih Mirip Eropa daripada Asia

Kompas.com - 06/12/2017, 11:36 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa budaya menyeduh teh dan meminumnya yang populer di dunia ialah Eropa, dan Asia. Indonesia ternyata lebih mirip ke tata cara orang Eropa dalam penyeduhan teh.

Di Asia sendiri ada banyak ragam budaya meminum teh, termasuk pembuatannya. Seperti budaya teh Jepang, budaya teh di China, dan budaya teh di Korea. Menurut Bambang Larensolo seorang Tea Sommelier, itulah budaya teh yang terkuat dan diakui dunia.

(Baca juga : Kenapa Teh Indonesia Kalah Terkenal di Dunia daripada Kopinya?)

Ratna Soemantri seorang pegiat teh dari Dewan Teh Indonesia menjelaskan kepada KompasTravel bahwa cara menyeduh teh ala Eropa yang berasal dari Inggris identik dengan air yang lebih banyak dan waktu seduh yang lebih lama.

“Airnya lebih banyak, waktu seduhnya lebih lama. Misal 2-3 gram untuk 200-250 mililiter air. Berarti kalau 5 gram teh, sekitar 400-450 mililiter airnya waktu seduhnya 2-3 menit, untuk ala western,” terang Ratna, pada KompasTravel seusai seminar teh di SIAL Interfood, Kamis (23/11/2017).

Cara menyeduh teh yang praktis dan baik untuk traveler.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Cara menyeduh teh yang praktis dan baik untuk traveler.
Sedangkan penyeduhan teh ala Chinese, dari alat seduhnya saja lebih kecil, takarannya juga. Menurutnya Chinese style, dari 5 gram teh dapat di seduh dengan hanya 150 mili liter saja. Waktu seduhnya pun hanya 30-60 detik.

“Kalau yang lazim diseduh di Indonesia, umumnya lima gram teh diseduh dengan 450-500 mili liter air, 2-3 menit waktu sedunya,” ujar Ratna.

Jadi menurutnya budaya atau kebiasaan menyeduh teh di Indonesia sendiri mirip dengan bangsa Eropa khususnya Inggris, yang paling berpengaruh terhadap teh di Eropa.

Sedangkan saat ditanya tentang kenapa hal tersebut bisa terjadi, Ratna menjawab perlu penelitian yang lebih mendalam, apakah penjajahan atau ada hal lain yang mempengaruhinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com