Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyicip Hidangan Pembuka Chawan Mushi Asal Jepang

Kompas.com - 09/12/2017, 07:32 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Melihat semangkuk kecil hidangan makanan pembuka, membuat lidah bergerak seakan ingin menyicip makanan tersebut. Mata melihat paduan warna hijau, merah muda, dan bagian nampak seperti tahu bewarna putih kekuningan begitu menggugah selera pada mangkuk tersebut.

Sesekali membuat orang menelan ludah ketika melihat seorang chef membuat hidangan pembuka bernama Chawan Mushi. Makanan tersebut, menurut Chef Eko, merupakan makanan otentik Jepang.

(Baca juga : HokBen Luncurkan Varian Menu Baru yang Kian Praktis)

Jika hanya dilihat, memang penampakannya seperti olahan tahu, namun sesaat saya melihat chef membuat ternyata bahan dasarnya adalah campuran telur dengan air juga beberapa bumbu. Di dalamnya juga terdapat topping seperti halnya ayam, udang, jamur, dan ikan.

“Ini adalah Chawan Mushi, ini sejenis makanan pembuka. Di Jepang sendiri tradisi ini disebut dengan omakase atau kaizeki,” kata Chef Eko saat ditemui dalam acara Hokben Media Gathering di daerah Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2017).

(Baca juga : Ini Tempat Menikmati Shabu-shabu dan Sukiyaki Sepuasnya di Tokyo)

Ia menjelaskan, biasanya orang Jepang akan menikmati makanan pembuka seperti halnya Chawan Musi, sebelum menyantap makanan utama. Sebab, Chawan Mushi merupakan salah satu makanan tradisional di Jepang.

Chawan Mushi, makanan tradisional asal Jepang yang dikenal sebagai hidangan pembuka, usai dibuat oleh Chef Eko dalam acara Hokben Media Gathering di wilayah Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2017). KOMPAS.COM/ANGGITA MUSLIMAH Chawan Mushi, makanan tradisional asal Jepang yang dikenal sebagai hidangan pembuka, usai dibuat oleh Chef Eko dalam acara Hokben Media Gathering di wilayah Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2017).

Tekstur Lembut

Selesai Chef Eko membuat Chawan Mushi kurang lebih selama 20-30 menit, KompasTravel pun mencobanya. Setelah di-steam, langsung diangkat, dan segera dihidangkan. Chawan Mushi pun masih dalam kondisi hangat, tak hanya bagian luar tetapi juga bagian dalamnya.

Mulai menyicip menggunakan sendok, dan pelan-pelan masuk ke mulut. Begitu lidah bergerak, rasa yang terasa ada asin, gurih, ditambah dengan kelembutan telur itu sendiri. Memang saat dibelah, tekstur makanan seperti tahu putih yang memiliki rongga-rongga kecil.

Saking lembutnya, Anda tidak perlu mengunyah bagian adonan telur yang dicampur dengan air matang juga kecap asin. Namun, yang perlu dikunyah adalah topping-nya.

Ketika ayam, jamur, udang, dan ikan dikunyah, terdapat rasa gurih yang dikeluarkan dari topping tersebut. Uniknya, saat KompasTravel mencoba hidangan ini, tidak nampak rasa atau bau amis dari telur tersebut.

Cara Memakannya

Ketika Anda memiliki stok makanan Chawan Mushi di rumah, tentu ini bisa Anda simpan selama tiga hingga lima hari. Perlu diingat, simpan pula makanan ini di suhu yang dingin, sehingga harus disimpan di kulkas. Lemari pendingin saja, bukan untuk membekukan makanan.

Chawan Mushi, makanan tradisional asal Jepang yang dikenal sebagai hidangan pembuka, usai dibuat oleh Chef Eko dalam acara Hokben Media Gathering di wilayah Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2017). KOMPAS.COM/ANGGITA MUSLIMAH Chawan Mushi, makanan tradisional asal Jepang yang dikenal sebagai hidangan pembuka, usai dibuat oleh Chef Eko dalam acara Hokben Media Gathering di wilayah Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2017).
Ketika Anda ingin memakannya, keluarkan Chawan Mushi dari kulkas, kemudian kembali di kukus. Chef Eko mengingatkan agar tidak menghangatkannya di microwave.

“Jangan di microwave. Harus di suhu yang konstan, nggak bisa di suhu yang tiba-tiba. Soalnya nggak bisa sama suhu yang terlalu panas. Jadi dikukus saja,” kata dia.

Kemudian, Anda juga harus menyantapnya saat makanan masih dalam keadaan sedikit panas atau hangat. Sebab, menurut Chef Eko, jika menyantap Chawan Mushi dalam keadaan dingin, maka bisa jadi bau amis dari telur terasa saat dimakan. Lalu juga, karena teksturnya halus, sebaiknya Anda makan menggunakan sendok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com